Lin dan Keth sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, mereka baru saja mengantar Ken dan Nitta ke bandara karena hari ini mereka juga langsung berangkat kembali ke Inggris. selama perjalanan keduanya hanya diam, Lin tidak berbicara karena dia takut ketika Keth menjawab Lin tidak akan mengerti perkataan gadis itu. Lin melirik Kath, usia mereka hanya terpaut lima tahun, Kath berusia 17thn dan Lin 22Thn, bahkan jika mereka berdiri bersama orang-orang mungkin akan mengira mereka seumuran.
"Jangan terus menatapku, nanti kau tidak akan tahu lagi cara berpaling", ucap Kath tiba-tiba.
Lin langsung mengalihkan pandangannya kedepan, namun sedetik kemudian dia menginjak rem mobilnya dengan kuat sehingga menimbulkan bunyi decitan ban mobil di jalan, "Kau bisa berbahasa Thailand dengan fasih?", Lin bertanya dengan rasa penasarannya.
Kath hanya mengangkat bahunya, "tidak juga, sebulan sebelum aku pindah kemari aku sudah belajar sedikit tentang bahasa Thailand", jawabnya.
"Lalu kenapa kau bersikap seolah tidak bisa berbahasa Thailand?, bahkan kedua orang tuamu mengatakan mereka akan mendaftarkan kau pada kursus bahasa Thailand nanti", tanya Lin lagi.
Kath lalu tertawa memperlihatkan deretan gigi putihnya, "aku sangat suka menguji orang lain, bibi lulus dalam ujianku", jawabnya masih sambil tertawa.
Lin menatap gadis itu dengan kesal, "jangan lakukan itu lagi Cat dan panggil aku Lin bukan bibi, mengerti", ucap Lin.
Gadis itu menatap Lin sambil tersenyum, "namaku Kath bukan Cat, kau lucu juga Lin", jawab Kath, sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
Lin merasa Kath memiliki dua kepribadian, disatu sisi gadis itu terlihat sangat manja tapi disisi lain dia bisa berubah menjadi lebih dewasa dari Lin, "aneh", ucap Lin sambil menyalakan mobilnya lagi.
Skip ...
Kedua gadis itu telah sampai di rumah milik Lin, Kath pun langsung diantarkan Lin ke kamarnya, "ini kamarmu", ucap Lin.
"Lalu dimana kamarmu?", tanya Kath.
Lin menatap ke arah kanan, "itu", dia menunjuk kamar paling ujung. "Mandi dulu, aku akan menyiapkan makan malam", tambahnya lagi, lalu pergi meninggalkan Kath.
Di dapur Lin sedang menyiapkan makanan yang sudah dia pesan terlebih dahulu, kalau kalian berpikir Lin akan memasak, kalian salah besar wanita itu sama sekali tidak tahu memasak. selama ini dia memiliki kehidupan yang sangat instan.
Kath sudah selesai mandi, dia lalu menemui Lin di dapur, "bibi...eh maksudku Lin, apa kau memiliki susu?", tanya Kath tiba-tiba.
Lin mengerutkan keningnya, apa maksud gadis itu?, "Susu?, apa maksudmu?", Lin malah salah pengertian.
Kath tertawa melihat wajah Lin yang terlihat bingung tapi sudah merah, "kau pasti berpikiran aneh kan?, astaga, yang aku maksud susu untuk aku minum bibi, aku biasa minum susu sebelum tidur", jawab Kath sambil tertawa, dia bahkan memegang perutnya karena merasa lucu.
"Heii...dasar bocah tengil, apa maksudmu aku berpikiran aneh?, memangnya tidak boleh kalau aku bertanya?, lagi pula kenapa kau seperti bayi yang barus minum susu dulu sebelum tidur, aneh sekali", ucap Sam dengan kesal.
Wajah Kath tiba-tiba berubah menjadi sangat cute dan menggemaskan, dia menggembungkan pipinya sambil menatap Lin, "pokoknya aku mau minum susu sebelum tidur", ucapnya dengan manja seperti anak yang merajuk pada ibunya.
Lin semakin merasa heran dan aneh, "minum air putih saja dulu, aku tidak memiliki susu, besok saja belinya", jawab Lin.
Kath lalu melipat tangannya di dada, dia menatap Lin seperti anak kecil yang merajuk, "janji yah besok beli susu", ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Niece
Romance-Lin Bagiku dia seperti permen rasa stroberi, meski pun terasa asam tapi aku suka memakannya lagi dan lagi. -Kath Aku tidak suka bunga, tapi tulip menjadi pengecualian untukku, karena orang yang aku sukai menyukai bunga itu.