15: PTSD

12K 875 386
                                    

Sakit memang, tapi lebih sakit saat kau pergi dari hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakit memang, tapi lebih sakit saat kau pergi dari hidupku.
.
.
.
Kenzo Abraham

Haii, selamat malam darl. Aku minta 500 komentar 300 vote untuk next part ya? besok bakal update lagi kalau votmen tembus cepat!

Cerita ini akan segera terbit, siapakan diri kalian untuk menabung ya? Karna di versi novel nya akan beda ending sama versi wattpad nya, tenang aja, aku bakal up versi wattpad sampai ending kok.





Kenzo menepati janjinya untuk menjadikan hari itu hari bucin mereka berdua, anggap saja Shofia lupa rasa sakit hati kemarin. Ya, nyatanya dia memang benar-benar lupa, Kenzo pemberi rasa sakit terhebat namun dia juga obat yang mampu memulihkan rasa sakit itu.

Seharian ini mereka melakukan kegiatan ringan bersama, dan malam harinya Shofia merengek untuk menonton TV dengan serial favorit nya. Oh bukan serial, lebih tepatnya kartun. Shofia mengakui bahwa dia masih suka melihat kartun di waktu senggangnya, kali ini Kenzo ikut menikmati kartun Tom & Jerry, tangan kenzo melingkar di pinggang Shofia dalam posisi tengkurap
"Kenapa tom dan Jerry bisa tinggal bersama? Sudah tau suka berantem, masih mau saja tinggal bersama. Menguras emosi saja." Celetuk Kenzo, Shofia terkekeh.

"Mereka itu ditakdirkan bersama walaupun seringkali bertengkar, buktinya saja tom nggak pernah ada niatan buat pergi dari rumah besar itu, begitupun dengan Jerry yang memilih untuk disana walaupun hidupnya sering terancam oleh keberadaan Tom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka itu ditakdirkan bersama walaupun seringkali bertengkar, buktinya saja tom nggak pernah ada niatan buat pergi dari rumah besar itu, begitupun dengan Jerry yang memilih untuk disana walaupun hidupnya sering terancam oleh keberadaan Tom."

"Seperti fia contohnya, fia nggak bisa pergi dari kenzo walaupun seringkali dibuat sakit hati. Entahlah, mungkin sudah takdirnya." Batin Shofia tersenyum tipis.

Suara bel apartemen kenzo berbunyi berkali-kali "mas, ada yang dateng. siapa ya malem-malem begini bertamu?"

"Jangan keluar kamar, biar saya saja yang temui. " Shofia mengangguk patuh

Kenzo mengunci pintu kamar mereka dari luar, kemudian ia hampiri pintu utama.

Setelah pintu itu terbuka raut datar Kenzo kembali, kedua tangannya mengepal kuat hingga otot-ototnya menonjol. "Pergi! Saya tidak mau anda mengotori tempat tinggal saya" celetuk Kenzo

My cold sky [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang