Menurut kalian apakah seseorang itu semua nya sama dan setara?Tentu saja tidak, di kehidupan ini ada banyak orang dari kalangan tinggi dan kaya hidup dengan penuh kemewahan dan kasih sayang, ada pula yang kehidupannya sederhana dan dari kalangan biasa saja.
Namun kebanyakan orang yang memasuki (PHS school) Pelita Harapan Bangsa yang setara dengan SMA itu adalah anak dari kalangan orang kaya dan berada.
Tetapi ada juga sebagian orang yang beruntung bersekolah di sana karena mendapat beasiswa.
Pagi ini kabut begitu tebal, namun bukan berarti membuat kota metropolitan jakarta sepi, halte dan jalanan bahkan sudah ramai di isi oleh berbagai macam kendaraan.
Karamel Anastasya, Gadis berkuncir kuda itu kini berlari menyusuri padatnya lalu lintas ia berusaha mengejar bus yang baru saja sampai tepat di halte.
Gadis itu mengusap dadanya lega,
Ia menaiki bus tersebut dengan cepat sebelum akhirnya bus itu melaju kembali.Setelah menempuh 20 menit perjalanan akhirnya Karamel sampai di depan sekolah PHS.
Ia tersenyum kecut di tengah banyaknya siswa dan siswi yang menggenakan seragam baru dan juga terlihat bersih, berbeda dengan dirinya seragamnya sudah sedikit usang dan lusuh.
Namun ia bersyukur meskipun tidak seperti yang lain.
Karamel tetap senang karena masih bisa bertahan dan bersekolah di PHS, Dia adalah salah satu siswi yang berperstasi hingga mendapatkan beasiswa yang utuh hingga kelas 12 secara penuh.
Karamel tersenyum kecil di depan kelasnya, lalu melangkahkan kakinya penuh semangat menemui kedua orang yang kini tengah berkutat dengan buku dengan raut wajah yang begitu serius.
"Ngapain?"
Bisikan tersebut sontak membuat kedua orang yang itu terkejut menjatuhkan buku mereka.
Keduanya menatap tajam Karamel dengan tatapan kesal, sedangkan Karamel kini terkekeh melihat wajah absurd kedua sahabatnya itu.
"Kara!" jerit Naura kesal.
"Shit!, gue kira hantu" umpat Vanya.
Karamel tertawa kembali lalu duduk di bangkunya yang tepat di depan bangku Vanya dan Naura.
"Lagian kalian ngapain sih, masih pagi udah sok rajin megang buku" ucap Karamel.
Naura dan Vanya mendengus kesal, Diantara ketiga gadis itu memang yang paling pintar adalah Karamel Dia yang ikut beasiswa melalui jalur prestasi akademik, berbeda dengan keduanya yang melalui jalur olahraga.
"Iya deh yang pinter" cibir Naura.
"Ada pr matematik" pungkas Vanya.
Karamel menganggukan kepalanya ia mengambil bukunya dari tasnya lalu memberikannya pada Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita (ON GOING)
Teen FictionBerawal dari Karamel yang tidak sengaja membantu sahabatnya yang di bully oleh Sean membuatnya kini terseret masalah dan malah Karamel yang berakhir menjadi target Sean. berawal dari pembullyan hingga merubah kehidupan keduanya. ________ Start: 25...