"Terkadang tuhan memberikan waktu kepada kita, untuk berdamai dengan diri sendiri."
Kenzo Abraham
Seperti biasa, saat suara adzan berkumandang, shofi bangun untuk sholat, kedu mata nya mengerjap pelan melihat sekitar.
"Di mana dia?"
"Disini" shofi berjingkat sambil mengelus tangan nya, kedua mata nya menatap intens tanpa kedip ke sumber suara.
Pria itu berdiri sembari melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya, shofi di buat menganga dengan mata tak berkedip.
"Kelewatan tampan! Astaghfirullah haladzim, ini suami shofi kan? Jadi aman" batin shofi, wanita itu terlihat mengembuskan napas nya pelan.
"Tidur di pelukan saya terlalu nyaman, ya?" Shofi di buat meneguh kasar saliva nya.
"Apakah semalam dia memeluk ku? Oh! Kok bisa nggak terasa sih? Astaghfirullah shofiii" batin shofi lagi, kali ini dia memukul pelan kepala nya dengan pelan.
"Apa perlu di gendong untuk berjalan ke kamar mandi, hm?" Shofi menggeleng lagi, oh bisa-bisa jantung nya hilang jika perlakuan Kenzo seperti ini terus.
Wanita itu menyingkap kan selimut nya dan berlari kecil menuju kamar mandi, Kenzo membalik badan nya, menatap punggung shofi yang mulai menjauh dengan senyuman tipis.
"Ck, seperti menikahi bocah TK" ujar Kenzo di akhir kekehan di ujung kalimat nya.
Shofi sudah rapi dengan mukena terusan nya, ia berdiri di shaf belakang tepat nya di belakang Kenzo, hati shofi berbunga-bunga, padahal kemarin baru saja ia benci dengan pria aneh yang membuat heboh seantero pondok putri, tapi lihat ini? Sangat berbanding terbalik.
Kenzo mengucapkan kan salam dan menoleh ke kanan dan ke kiri bergantian, shofia mengikuti setelah nya.
Pria itu langsung mengubah duduk nya menjadi bersila,kedua tangan nya di angkat dan tak lupa membaca kan do'a, sungguh di luar penalaran shofia, ia kira pria itu sangat minim agama, tapi lihat ini? Pria itu tak hanya mengimani sholat nya, tapi juga bisa melantun kan do'a-do'a setelah sholat.
Usai berdoa Kenzo membalik kan badan nya, dengan cepat shofi meraih tangan Kenzo untuk di kecup punggung tangan nya.
"Shofi, hari ini saya ada urusan di luar, tapi tenang saja, saya akan memasak untuk mu sebelum pergi" ujar kenzo, kini kedua nya saling menatap, shofi masih diam, agak terkejut.
"M-mas? ee mas mau kemana?" Tanya shofia ragu-ragu, mas? Butuh keberanian tinggi untuk mengucapkan itu pada pria asing yang kini sudah sah menjadi suami nya itu.
"Menjemput,febby." Pria itu berdiri sambil melepaskan sorban di kepala nya
"Mas, bisa masak?" Kini shofi mengikuti langkah Kenzo di belakang nya
"sedikit" pria itu ternyata sudah di depan lemari pakaian nya, tanpa ragu ia melepaskan baju Koko nya hingga menampilkan punggung kekar berotot yang sedikit menonjol di permukaan nya.
"Astaghfirullah haladzim!" Pekik shofia membalikan badan nya, ia juga sudah menutup kedua matanya dengan telapak tangan nya.
"What's up, huh?" Tanya kenzo dengan nada khawatir, ia malah menarik badan shofi untuk kembali menatap nya, ia memperhatikan wanita itu dari ujung rambut hingga kaki, tidak ada yang luka, lalu apa?
"Why?"
"It-itu"
"Apa?" Shofi menggeleng, ah! Bagaimana ia menyampaikan nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold sky [TERBIT!]
RomanceKetika pria tsundere tak tersentuh, Kenzo Abraham, wakil ketua geng motor sekaligus pria ber-clan mafia di pertemukan dengan anak seorang kiayi (Ning) yang mempunyai pendirian tinggi dan menjunjung martabat agama nya. kisah ini di mulai dari hutan...