SHAKAShaka
Shian sakit, gue gak
sekolah nemenin dia.Zearka menghela napas lirih setelah membaca pesan dari Shaka, ia berpamitan pada Aji dan Eza, kemudian keluar dari kamar rawat Aji.
"Zearka?"
Zearka menghentikan langkahnya di ruang tunggu vvip yang ia lewati, ia terdiam dengan tatapan bingung saat seorang pria dewasa menghampirinya.
"Zearka? Temennya Razkal?"
Zearka mengangguk kecil, ia baru sadar pria di hadapannya adalah Riyan, ayahnya Razkal, tak dipungkiri jantungnya berdebar sangat keras saat ini, teringat dengan kejadian semalam.
"Saya Riyan, papanya Razkal, kamu ingat?"
"Iya, om saya ingat."
Riyan tersenyum kecil, "kenapa kamu di sini?"
"Aji masih di rawat di sini."
"Gimana kondisinya?"
"Lebih baik dari sebelumnya."
"Syukur kalau begitu, hari ini Razkal juga dirawat, dia berantem sama temennya sampe ada luka di kepalanya," ujar Riyan sambil menunjuk pintu kamar rawat yang bertepatan di samping kamar rawat Aji.
"Saya harus pergi ke sekolah, saya permisi," ujar Zearka dengan suara pelan, kemudian ia pergi dengan langkah cepat.
Sepertinya Razkal tak mengatakan siapa yang telah memukulnya, dan sepertinya Razkal takut kebusukannya terbongkar yang telah menyentuh Shian tadi malam.
Zearka pun menghubungi Eza di sela langkah kakinya.
"Iya, Ze? Kenapa?"
"Jangan tinggalin Aji sendirian, kalau sempet nanti Zear ke sana lagi," setelah mengatakan itu tanpa penjelasan lebih, Zearka memutuskan sambungannya.
**
Shaka berulang kali mendengus sebal, ia memandang Shian yang hanya duduk sambil memandang bubur di depannya tanpa menyentuhnya, membuat Shaka luar biasa kesal.
"Gue udah gak sekolah demi nemenin lo ya, jangan bikin gue kesel! Makan sekarang!"
"Gue bilang mau makan ayam kampung bakar!"
"Gak ada, orang sakit biasanya makan bubur."
"Ya gak apa-apa makan ayam bakar juga!"
"Males belinya! Makan yang ada aja."
"Payah, lo gak kayak Zearka yang langsung beliin gue ayam bakar!"
"Ini masih pagi, Shian. Di mana ada orang jual ayam bakar sepagi ini? Kecuali lo mau bikin sendiri!" Shaka terlihat jengkel dengan saudara kembarnya.
"Ya Zearka biasanya langsung bikin sendiri."
"Gak ada ayam kampungnya!"
"Beli!"
"Ribet! Makan aja buburnya, terus minum obat biar cepet sembuh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEARKA
Teen Fiction"Jika memang rasa sakitku bisa menyembuhkan lukamu, akan ku sembuhkan setiap waktu. Maaf, karena kehadiranku hidupmu menjadi sekacau ini, Shian." -Zearka