bab 7

406 35 2
                                    

New sudah berjanji akan menemani gun hari ini, meraka janjian akan bertemu di salah satu mall sambil makan siang.

"New gue Jalan-jalan di sekitar sini ya" ucap tawan yang hanya di beri angukan pelan oleh new. New tak mau jika gun tau bahwa new membawa tawan saat ini.

"Terus lo sama papi gimana? Apa yang lo ributin kali ini?? " tanya new pada gun yang masih sibuk dengan makanan nya.

"Papi selingkuh sama sekertaris nya atasannya" ucap gun sambil berkaca-kaca.

"Hah? Papi bucin gila gitu sama lo, gak mungkin lah, salah kali lo" new tak percaya, pasalnya new tau persis kekasih gun seperti apa pada gun.

"Awal nya juga gue gak percaya, tapi belakang gue sering liat mereka keluar bareng, terus juga kaya ada yang di sembunyiin sama papi dari gue" ucap gun.

"Kaya tadi pagi, ini tuh weekend tapi dia udah rapih dan tau-tau pergi tau kemana, dia gak pernah ngomong sekarang sama gue" gun kesal, dia berbicara dengan air mata berlinang.

"Yaudah sabar, kita cari tau dulu kebenarannya" new mencoba menenangkan gun.

*
*
*
*
Tawan memilih untuk berjalan jalan si sekitar mall, karna dia tau perbincangan mereka akan sangat lama.

Mata tawan melihat seorang wanita yang dia lihat sedang membasuh dirinya ketika tawan terbangun di rumah sakit.

Tawan segera berlari ke new untuk memberi tahu, siapa tau wanita ini kunci jawaban dari mana new harus memulai.

"New tolong ikutin perempuan itu" pinta tawan.

New yang bingung hanya melihat wanita yang berjalan melewatinya..
"New buruan nanti keburu pergi dia" tawan sedikit emosi.

"Hmm gun, sorry ya gue ada urusan sebentar jadi gue tinggal dulu gapapa kan? " new bingung bagaimana harus bertindak.

"Hmmm gapapa deh, gue juga punya janji sama papi dia bilang mau nyusul" ucap gun.

"Oh yaudah bagus kalo gitu, gue duluan ya? Bay bay gunnie" ucap new sambil berlalu.

New mencoba berlari mengikuti langkah wanita yang tadi tawan sebutkan.
Wanita paruh baya namun masih terlihat cantik.

"Gapapa nih kita ngikutin gini? Nanti kalo di kira stalkers gimana? " ucap new.
"Ya terus mau gimana lagi? Dia orang yang pertama gue liat ketika gue bangun, kemungkinan dia kenal gue kan? " ucap tawan.

Ada benarnya juga, mungkin wanita ini salah satu keluarga tawan.

New dan tawan melihat wanita tersebut bertemu dengan seseorang di salah satu caffe shop.

New sengaja mengambil bangku yang berada dekat wanita itu untuk mendengar perbincangan mereka.

*
*
*
*
*

"Bagaimana keadaan nya?" Tanya seorang laki-laki yang di perkirakan seumuran dengan wanita itu.

"Masih belum sadarkan diri tuan, apakah tuan beeniat untuk mengunjungi nya? " ucap wanita di sampingnya.

Laki-laki itu tak menjawab.
"Jaga saja dia, dan laporkan perkembangannya kepada ku" ucap laki-laki itu kemudian dia pergi meninggalkan sang wanita.

Wanita ini kemudian kembali ke rumah sakit, new dan tawan masih mengikuti nya.

Wanita ini pun masuk ke ruangan ICU vvip.
"Ini ruangan lo? " tanya new.
Tawan mengangkat bahu nya.

"Gimana cara kita masuk? Biar tau" ucap new.
New melihat ada seorang suster namun dengan tingkah aneh.

Yang membuat new semakin curiga, tak ada nametag dibaju perawat lelaki tersebut.

Saat perawat ini masuk, wanita di dalam nya sedang berada di kamar mandi, new pun berinisiatif untuk mengikutinya.

"Kosong tuan" ucap perwat itu yang sedang berbicara pada seseorang di telpon.

New mengira mungkin perawat ini adalah seseorang yang di bayar untuk mencelakai tawan.

New ikut masuk ke ruangan tawan.
"Ehem" new sengaja berdehem untuk mengagetkan perawat, dan benar saja perawat tersebut seperti memasukan sesuatu ke sakunya.

"Oh saya sudah selesai mengecek tuan tay, saya permisi" ucap perawat tersebut kemudian keluar bersamaan dengan wanita yang berada di kamar mandi.

"Maaf anda siapa?" Tanya wanita tersebut pada new.

"Hmm saya teman nya tay, saya dengar tay mengalami musibah jadi saya sengaja menjenguk nya tapi maaf saya gak bawa apa-apa" ucap new gugup.

Wanita itu pun mengangguk dan mempersilahkan new duduk.
"Maaf saya tidak pernah melihat anda sebelum nya" ucap wanita di depan new.

"Iya, saya memang hanya sesekali bertemu tay" new mencoba menjelaskan.

"Saya lin, bibi lin"
"Saya yang mengasuh tuan tay" ucap lin

"Hmm saya newwie thitipoom, bibi boleh panggil saya new" ucap new sambil tersenyum.

Bibi lin pun ikut tersenyum.
"Kau cukup manis, bagaimana kau bisa mengenal tuan tay? " tanya lin.

"Tay tinggal di rumah saya" ucap new mengejek tay.
"Oh ya? Pasti ketika dia kabur waktu itu, apa dia merepotkan? " tanya lin.
"Tidak, hanya sedikit berisik" ucap new.

Lin tertawa.
"Tuan biasanya tidak banyak bicara, kecuali dengan orang orang membuatnya nyaman" lin bercerita dengan mata berbinar, seolah lin sudah mengenal tawan cukup lama.

"Lalu dimana keluarga nya?" Tanya new.
" ayahnya sudah meninggal dunia karna kecelakaan, ibu tiri dan adik nya tak pernah berkunjung sejak tuan disini, mereka tidak akur" jelas lin.

"Lalu kekasih tay?" Tanya new lagi.
"Kau ternyata cukup mengenal tay ya new, wanita ular itu? Entahlah dia dimana? " balas lin.

New mengangguk mengerti, itu alasannya tay masih tak bisa kembali ke tubuhnya, karna tak ada cinta untuknya.

"Bi, sudah siang seperti nya saya harus pamit, bolehkan saya berkunjung lagi? " tanya new.

"Tentu new, dengan senang hati, saya senang ternyata masih ada yang mengingat tay disaat keadaanya seperti ini" lin mulai berkaca-kaca.

"Bolehkah saya meminta kontak mu? Jika saya butuh bantuan mu" ucap lin.

"Tentu bi" ucap new sambil tersenyu. manis.

Lin melihat new tanpa berkedip
"Kau manis sekali new" lin mencubit new dengan gemas.

New pun pergi meninggalkan lin dan tay yang masih berbaring.
Tay melihat dirinya sendiri, rasa pilu di hati tay, kenapa dia harus mengalami hal ini

*
*
*
*
*
*
*

40 day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang