Lin dan Kath sedang berada di sebuah butik, mereka sedang melihat-lihat gaun yang mungkin bisa mereka gunakan pada saat pernikahan mereka nanti, kedua wanita itu telah sepakat untuk menikah di Inggris dan setelahnya mereka akan pulang ke Thailand, tidak ada lagi keraguan di hati mereka, apa lagi Lin sudah pernah mengatakan pada Nitta bahwa dia mencintai Kath dan Nitta baik-baik saja dengan itu.
"Kau sudah menemukannya sayang?", tanya Lin pada Kath, dia melihat gadis itu nampak memegang sebuah mini dress.
Kath belum menjawab, dia masih terus memandangi mini dress itu, "sayang?", panggil Lin lagi.
Kath menatap Lin, "karena disini hanya ada kita berdua, aku rasa mini dress ini cocok untuk kita pakai di pemberkatan nanti", jawab Kath.
Lin menatap mini dress di tangan Kath, "aku masih punya uang, ambil yang lebih bagus lagi, ini hari bahagia kita Kath", ucap Lin lagi.
Kath menggelengkan kepalanya, "kau benar, ini untuk hari bahagia kita, tapi bagiku sesederhana apa pun itu asal denganmu semuanya sudah lebih dari cukup, ini saja", jawabnya.
Akhirnya kedua gadis itu memilih mini dress itu dan setelah membayarnya, mereka kemudian kembali ke penginapan untuk mempersiapkan diri mereka untuk hari pernikahan mereka besok.
Skip...
Keluarga Chankimah masih berkumpul di rumah sakit, nyonya Chankimah tiba-tiba drop dan harus mendapatkan perawatan intensif, tuan Chankimah dan Ken masih terus mengupayakan pencarian untuk Lin walau sampai hari ini mereka belum juga mendapat kabar baik itu.
Jenni dan Taehyoung datang berkunjung ke rumah sakit melihat keadaan nyonya Chankimah, mereka juga berencana mengatakan pada Ken tentang keberadaan Kath yang mungkin masih hidup. Saat ini Jenni dan Taehyoung mengajak Ken berbicara di caffe rumah sakit.
"apa maksud kalian?", tanya Ken, dia baru saja menerima pengakuan Jennie dan suaminya tentang Lin dan wanita yang mirip Kath.
"Di Korea ada gadis yang wajahnya mirip Kath dan itu yang membuat Lin menggila p'Ken, kami yakin saat ini mereka sedang bersama", jawab Jenni.
Ken mengusap kasar wajahnya, ini sangat tidak mungkin, "apa kalian sadar dengan yang kalian katakan?, mana ada orang yang sudah meninggal bisa hidup kembali, bisakah kalian tidak mempermainkan aku dan keluargaku?", ucap Ken.
Jenni dan Taehyoung saling menatap, hingga kemudian Taehyoung memperlihatkan sebuah foto, "wanita ini sering di panggil Anin di Korea", jawab Taehyoung sambil memperlihatkan foto wanita yang mirip Kath itu.
Ken mengambil handphone Taehyoung dan melihat foto gadis itu, "oh shit...", umpatnya.
Inggris....
Lin sedang duduk di balkon kamar penginapan, dia menatap foto keluarganya yang sangat ia rindukan di Thailand saat ini, dia meneteskan air matanya saat dia tahu ibunya masuk rumah sakit, dia mengetahuinya dari postingan Nitta di akun instagram wanita itu, "Maafkan aku mom, aku janji aku akan cepat pulang", ucapnya.
"Kenapa tidak tidur?", tiba-tiba Kath datang menghampirinya.
Lin menatap gadis itu, dia lalu menarik tangan Kath dan membawa gadis itu ke pangkuannya, "kau kenapa bangun?, ini sudah jam dua malam", ucap Lin sambil merapikan rambut Kath.
kath mengalungkan tangannya di leher Lin, "aku kedinginan dan saat aku berbalik kau sudah tidak ada di sampingku", jawab Kath.
Lin tersenyum menatap gadis itu, "ayo kita tidur lagi, besok adalah hari spesial kita jangan sampai mata kita malah berkantung karena tidak tidur", ucap Lin lagi.
"Gendong aku", rengek Kath.
Lin kaget mendengar permintaan Kath, masalahnya Kath sudah tidak seringan dulu saat dia masih SMA, "Hemm...sayang, kau....", Lin ingin mengatakan kalau Kath agak berat tapi dia takut membuat gadis itu marah, akhirnya dengan terpaksa dia menggendong Kath menuju ranjang.
Setelah membaringkan Kath, Lin lalu ikut berbaring di samping gadis itu dan membawa Kath ke pelukannya, "apa sekarang masih dingin?", tanya Lin.
Kath menggeleng, gadis itu lalu membisikkan sesuatu pada Lin sehingga membuat Lin menatapnya dengan tatapan heran tapi pipi wanita itu langsung bersemu merah.
"Boleh?", tanya Kath.
Lin tampak berpikir, hingga gadis itu kemudian mengangguk, "baiklah", jawabnya. Lin kemudian membiarkan Kath menaikan sedikit bajunya dan Kath menurunkan kepalanya sejajar dengan dada Lin. Malam ini Lin tertidur sambil memomong bayi besarnya.
Skip...
Keesokan harinya, dua orang wanita telah tampil cantik dengan dress pernikahan mereka, kedua gadis itu bergandengan tangan masuk ke dalam sebuah rumah ibadah, keduanya saling memandang dan melempar senyum satu sama lain.
"Kau gugup?", tanya Lin pada Kath.
Gadis itu mengangguk, "aku rasa ini adalah hal tergila yang pernah aku lakukan di dalam hidupku Lin", jawabnya.
Lin lalu menggenggam tangan gadis itu, "aku juga, ini adalah hal tergila yang pernah aku lakukan, tapi percayalah, jika bukan karena dirimu aku tidak akan pernah segila ini, aku mencintaimu Kath", ucap Lin.
Gadis itu tersenyum dan mencium tangan Lin, "aku lebih mencintaimu dan aku siap melakukan hal yang lebih gila lagi asal aku bersama denganmu", jawabnya.
Tidak berapa lama seorang pendeta akhirnya datang, prosesi pemberkatan pernikahan akhirnya di lakukan, tidak ada keluarga, tidak ada sahabat, tidak ada teman atau siapa pun yang mengenal mereka disitu, Lin dan Kath saling mengikat janji di depan Tuhan untuk saling menjaga, saling mencintai, saling menghargai, saling memahami dan menua bersama hingga di akhir hayat mereka nanti.
Di penghujung janji mereka, kedua wanita itu saling berciuman sebagai sebuah ungkapan kasih sayang mereka berdua.
"Aku mencintaimu Kathrine Patricia Amstrong", ucap Lin.
"Aku juga mencintaimu Charolina Sarocha Chankimah", jawab Kath.
"Sekarang kalian telah resmi menjadi pasangan yang sah, semoga kalian berdua berbahagia selalu", ucap pendeta itu.
Kath menggenggam tangan Lin, "apa kau akan segera menghubungi keluarga kita?", tanya Kath.
Lin mengangguk, "Hemm...kita akan mengabari mereka segera, tapi sebelumnya ayo kita rayakan pernikahan kita dulu", jawab Lin lalu dia menggandeng tangan Kath keluar dari rumah ibadah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Niece
Romance-Lin Bagiku dia seperti permen rasa stroberi, meski pun terasa asam tapi aku suka memakannya lagi dan lagi. -Kath Aku tidak suka bunga, tapi tulip menjadi pengecualian untukku, karena orang yang aku sukai menyukai bunga itu.