Sean meraih ponselnya, lalu mengetik nama Karamel dia lantas mencoba menelfon gadis itu tetapi nihil nomornya tidak aktif dan tidak bisa di hubungi.Sean juga sudah mencoba mengirim message text beberapa kali tetapi tidak ada jawaban satupun dari Karamel.
Sean menghela napas berat lalu melempar ponselnya ke atas nakas dengan keras.
"Lo kenapa gak bisa di hubungi sih Karamel" ujarnya frustasi sambil mengacak rambut kasar.
Sean merebahkan tubuhnya, memilih memejamkan matanya.
Berharap semuanya berlalu, dan semoga esoknya Karamel menghubungi dirinya.
Jujur saja sampai saat ini cowok itu belum mengetahui tentang perasaannya pada Karamel dan juga Fiola.
Karena baginya kedua gadis itu sama berarti untuknya.
****
Sean melangkahkan kakinya mengejar seorang gadis yang tengah melangkah sendirian ke arah perpustakaan dengan terburu-buru.
"Karamel"
Panggil Sean seraya meraih tangan Karamel.
Karamel membalikkan tubuhnya, lalu melepas tangan Sean dengan kasar darinya.
"Apa?!"
Sean menatap dalam manik mata orange karamel.
"Lo kenapa, pesan dan telfon gue kenapa gak di angkat?"
"Gue sibuk" jawab Karamel cepat.
"Bohong" sangkal Sean.
Karamel menggelengkan kepala cepat.
"Gue gak bohong, gue kerja di kafe oh dan ya mulai sekarang gue gak akan mengajar lo lagi" ucap Karamel.
"Gue udah keluar jadi tutor lo, lebih baik lo cari tutor yang lain"lanjut Karamel.
"Kenapa lo sampai keluar, gue gak masalah lo ngajarin gue" Sean meraih tangan Karamel kembali.
Namun lagi-lagi Karamel kembali menepis tangan Sean dengan kasar, jujur saja ia lelah dengan sikap Sean yang seperti ini.
"Tapi gue masalah,"
"Kenapa?!" tanya Sean.
"Lo bego atau pura-pura bego sih Sean, gue suka sama lo" Karamel berucap penuh emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita (ON GOING)
Teen FictionBerawal dari Karamel yang tidak sengaja membantu sahabatnya yang di bully oleh Sean membuatnya kini terseret masalah dan malah Karamel yang berakhir menjadi target Sean. berawal dari pembullyan hingga merubah kehidupan keduanya. ________ Start: 25...