Part 2: That's how we started

230 16 5
                                    

1k+ words, Enjoy!!

***
Setelah hari itu, Biru benar-benar menghubungi Langit untuk menanyakan hal-hal tentang kampus. Sedang Langit lebih sering menanyakan hal-hal tentang Biru.

Langit jadi tahu nama lengkap Biru juga hanya terdiri dari dua suku kata, sama seperti dirinya, Biru Hardana. Ia juga tau bagaimana Biru sangat ingin masuk jurusan DKV. Motivasinya kurang lebih sama seperti dirinya dulu. Ia suka mendesain, dan corat-coret tidak jelas. Namun, yang pasti ia tau kalau hal seperti itu bisa dijadikan masa depan yang cukup menjanjikan. Ya, walaupun ia juga tak tau, janji masa depan seperti apa yang bisa ia dapatkan nantinya. 

Jadi, Biru dengan tekun berusaha keras untuk lolos. Dalam hal ini, Langit tak banyak membantu karena ia menganggap dirinya lolos jalur hoki. Ia pikir portofolio yang dikirim tidak terlalu bagus (menurut dirinya), namun ia berhasil lolos. Jadi, Langit hanya bisa memberikan sedikit tips saja.

Hari pengumuman

Biru menunggu jam di layar laptopnya menunjukkan angka 15.00 dengan hati gelisah. Ia takut karena jika ia tak lolos, mau tak mau ia harus masuk kedokteran seperti yang ayahnya inginkan. Tentu saja itu bukan dirinya sama sekali. Walaupun ia adalah siswa jurusan MIPA tetapi ia sama sekali tak menyukai hitung menghitung dan ia tak berminat untuk meneliti sel tumbuhan, manusia, ataupun hewan. Dirinya sudah muak berurusan dengan teori-teori yang membuatnya pusing. Ia lebih suka menggambar di tab hitam berlogo apel yang kini tergeletak di kasurnya. Bahkan, ia mempunyai page khusus untuk membagikan hasil coretannya yang telah mencapai 50k pengikut. Coretan dan gambaran Biru memang sangat bagus dan menarik hingga membuat pengikutnya berpikir ia bukanlah anak SMA. Tentu saja Biru tak pernah mengekspos dirinya, ia hanya membagikan hasil karyanya saja. Ia juga tak pernah berinteraksi dengan para pengikutnya yang suka berkomentar ataupun mengirim DM di akun instagramnya. 

Pukul 3 tepat,  dengan jantung berdebar Biru mengklik pengumuman dan terlonjak senang ketika melihat tulisan selamat.

"YES!" 

"Bye Kedokteran!" Biru berseru antusias. 

Satu nama langsung muncul di pikiran Biru untuk diberi tahu kabar yang sangat membahagiakan ini.

"Kak Langitt! Aku harus ngasih tau Kak Langit!" serunya.

Dengan antusias, Biru mengetikkan pesan ke orang yang sebentar lagi akan resmi menjadi kakak tingkatnya itu.

Kak Langit! Aku lolos!

Tak sampai lima menit, ia mendapat balasan panjang dari Langit yang mengucapkan selamat bertubi-tubi. Membuat Biru bahagia bukan main mendapat kata-kata baik dan pujian atas hal yang ia capai. Ia tak berhenti tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Jika kalian bertanya-tanya, kenapa Biru tak memberitahu orangtuanya? Itu bukan karena Biru tak mempunyai orangtua. Orangtua Biru masih lengkap, mereka bisa dibilang ayah dan ibu yang hebat. Setidaknya itu kata orang lain. Namun, untuk Biru, mereka hanya orangtua yang menelantarkan anak satu-satunya demi kehidupan anak orang lain yang kata mereka kurang beruntung. Mungkin mengatakan menelantarkan terkesan terlalu kasar. Bilang saja mereka tak terlalu peduli dengan kehidupan Biru. 

Orangtua Biru merupakan sponsor terbesar yayasan perlindungan anak-anak di kotanya. Bisa dikatakan mereka mempunyai perusahaan yang cukup besar dan sukses. Bukan sebuah gurauan jika seseorang mengatakan kekayaan mereka dapat menghidupi seluruh kota.

Biru bangga mereka menjadi penopang hidup ratusan anak-anak yang kurang beruntung. Namun, Biru juga ingin mereka sesekali peduli padanya. Sesekali bertanya tentang kehidupan sekolahnya, atau apa yang ia sukai.

Mereka tak tau jika nilai Biru tak bagus di pelajaran matematika. Mereka tak tau Biru pernah memangis karena guru fisika dan mentor sebayanya pernah mengatakan "gitu aja nggak paham" kepadanya. Mereka tak tau kalau Biru selalu mendapat pujian dari guru seninya. Bahkan, mereka tak tau kalau Biru pernah memenangkan lomba menggambar tingkat nasional yang diselenggarakan tahun lalu saat ia berada di kelas 11.

[BL] Langit dan Biru || lokal bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang