Pagi yang begitu cerah, waktu sudah menunjukan pukul tujuh pagi, Kath telah siap berangkat sekolah tapi sepertinya Lin belum bangun sama sekali, tumben sekali kekasihnya itu belum bangun padahal Kath sudah membangunkannya sejak tadi, merasa heran akhirnya Kath memutuskan menemui Lin di kamarnya.
"Honey, kau tidak berangkat ke kantor hari ini?", tanya Kath sambil naik ke ranjang dan memeluk Lin yang tertidur dengan pulas.
Wanita itu menggeliat merasakan pelukan pada tubuhnya, "jam berapa ini?", tanyanya dengan suara serak.
Kath melihat jam tangannya, "pukul tujuh lewat sepulu menit, ayo bangun", jawab Kath sambil mencium kepala Lin.
"Sebentar lagi sayang, aku sedikit malas pagi ini dan perutku juga sakit, sepertinya aku akan datang bulan", jawab Lin.
Kath langsung mengurai pelukannya, "kau sakit?, kalau begitu aku tidak usah pergi ke sekolah hari ini", ucap Kath dengan khawatir.
Lin berbalik menatap gadis itu dan mencubit pipinya, "aku tidak apa-apa, jangan membuat alasan pergi ke sekolah sekarang, bawa saja mobilku", jawab Lin.
"Lalu kau ke kantor naik apa?", tanya Kath
"Daddy akan menjemputku, hari ini kami akan meninjau salah satu proyek, apa uang jajanmu masih ada?, jika tidak nanti aku transferkan untukmu", jawab Lin.
Kath tersenyum geli mendengar perkataan Lin, "apa sekarang kau telah menjadi sugar aunt haa?", ledeknya.
Lin seketika tertawa, dia mencium pipi Kath dengan lembut, "apa pun untukmu, berangkatlah ke sekolah nanti kau terlambat", jawabnya.
Kath kemudian berdiri dan merapikan seragamnya, dia juga mengambil kunci mobil milik Lin, "aku masih memiliki banyak uang, aku bahkan bisa menghidupimu honey, kabari aku jika kau sudah tiba di kantor yah", ucap Kath sambil mengecup kening Lin dengan lembut,
Skip...
Sekolah...
Kath dan sahabatnya Irin baru saja keluar dari aula sekolah bersama siswa yang lainnya, hari ini mereka di kumpulkan untuk membahas study tour tahunan sekolah yang akan dilaksanakan dua hari lagi di Seoul Korea Selatan. Irin sangat antusias sekali, gadis itu bahkan tidak henti-hentinya tersenyum, sangat berbeda dengan Kath yang terlihat murung sekali.
"Bisakah kau berhenti tersenyum begitu?", ucap Kath pada Irin, sepertinya sahabatnya itu sudah gila.
Irin menatap Kath, "ada apa denganmu?, kau tidak terlihat bersemangat Kath?", tanya Irin.
Mereka telah sampai di dalam kelas, Kath lalu duduk di bangku dan menidurkan kepalanya di meja, "Irin apa study tour ini wajib?, aku merasa tidak ingin pergi kemana-mana sekarang", jawab Kath.
"Apa maksudmu?, kita akan pergi ke Korea Selatan Kath, itu negerinya para oppa tampan, siapa tahu kita berdua akan bertemu member BTS disana, iya kan", ucap Irin dengan khayalan yang semakin jauh.
Kath tidak lagi menjawab ucapan Irin, sejujurnya dia tidak ingin jauh dari Lin, yang benar saja tidur berpelukan bersama Lin jauh lebih menyenangkan dibandingkan pergi ke Seoul dan bertemu member BTS.
Kath lalu duduk menghadap Irin, "kalau aku tidak ikut bagaimana?, maksudku bagaimana menyampaikan ini pada guru?", tanya Kath.
Irin menatap Kath dengan serius, "kau memang tidak mau ikut Kath?, kalau kau tidak ikut mungkin orang tuamu langsung yang harus datang bertemu dengan pihak sekolah dan memberi alasan kenapa kau tidak bisa ikut", jawab Irin.
Kath tampak berpikir, orang tua?, tidak mungkin orang tuanya secara mereka berada di Inggris sekarang, maka satu-satunya orang yang bisa dia andalkan sekarang hanyalah bibi sekaligus kekasihnya Charolina Sarocha Chankimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Niece
Romansa-Lin Bagiku dia seperti permen rasa stroberi, meski pun terasa asam tapi aku suka memakannya lagi dan lagi. -Kath Aku tidak suka bunga, tapi tulip menjadi pengecualian untukku, karena orang yang aku sukai menyukai bunga itu.