Bab 51 : Cemburu?

507 76 32
                                    


"Apa yang kamu bilang? Aku sudah tidak mencintai Suri lagi!"

Gala merasa ucapan Bulan sedikit mengada-ada.

"Jangan bohong! Aku tahu kamu masih mencintainya! Bilang saja iya, agar aku tidak perlu susah payah jatuh cinta ke pria yang hanya mampir di kehidupanku, biar aku siap-siap kembali menyandang status janda setelah kamu mendapatkan warisan nenek Ayu!"

"Kamu kenapa malah menuduh dan menyudutkanku?" Balas Gala.

"Terserah lah apa katamu!"

Bulan menutup sepihak panggilan itu dan membuat Gala kaget. Terlebih pria itu tidak suka dengan kalimat-kalimat yang sang istri tuduhkan padanya.

Gala benar-benar tidak lagi mencintai dan peduli dengan Suri.

Bulan memasukkan ponsel ke dalam tas yang dia bawa dan kembali ke depan ruangan administrasi. Dia kesal, entah kenapa ada perasaan takut Gala kembali ke sang mantan.

Setelah menyelesaikan urusan di kampus, Bulan pulang ke rumah menggunakan bus. Di dalam kendaraan itu dia kembali melamun. Untungnya Bulan tersadar saat hampir sampai di halte yang menjadi tempat pemberhentiannya.

Sesampainya di rumah, Bulan langsung masuk ke dalam kamar. Tanpa membersihkan diri, dia langsung menelungkupkan tubuh di atas tempat tidur dan menyalakan laptop. Bulan menghabiskan waktu menonton drama hingga harus menjeda saat ada pesan masuk di ponselnya.

[Hi, Bulan. Ini aku Arif]

[Apa kabar? Sehat?]

Bukannya senang, Bulan malah kesal dan menggerutu.

"Buat apa dia menghubungi dan basa-basi seperti itu? Nggak jelas!

Bulan mengunci layar ponselnya tanpa membalas pesan dari mantan suaminya.

***

Malam menjelang tapi Gala belum juga pulang. Meskipun kesal, tapi Bulan tetap saja merasakan kecemasan.

"Kenapa dia belum pulang? Nggak biasanya."

Bulan bicara sendiri sambil melihat keadaan luar melalui kaca jendela kamar.

"Dia pasti menghindar, bukankah seharusnya aku yang melakukannya?"

Waktu pun terus berputar hingga Bulan tertidur sebelum Gala pulang.

Melihat jam tangannya menunjukkan pukul sembilan malam, Gala bangkit dari kursi kerja dan turun menuju parkiran. Suasana kantor sudah sepi karena orang-orang yang lembur sudah pulang satu jam yang lalu. Gala sengaja pulang larut agar tidak bertengkar  dengan Bulan karena masalah tadi siang.

Saat sampai di rumah, Gala langsung menuju ke kamar. Dia membuka pintu dan menemukan Bulan yang sudah tidur dengan posisi memunggungi pintu kamar. Gala melepas jas dan meletakkannya ke sofa yang ada di kamar, melipat lengan kemejanya sambil melangkah menuju ranjang.

Gala duduk di samping Bulan berbaring,  dia memandang lekat wajah istrinya itu sebelum memberi kecupan singkat di dahi Bulan dan menaikkan selimut yang agak melorot.

"Aku tidak akan kembali ke Suri. Percayalah padaku!" Bisik Gala yang tentu saja tidak didengar oleh Bulan.

***

Pagi kembali datang. Gala membuka kelopak mata bersamaan dengan Bulan yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggosok rambutnya yang basah. Gadis itu hanya menatap Gala sekilas lalu melengos menuju meja rias.

Sebum menghampiri Bulan, Gala memilih untuk mencuci muka dan menggosok gigi lebih dulu. Setelahnya, berjalan mendekati sang istri. Gala menatap pantulan dirinya dan Bulan dari kaca rias. Melihat jelas istrinya memasang muka masam.

Terjerat Cinta Istri BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang