Lin dan Kath sudah siap pergi makan malam, kali ini mereka akan pergi ke tempat pilihan Kath, gadis itu sangat menyukai tempat makan yang bernuansa musik, makan sambil mendengarkan musik pasti akan sangat menyenangkan. Siapa tahu dia bisa menyumbangkan sebuah lagu untuk bibi Lin kesayangannya itu.
Lin menatap Kath, gadis itu menggunakan dress hitam selutut tanpa lengan, dress itu membuat Kath terlihat lebih dewasa. "Beautiful", puji Lin saat melihat Kath.
Kath tersenyum menatap Lin, "kamu juga, justru sekarang kau terlihat seperti anak SMA", jawab Kath saat melihat Lin yang menggunakan dress lembang berwarna peach.
Kedua gadis itu akhirnya pergi untuk makan malam bersama.
Sesampainya di sebuah caffe, Lin dan Kath langsung mengambil tempat duduk di samping jendela, saat mereka sampai seorang penyanyi wanita sedang menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Give me your forever, Lin dan Kath saling memandang dan tersenyum mendengarkan lagu itu.
"Ini lagu favoritku", ucap Lin, Kath memicingkan matanya menatap Lin, "aku juga suka lagu ini", jawabnya.
Lagi-lagi mereka berdua tersenyum dan mulai bernyanyi bersama. "kau mau pesan apa Kath?", tanya Lin sambil melihat menu makanan.
Kath melihat sejenak daftar menu itu, "apa saja yang kau pesan, aku akan memakannya", jawab Kath.
Lin menatap Kath dan tersenyum, "kau yakin?, awas yah kalau sampai kau protes nanti", ucap Lin lagi.
Kedua gadis itu sudah memesan makanan, mereka sedang menunggu makanan datang. tiba-tiba seseorang datang menghampiri Lin dan Kath, seorang pria yang Kath tidak tahu itu siapa tapi Lin jelas tahu pria itu.
"Selamat malam sayang, apa kau lama menunggu?", tanya pria itu sambil mencium kening Lin dengan mesra.
Seketika suasana menjadi canggung, tegang dan panas, tapi itu hanya dirasakan oleh Kath saja sih. Dia menatap pria yang duduk di samping Lin tersebut dengan tajam tanpa senyuman. "Kath, kenalkan ini Tawan pacarku", ucap Lin.
Degh.....
Wait what?, pacar?, rasanya Kath sudah kehilangan nafsu makannya, kebahagiaannya tadi sudah menguap entah kemana, alangkah lebih baik baginya menghabiskan makanan asin buatan Lin dari pada duduk disini bersama kedua sejoli itu.
Pria itu mengulurkan tangannya tapi Kath masih tetap diam tidak membalas uluran tangan pria itu, "Kath...?", panggil Lin kembali.
"Aku pikir kita hanya makan berdua, ternyata kau mengajak kekasihmu, sayang sekali", ucap Kath dengan santai.
Lin merasa heran dengan perubahan sikap Kath, "maafkan aku karena tidak memberitahukan ini padamu sebelumnya", jawab Lin.
Kath hanya diam memainkan handphone nya, hingga kemudian dia berdiri, "makan malam saja bersama kekasihmu, aku ada janjian dengan teman-temanku sekarang", ucapnya sambil beranjak pergi.
Lin yang keheranan mengejar Kath, dia menarik tangan Kath hingga gadis itu hampir menimpa tubuh Lin, "kenapa?, ada apa denganmu?, apa aku tidak boleh mengajak Tawan makan bersama kita?", tanya Lin.
Kath melepaskan tangan Lin dari lengannya, "itu hakmu mengajak siapa saja yang kau mau termasuk kekasihmu, tapi setidaknya jangan ajak aku saat kau ingin berduaan bersamanya, akh tidak suka terlihat seperti badut", jawab Kath lalu pergi meninggalkan Lin.
Tawan datang menghampiri Lin yang berdiri mematung di depan pintu caffe, "kenapa dia pergi?, apa dia marah aku datang kesini?", tanya Tawan,
Lin diam sebentar melihat Kath yang sudah pergi menaiki taksi, "sebaiknya aku pulang dulu", jawab Lin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Niece
Romansa-Lin Bagiku dia seperti permen rasa stroberi, meski pun terasa asam tapi aku suka memakannya lagi dan lagi. -Kath Aku tidak suka bunga, tapi tulip menjadi pengecualian untukku, karena orang yang aku sukai menyukai bunga itu.