Sudah seminggu Freen dan Becky menjalani kehidupan mereka di salah satu pedesaan di Swiss, jujur saja Freen sangat merindukan keluarganya, dia tahu mereka sedang mencarinya saat ini, wanita itu selalu memantau lewat media sosial yang dia buat dua hari yang lalu, Sama halnya dengan keluarganya, di Korea pria yang bernama Cha Eunwoo juga sedang mencari Becky, biarlah mereka terus mencari, Suatu hari dia pasti akan menghubungi keluarganya, tapi tidak untuk saat ini.
Freen sedang membuat susu untuk Becky, sebuah kebiasaan yang sering dia lakukan untuk Kath, setelah selesai wanita itu berjalan menuju ke kamar menemui Becky.
"Minum susumu dulu", ucap Freen, dia meletakkan gelas berisi susu itu di meja dekat tempat tidur, "besok aku akan mulai bekerja", tambah Freen lagi.
"Aku ikut denganmu", jawab Becky.
Freen menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju, "No, tempatnya agak jauh, lagi pula aku bekerja hanya sampai jam empat sore, tunggu aku di rumah saja", ucap Freen.
Becky mendekati Freen, gadis itu duduk di sebelah Freen, "aku takut disini sendirian, izinkan aku ikut denganmu yah", bujuknya sambil memperlihatkan mata puppy pada Freen.
Freen mengusap kepala gadis itu, "aku akan membawamu tapi tidak besok, aku janji aku akan membawakan coklat untukmu, kau suka coklat kan?", tanya Freen lagi.
"Iya, aku sangat suka coklat", jawab Becky dengan cepat. Namun tiba-tiba gadis itu terdiam menatap Freen sehingga membuat Freen kembali heran menatapnya, "ada apa?", tanya Freen.
"aku merasa hal ini seperti pernah terjadi sebelumnya Freen", jawab Becky.
Freen tersenyum menatap gadis itu, "iya, ini pernah terjadi, saat aku akan berangkat ke China untuk perjalanan bisnis pertamaku dan aku membelikanmu coklat karena kau sangat menyukainya", jawab Freen.
Becky menatap wanita itu, dia kemudian menangkup wajah Freen dengan kedua tangannya, "izinkan aku melakukannya", ucap Becky.
"Apa?",
Becky kemudian mencium bibir Freen dengan lembut, gadis itu memejamkan matanya dan merasakan setiap sentuhan dari bibir mereka, Freen yang awalnya kaget dengan ciuman itu perlahan mulai membalas Becky, mereka terus berciuman namun tidak ada nafsu di dalam sana.
Becky melapaskan ciuman mereka, dia kemudian memegang dadanya, "kenapa ini berdetak sangat cepat sekali?", tanyanya sambil merasakan denyutan jantungnya sendiri. Freen mengambil kedua tangan Becky dan menggenggamnya, "perlahan saja, jangan memaksa nanti kau bisa sakit", jawab Freen.
Namun tiba-tiba Freen teringat sesuatu, "kau memiliki tanda lahir di pinggulmu", ucap Freen.
Becky seketika menutup mulutnya, Freen benar dia memiliki tanda lahir itu, "kau tahu?, maksudku bagaimana kau bisa tahu?, apa dulu kau sering mengintipku saat aku mandi atau berganti pakaian?", tanya Becky dengan polosnya.
Freen menoel kepala gadis itu dengan jari telunjuknya, "aku tidak semesum itu yah, justru kau yang mesum duluan padaku, aku mengetahui tanda lahir itu karena......", Freen terdiam dan tidak lagi melanjutkan ucapannya.
Becky menatap Freen, dia terus melihat mata wanita itu, "karena apa?, lanjutkan ucapanmu siapa tahu setelah itu aku bisa ingat", tanya Becky.
"Karena kita berdua sering melakukan itu, maksudku tidur bersama", jawab Freen sambil membalas tatapan Becky.
Blussssshhhh....
Pipi Becky seketika menjadi merah, jantungnya bertambah kencang berdenyut, gadis itu lalu meminum habis susunya yang dibuat oleh Freen dan seketika dia berlari dan naik di atas ranjang sambil menutup dirinya dengan selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Niece
Romance-Lin Bagiku dia seperti permen rasa stroberi, meski pun terasa asam tapi aku suka memakannya lagi dan lagi. -Kath Aku tidak suka bunga, tapi tulip menjadi pengecualian untukku, karena orang yang aku sukai menyukai bunga itu.