Sean mengepalkan tangannya erat sambil mengeraskan otot lehernya, matanya memerah ia tidak percaya orang itu di balik semuanya.
Orang yang paling dekat dengan Sean, orang yang selalu menjadi tempat Sean bercerita sejak kecil bisa menjadi jahat seperti ini.
"Kita temuin Fiola, gue gak mau dia sakitin Karamel lagi lebih lanjut" ujar Sean dengan rahang mengeras.
"Gue gak habis fikir Fio bisa melakukan hal ini" ujar Devan.
"Gue juga gak kepikiran, lo bayangin aja Karamel harus dapet paketan yang isinya mengerikan kek gitu tiap hari. Kalau gue yang jadi Karamel mungkin gue gak akan bisa makan karena tiap hari membayangkan mengerikannya paket itu." sahut Radewa.
Mereka bertiga kini pergi menuju ke tempat di mana Fiola berada untuk saat ini.
Disinilah sekarang mereka berada di tempat di mana diolah berada.
Gadis itu kini tersenyum dengan hangat ketika mendapati Sean kini berada di tempat nya.
Tidak seperti biasa nya Sean menemui nya inilah yang membuat nya begitu senang sebenar nya.
Bagi nya di datangi oleh Sean seperti mendapatkan sebuah Jackpot.
"Sean" ucap nya dengan girang.
Sean tersenyum dengan sangat simpul lalu memberikan sebuah kotak paket yang fiola kirimkan untuk karamel.
"Ini apaan Se?" tanya Fiola dengan Bingung ketika Sean menyerahkan kotak seperti kado untuk diri nya.
"Buka aja kalo penasaran itu kado dari kita bertiga Fi" ujar Radewa pada Fiola.
Fiola kini tersenyum ia lalu duduk dan mengambil cutter untuk membuka kado tersebut.
Mata Fiola membelalak sempurna ketika melihat isi kotak itu adalah sebuah boneka dengan potongan kepala terpisah dengan pisau dan banyaknya lumuran darah, serta sebuah kertas berisikan tulisan. MENJAUH DARI SEAN.
Kotak itu persis seperti yang Fiola kirim untuk Karamel.
"In-ini apa" Tanya Fiola dengan gagap dan pura-pura tidak tau.
Sean tersenyum smirk menatap Fiola dengan begitu tajam.
"Lo tanya ini apa" Sean kini merebut kotak itu sambil menyondorkannya tepat di mata Fiola.
Viola meneguk ludahnya susah payah, ia tidak tau harus menghadapi Sean bagaimana.
"Lo pasti tau dengan baik itu apa Fiola gal usah pura-pura"timpal Devan.
Fiola menatap Devan dengan sengit. "Apasih, gue benar-benar gak tau apa."
Brak...
Sean membanting kotak yang Sean pegang dengan keras hingga semuanya isinya berceceran di lantai.
"Gue kira, lo cewek yang baik Fi-"
Sean kini menggantung kalimatnya.
"Tapi enggak, lo sama jahatnya sama iblis lo kirim semua teror itu buat Karamel" tutur Sean dengan penuh emosi.
"Kita kecewa sama lo Fiola"sahut Radewa.
Tubuh Fiola bergetar, ia tidak mau Sean membenci dirinya.
Sean adalah cintanya Fiola dan dia tidak ingin cowo itu membenci dirinya apalagi karena gadis lain.
"Eh, gue yang kirim paket itu buat Karamel," Akunya membuat Sean bertambah marah.
"Kenapa lo lakuin itu Fi"Sean kini mencengkeram tangan Fiola dengan erat.
Fiola meringis, ia menatap Sean dengan dalam.
" Lo ingin tau karena apa-"
Fiola kini menunjuk ke arah Sean.
"Itu karena lo Se, gue suka sama lo. Tapi kenapa lo malah jadian sama Karamel, kenapa harus gadis lain di saat gue suka sama lo kenapa??!!!!" ucap Fiola dengan keras dan histeris.
Sean terdiam seribu bahasa, Dia pikir dulunya cintanya bertepuk sebelah tangan pada Fiola hingga akhirnya dia kini dapat mencintai Karamel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita (ON GOING)
Teen FictionBerawal dari Karamel yang tidak sengaja membantu sahabatnya yang di bully oleh Sean membuatnya kini terseret masalah dan malah Karamel yang berakhir menjadi target Sean. berawal dari pembullyan hingga merubah kehidupan keduanya. ________ Start: 25...