20: Honeymoon

13K 920 460
                                    

400 komen 500 vote untuk up hari Kamis mendatang! Nggak tembus nggak jadi up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

400 komen 500 vote untuk up hari Kamis mendatang! Nggak tembus nggak jadi up. 😜





"Fia, jangan diam saja, Saya mohon. Jangan diam kan saya seperti ini," Tutur Kenzo disepanjang perjalanan mereka, Shofia masih terdiam. Pikirannya masih berkecamuk.

"Fia, setelah ini. Saya akan jelaskan semuanya, tanpa ada yang ditutup-tutupi lagi, saya janji," sambung Kenzo lagi.

"Fia.. jangan buat dunia saya sepi lagi, jmahn pergi.. Saya tidak bisa melanjutkan hidup saya tanpa dirimu."

"Mas,"

"Iya, Fia?"

"Fia, nggak yakin bisa melewati semua ini," ujar Shofia sambil memeluk erat tubuh Kenzo dari belakang, ia meneteskan air mata yang sejak tadi ia tahan.

"Kamu itu ibarat kertas kosong. Setelah aku berusaha membuka lembaran demi lembaran tak ada satu, pun. Coretan yang tertinggal, bahkan untuk menorehkan setitik warna tinta rasanya tak mampu, setiap perlakuan mu tak bisa aku baca, bahkan sekarang, aku bingung. Peran seperti apa yang pantas untuku," tutur Shofia membuat Kenzo bergeming setelahnya.

Tak ada percakapan lagi sampai keduanya sampai di kediaman mereka, Seperti biasanya, Kenzo membantu Shofia membuka helm yang ia pakai. Masih tak ada yang memulai percakapan, bahkan tak ada kontak mata diantara keduanya.

Shofia masuk lebih dulu, ia masuk ke dalam kamarnya dan memilih duduk ditepi ranjang king size -nya .

Ceklek...

Pintu kamar terbuka, kedua mata mereka bertemu diudara. Seperkian detik kemudian keduanya sama-sama mengalihkan tatapannya, Kenzo menaiki kasurnya menyusul Shofia.

Grepp..

"Fia," bisik Kenzo dengan lembut.

Tak ada jawaban, suasana kembali hening. Kenzo meneteskan air matanya di pundak Shofia, dengan ragu Shofia menoleh kebelakang. Kedua mata mereka bertemu dengan jarak beberapa senti saja, bibir Kenzo bergetar hebat, air matanya mengucur semakin deras, untuk pertama kalinya Shofia melihat Kenzo serapuh ini.

"Don't leave me, my sky."

"Sebelum bertemu dengan mu, Saya sangat senang menatapi langit, karna hanya dengan itu saya merasa hati saya begitu damai dan tenang, Langit ada obat bagi saya dalam segala kondisi, Tapi. Setelah kamu hadir dalam hidup saya, Saya dapat merasakan semua sensasi itu tanpa harus melihat angkasa. Bahkan sekarang saya memiliki langit itu sendiri, Bentuk langit paling sempurna dalam wujud wanita bernama Shofia nazila az-zubair," tutur Kenzo panjang lebar.

"Saya memang sakit, Fia. Sakit jiwa, benar kata mereka. Dari kecil saya tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua saya, Dari kecil saya dijauhi teman-teman saya, dari kecil saya terbiasa asing dengan orang-orang disekitar saya. Sampai pada akhirnya adik saya lahir ke dunia, saya berharap kedua orang tua saya bisa menyayangi adik saya, namun. Semua hanyalah mimpi, adik saya pun tumbuh seperti saya, Sejak saat itu saya berjanji akan menjaganya, menyayanginya, dan menggantikan peran kedua orang tua Saya." Shofia membalikkan badannya, kini keduanya saling bertukar tatapan, Shofia menggenggam erat kedua tangan Kenzo.

My cold sky [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang