24 || Janji?

429 76 11
                                    



BANG ZEGAS

Zearka
Abang, Aji bakal sembuh!

Zegas
Eza udah cerita dari dua hari
yang lalu, abang juga lega banget.

Zearka
Kenapa abang gak
cerita sama Zear?

Zegas
Aji yang minta buat gak cerita
sama siapa pun dulu, dia takut.

Zearka
Takut apa?

Zegas
Gak tau, Zear bisa tanya sendiri.

Zearka
Abang sehat di sana?

Zegas
Sehat, Zear sakit apa? kata Haikal
Zear gak sekolah gara-gara sakit.

Zearka
Cuma demam. Kalau abang udah
mau pulang kabarin Zear ya?

Zegas
Kenapa?

Zearka
Kabarin aja, Zear mau kasih sesuatu
buat abang, soalnya waktu abang ulang
tahun Zear gak kasih apa-apa. 😁😁

Zegas
Kenapa tiba-tiba?

Zearka
Pengen aja, kayaknya abang gak suka.

Zegas
Abang tunggu hadiahnya.

Zearka
👍🏻👍🏻👍🏻

Zearka tersenyum lebar, tak ada hari yang membuatnya bahagia selain hari ini, ia benar-benar tak bisa berhenti tersenyum karena kabar baik tentang Aji, seolah pikiran buruk dan rasa takutnya selama ini pudar begitu saja.

Cklek

Zearka menoleh ke arah pintu masuk kamar rawat Aji, terlihat Shian yang baru saja tiba dengan tatapan tajam, sontak Zearka beranjak dari kursinya.

"Aku lupa ngabarin kamu kalau aku di sini, aku—."

"Dibilang istirahat di rumah! Ngeyel banget sih!" Shian menyela ucapan Zearka sambil menaruh beberapa makanan dan minuman yang ia beli sepulang sekolah.

"Aku udah sampe rumah tapi kamu gak ada, makanya aku ke sini," ujar Shian lagi, ia menarik Zearka untuk duduk di sampingnya.

"Kok kamu tau aku di sini?"

"Ya di mana lagi? Kamu kan kalau gak di rumah pasti alesannya nemenin Aji."

Zearka tersenyum, "kebuktikan? Aku beneran nemenin Aji, bukan selingkuh atau main sama yang lain."

"Iya iya, kedai croffle nya tutup, jadi aku beli burger sama minuman boba, gak apa-apa?"

"Gak apa-apa, apa aja bakal aku makan."

Shian berdecak kecil, ia membuka mulutnya lebar-lebar untuk menggigit burger di tangannya, membuat Zearka tertawa.

"Kenapa?" Tanya Shian dengan tatapan bingung.

Zearka menggeleng kecil, jarinya mengusap noda saus yang berada di dagu Shian, hal itu tak lepas dari tatapan Aji di depan sana.

ZEARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang