bab 11

410 38 4
                                    

New mendinginkan kepalanya yang panas akibat ulah tay.
"Gila, masa gue baper sama hantu, ya walaupun dia belum mati, ini mah bisa-bisa gue yang mati" ucap new di dalam kamar mandi.

New merebahkan badannya kedalam bathtub berharap air yang dingin mampu menenangkan pikirannya.

*****Malam ini new dan tawan menikmati makan malam seperti biasa,"New terus sekarang apa selanjutnya yang bakalan lo lakukan? " tanya tawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*
*
Malam ini new dan tawan menikmati makan malam seperti biasa,
"New terus sekarang apa selanjutnya yang bakalan lo lakukan? " tanya tawan.

"Hmm gue masih gak yakin, tay seandainya lo gak berhasil nemuin cinta lo dalam 40 hari apa yang akan terjadi?" Tanya new.

"Mungkin gue harus ngucapin selamat tinggal sama lo, lo gak akan nemuin gue lagi dalam bentuk roh atau manusia hahaha" tawan tertawa namun dadanya sesak.

Sementara new merasakan sakit di hatinya, new tak rela jika tawan harus pergi.
"Terus jika lo nemuin cinta sejati lo berarti lo harus hidup sama dia kan? " tanya new.
Entah apa yang new fikirkan, mengapa dia tak rela jika tawan harus bahagia dengan orang lain.
"Kenapa lo gak rela ya? Tenang aja gue gak akan lupa kebaikan lo" jawab tawan.

Sejujurnya bukan itu yang new rasakan, entah yang jelas ada sesuatu yang memmbuat new tak rela jika kenyataannya tay harus bahagia dengan orang lain.

New menatap tawan lekat

Ada satu hal yang tay sadari, yaitu new tak seperti awal mereka bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada satu hal yang tay sadari, yaitu new tak seperti awal mereka bertemu.

New terlihat begitu manis, entah bagaimana menggambarkan nya.
Tawan juga menatap balik new.

"Cantik" gumam tay tanpa sadar.
"Hmm kenapa tay? " new mendengar namun dia takut salah mengartikan.

"Ehh enggak itu, makanan lo enak" jawab tay kelagapan
"Ohhh" new hanya tersenyum.

*
*
*
*
Tay sedang menikmati acara di televisi, sementara new sibuk dengan laptop nya, sesekali tay mencuri pandang melihat new yang sedang sibuk, new mempaut kan bibirnya ketika laporannya terlihat tak sesuai, new seperti anak tk yang kesusahan mengerjakan tugas harian, terlihat begitu menggemaskan.

Entah ada desiran apa di hati tay, tay juga sebenarnya takut untuk meninggalkan new.

"Eh new" panggil tay yang tiba-tiba memegang dadanya, terasa sesak dan nyeri entah di bagian mana.

Tay ingin bangkit dari tempat duduknya
Bruhhk
Tawan ambruk tepat di pangkuan new.

New yang kaget sontak melemparkan laptop nya ke bangku

"Tay ada apa, tay bangun"
" tay, tay " new menggoyangkan tubuh tay berharap ada respon darinya.

Namun tay tak juga meresponya, tubuh tay berkeringat.
New segera membawa tay ke atas tempat tidur.

Seketika new teringat tubuh tay, new merasakan ada yang tidak beres kemudian new menghubungi lin.

Tuuttt tuuuttt
Hallo new?

"Bi, apa terjadi sesuatu pada tay? "

Bagaimana kau tau?

"Tidak aku hanya punya firasat tak enak, tiba-tiba kepikiran dia"

Ya tadi semua alat vitalnya tiba-tiba bekerja, dia sempat menggerakkan jari namun kembali tak sadarkan diri

"Oh ya, lalu bagaimana kata dokter?"

Dokter bilang ini suatu keajaiban, kita tunggu selanjutnya, selagi dia punya keinginan untuk sembuh kemungkinan dia bisa kembali

"baiklah bi, apapun yang terjadi tolong kabari aku, aku mohon"

Berdoa lah yang terbaik new untuk nya

New kemudian menutup sambungqn telpon dan menatap tay yang sedang berbaring.
New menghapus bulir-bulir keringat di tubuh tay.

Tay bangun dan menggenggam tangan new.
"New" panggil tay dengan mata sendu dan suara yang berat.

"Hmm kamu udah sadar? Mau minum? " tanya new.
Tay menggeleng.

"Berjanjilah jangan tinggalin aku" ucap tay.
New bingung harus bereaksi seperti apa? Senang atau sebalik nya?

Bukankah nanti justru tay yang akan meninggalkan nya?
New hanya mengangguk.

"Istirahat lah tay, aku akan menggantikan mu baju" new mengelap tubuh tay menggunakan air hangat.

Tay tiba-tiba bersandar pada bahu new, menenggelam kan kepalanya, new dapat mencium aroma maskulin dari tubuh tay.

Sementara tay mencium wangi manis dari tubuh new.
"Wangi new" ucap tawan yang membuat buku kuduk new berdiri.

Sensasi geli berdesir melaui darah new.
"Aku gak bisa ngebayangin jika waktu itu gak ketemu kamu new, mungkin saat ini aku lagi kesana kemari tanpa tujuan" ucap tay masih dengan membenamkan wajahnya di tengkuk leher new.

"Istirahat lah tay, tadi bi lin bilang kau sempat sadarkan diri, pasti kau lelah" ucap new sambil mengelus tengkuk tay.

Tay menatap new dengan seksama,
"New Terima kasih" singkat lalu kemudian tay kembali merebahkan dirinya.

New menyelimuti tay lalu pergi keluar untuk membereskan alat basuh tay.
Tanpa sadar new meneteskan air matanya di dapur.

"Jangan bodoh new, jangan berharap sesuatu yang mustahil" bisik new seraya menyadarkan dirinya sendiri.

New menenggak segelas air putih dan duduk di ruang tamu, cahaya temaram karna lampunya tak semua di nyalakan menambah kesan melow di hati new.

New menatap keluar jendela, pemandangan ibu kota yang tak pernah sepi, selalu sibuk meskipun di jam malam.

Tay keluar dari kamar nya dan memeluk new dari belakang, new yang kaget langsung menoleh dan tak di sengaja bibir new menyentuh pipi tay.

"Apa aku mengagetkan mu? Maaf" ucap tay lalu tay duduk di samping new.
"Apa ada yang kamu pikirin new? Kenapa belum tidur? " tanya tay

"Gak ada, cuma lagi nikmatin pemandangan aja" new tak sepenuhnya berbohong.

Tay dan new larut dalam fikiran nya masing-masing.
"Menurut mu apa ada orang yang mencintai ku? " tawan memecah keheningan.

"Kenapa bilang gitu? " new menoleh kearah tay.
"Bukannya kamu denger sendiri yang davinka bilang? " balas tay.

"Menurut ku, cinta yang di maksud bukan cuma tentang sepasang kekasih, lagi pula bi lin bilang kau anak yang baik" ucap new.

"Kalo kamu? Kamu cinta gak sama aku? " tanya tay, entahlah cinta yang tay maksud yang seperti apa.

"Hhmmm" hanya itu yang new ucapkan
Tak lama tay tertidur dengan menyenderkan kepalanya ke baju new di sofa.

"Tay tidur di kamar, nyusahin banget sih" kesal new

New melihat wajah tay yang sedang terlelap lalu merapikan anak rambut yang menutupi wajahnya.
"Kalo aku beneran jatuh cinta gimana? " tanya new pelan yang ternyata masih bisa dindengar tay karna dia gak sepenuhnya tidur.

"Good night, happy nice dream"

*
*
*
*
*
*
*
Abnejehkekdnhdhejslaid gemessshhh bangettt sihhh

40 day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang