21 || Serbuk

417 77 11
                                    



ZEARKA

Zearka
Udah belum marahnya?

Zearka
Aku lagi nonton film nih,
tapi film horor.

Zearka
Hantunya mirip kamu,
tapi lebih cantik kamu.

Zearka
Becanda.

Zearka
Shian?

Zearka
Sayang?

Zearka

ShianJemput!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shian
Jemput!

Zearka pun keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar Shian, membuka pintunya yang tak terkunci, hingga terlihat Shian yang sedang duduk di tepi ranjang dengan tatapan sendu.

Zearka tersenyum lebar sambil meraih boneka berbentuk kucing yang digulung nori seperti sushi, lalu menarik tangan Shian untuk pergi ke kamarnya.

"Kamu boleh nginep di kamar aku lagi."

"Hm."

Setibanya di kamar Zearka, Shian menaiki kasur dan tengkurap di depan laptop milik Zearka sambil memeluk boneka Sushinya, seolah tak ada yang ingin ia sampaikan pada Zearka setelah seharian mengurung diri di dalam kamar.

"Maafin aku, ya? Tadi pagi gak sengaja nepis tangan kamu, soalnya kepala aku lagi pusing banget."

"Aku gak marah," gumam Shian yang membuat Zearka bingung, Zearka pun ikut tengkurap di sampingnya.

"Gak marah? Dari pagi gak mau keluar kamar, sampe makanan aja harus dianterin."

"Aku gak marah, aku cuma gak mau liat kamu dulu."

"Kenapa?"

"Lagi luka."

Zearka malah sengaja menaruh wajahnya tepat di hadapan Shian, hingga keduanya bertatapan dalam jarak dekat, "luka kayak gini?"

Perlahan mata Shian memerah dan berkaca-kaca, membuat Zearka tertawa, "gak sakit sama sekali, udah diobatin."

"Aku bilang kalau dipukul Shaka jangan diem aja, lawan!" Omel Shian sambil mengusap air matanya yang menetes, ia mendadak cengeng jika menyangkut Zearka yang terluka.

Zearka terus tertawa agar suasana malam ini tidak terlalu suram, tangannya membantu Shian mengusap air mata yang tak bisa berhenti menetes.

"Yang ini udah diobatin belum?" Tanya Shian sambil menyentuh pipi Zearka yang bengkak dan membiru.

"Udah, besok juga sembuh, filmnya mau diganti gak?" Balas Zearka, ia memalingkan wajahnya untuk memandang laptopnya.

Shian tak menyahut, ia malah memeluk Zearka dari samping sambil menangis tersedu-sedu, rasanya tidak tega melihat Zearka terluka seperti ini.

ZEARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang