2.Rumor sialan

230 27 3
                                    

Satu minggu kemudian....

Di sore dan jam yang sama, Jill kembali mengunjungi Patricia. Ia langsung menghidupkan televisi dengan harapan menggebu di dada. Ini tentang undian yang diikutinya seminggu lalu.

"Dateng-dateng langsung nyalain tv, emangnya di apartemen lo ga ada tv, Jill?" Patricia duduk di samping Jill dengan membawa mie instan cup yang baru saja matang.

"Sekarang, mau ga mau lo harus duduk sampai acaranya selesai."

"Ngapain? Gue banyak kerjaan, ga ada waktu buat leha-leha, apalagi nonton tayangan yang ga penting."

Patricia handak beranjak, tapi langsung dihentikan Jill yang menarik tangannya.

"Gue bilang duduk! Undiannya bentar lagi mau dibuka," tegas Jill, terdengar sedikit memaksa.

Patricia mengernyit. "Terus? Apa urusannya sama gue?"

"Lo juga kan ngirim SMS ke acara itu, Pet."

"Gue?" Patricia berkedip. Mencoba mengingat hal yang memang tak pernah ia lakukan. "Gue ga ngerasa pernah ngirim SMS."

Jill cengengesan. "Sebenarnya, seminggu lalu, diam-diam gue ngirim satu SMS dari HP lo yang nganggur di atas meja."

Alis Patricia langsung menukik. "Sembarangan lo, Jill! Ngirim SMS ga ijin gue. Pantes pulsa gue berkurang banyak, tarifnya pasti mahal. Gue ga mau tau, pokoknya lo harus ganti!" sewot Patricia menggoncang-goncang pundak Jill.

Jill berusaha melepaskan tangan Patricia. "Lo tenang dulu, Pet. Kali aja lo menang. Hoki lo kan bagus. Lo inget ga, dulu waktu SD, kita suka beli lotre yang hadiahnya mainan. Sekali cabut nomor, lo bisa langsung menang. Lah, gue, yang main berkali-kali sampe duit jajan abis cuma bisa gigit jari. Nah, kali aja tahun 2010 ini tahun hoki lo, Pet."

Patricia kembali tenang. Memikirkan perkataan Jill baik-baik. Lumayan juga kalau menang. Kapan lagi ada kesempatan liburan ke luar negeri gratis. Meski ga seintens ngikutin K-pop seperti masa SMA, Patricia adalah SONE atau sebutan bagi penggemar girl group asuhan SM Entertainment, Girls Generation. Jika ada kesempatan liburan ke luar negeri, pasti Korea Selatan akan jadi pilihan pertama.

"Kalo lo tetep maksa pengen ganti, gue bakal ganti pulsa lo. Tapi, kalo nomor lo tembus undian, hadiahnya buat gue." Jill menaikkan sebelah alisnya, memberi penawaran untuk Patricia.

"Enak aja! Keberuntungan itu mahal. Kalo gue menang, ya lo harus ganti seharga yang dikeluarin acara itu buat biaya perjalanannya."

"Hmm, jadi lo ngerasa beruntung bisa jalan bareng Josh Bastian?"

"Bodo amat sama si Josh! Gue cuma mau liburannya. Titik," dengkus Patricia, menegaskan kalau liburan ke Korea lebih menarik daripada jalan bareng Josh Bastian.

"Tadi marah-marah minta ganti, sekarang malah ngotot pengen liburan," gumamnya menyindir kelabilan Patricia.

"Lo ngomong apa, Jill?"

"Enggak, gue ga ngomong apa-apa. Coba lihat! Undiannya mulai diacak."

Mereka menaruh ponsel di atas meja, harap-harap cemas salah satu ponsel mereka akan berdering, dapat panggilan dari fantastic moment.

Dari televisi, bisa dilihat betapa hebohnya penggemar yang histeris pada Josh Bastian, riuh memenuhi studio, didominasi kaum hawa yang tergila-gila dengan paras tampannya dan suara berat Josh yang 'laki banget'.

"Kita acak nomornya! Acak, acak, acaaaak... STOP!"

Satu nomor ponsel yang angkanya disensor sebagian tampak di layar.

Time After Time (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang