bab 22

444 49 10
                                    

Satu tahun kemudian
Hari-hari berjalan sebagaimana mestinya,new masih merindukan nya.
Berharap tuhan kembalikan apa yang seharusnya menjadi miliknya.

"Gue sebel banget deh,masa perusahaan kita di ambil alih sama direktur baru,mana katanya direkturnya jutek banget lagi" new dan gun yang sedang duduk di kantin kantor mendengar desas desus bahwa perusahaan mereka akan berpindah tangan oleh pemimpin baru.

"New,Lo denger yang tadi mereka bilang?" Tanya gun

"Denger lah,emang gue Bolot? Mer KA ngomong gede gitu" omel new.

"Nih anak perawan marah-marah Mulu heran,gue cuma nanya" ucap gun dengan wajah cemberutnya.

"Ya Lo lagian,emang siapa sih orang nya?" Tanya new.
"Mana gue tau,tapi katanya nanti dia mau kesini ko" jelas gun.

New dan gun masih meneruskan kegiatan makan siang mereka.

Segerombolan orang datang ke kantin Beberapa dari mereka terlihat familiar dan beberapa lainnya terlihat menyeramkan seperti seorang pengawal.

" selamat siang para karyawan kami yang kami cintai,sebelum nya saya ucapkan terima kasih atas kerja sama kita selama beberapa tahun ini,selama ini saya hanya orang kepercayaan yang di beri tanggung jawab membantu mengelola perusahaan selama pemilik nya tidak ada di tempat"

"namun karna saat ini pemiliknya sudah kembali,maka saya kembalikan juga perusahaan ini kepada tuan Tay Tawan Vihokratna pemilik v-grup"

Tawan pun berjalan di antara pada pengawalnya, dengan balutan setelan jas bernuansa gelap dan kemeja cream yang kancing bagian atasnya sengajandi biarkan terbuka

Tawan pun berjalan di antara pada pengawalnya, dengan balutan setelan jas bernuansa gelap dan kemeja cream yang kancing bagian atasnya sengajandi biarkan terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaikan titisan dewa,wajah tampan rupawan nya tak perlu di ragukan lagi

New terdiam mematung melihat Tay berada tepat di hadapannya,tanpa sadar new menjatuhkan sendok yang sedang dia pegang,Tay berjongkok untuk mengambil sendok new,sementara new hanya mengikuti arah pergerakan Tay.

Tay menyodorkan sendok yang berada di tangan nya.
"Ehh m-maaf" ucap new gugup yang kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain.

Jantung new berdegup kencang,desiran darahnya mengalir lebih deras dari biasanya.

Sementara Tay hanya tersenyum tipis,sangat tipis hingga tak ada yang menyadari saat Tay melihat tingkah salah satu karyawannya.

"Halo semuanya,terimakasih waktunya"
"Perkenalkan saya Tay Tawan pemimpin kalian yang baru, tidak sabar untuk bekerjasama dengan kalian, jika perlu sesuatu bisa hubungi saya langsung, selamat siang dan selamat menikmati waktu istirahat" Tay kemudian berjalan pergi meninggalkan kantin.

Suasana kantin yang tadi sempat sepi kemudian kembali bising,beberapa dari mereka bergosip tentang Tay.

"Gila ganteng banget"
"Ganteng nya gak ngotak"
"Eh katanya single tau"
"Wahh bisa nih deketin"

Begitu lah kira-kira perbincangan mereka.
Sementara new masih mematung melihat Tay pergi.

"Woy segitu kesemsem nya Lo?" Gun menggoyangkan tubuh new yang mematung.

"Ehh,eee gun gue kesana dulu sebentar" new tak mendengarkan gun, sementara gun hanya mengangguk.

New sedikit berlari mengikuti arah kepergian Tay yang ternyata sudah lumayan jauh.

"Tay-eemm permisi pak" panggil new.
New sempat di hadang oleh anak buah Tay agar tak mendekat,Tay kemudian memberi isyarat agar membiarkan new menghampiri nya.

Tak seperti tadi di kantin,saat ini Tay hanya berdua dengan pengawal nya sementara yang lain entah kemana.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Tay.
New hanya menatap Tay,memastikan benarkan dia Tay Tawan nya tidak maksudnya benarkah dia Tay Tawan yang dia kenal?

Sementara Tay perlahan menghampiri nya,Tay mengambil sapu tangan miliknya dari saku celananya dan membersihkan keringat di pelipis wajah new.

"Ada apa? Kenapa kamu sampai lari?" Tanya Tay lagi.

New sedikit memundurkan tubuhnya,wajah yang sama,wangi yang sama,sentuhan yang sama namun dengan tatapan mata yang berbeda.

"Ehhmm maaf tidak jadi, seperti nya saya salah orang,permisi" New segera meninggalkan Tay.

Sementara Tay hanya tersenyum.
"Cari tau siapa dia" perintah Tay pada pengawalnya.

"Baik tuan" .

*
*
*
*
*
New berlari masuk ke kamar mandi,dadanya bergemuruh karna sentuhan Tay.

" apa arm benar jika dia akan melupakan ku?" Tanya new
" ayoo new, setidaknya kamu tau kalo dia baik-baik saja" New mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Gimana bisa Tay,gue kangen sama Lo" ucap new lagi.
" Tay sialan,bisa-bisa nya dia lupa sementara gue disini tersiksa sendirian, mana selama ini gue galau ngira dia udah mati"
"Iihhhh begooo " teriak new sambil menghentakkan kaki nya karna kesal.

Tanpa new sadari ada seseorang yang sedang menunggu nya di luar.

*
*
*
*
*
"Kamu duluan aja,saya mau ke kamar mandi dulu" ucap Tay pada pengawalnya.

"Kamar mandi di ruangan anda saja tuan" saran pengawal.
"Gak usah,saya hanya sebentar ko" ucap Tay lalu berlalu.

Saat masuk ke kamar mandi Tay malah mendengar seseorang sedang berbicara sendiri
"Mana selama ini gue galau ngira dia udah mati,ihhh begooo" ucap nya.

Tay menyipitkan matanya dan menunggu seseorang yang di dalam keluar.

"Aahhh" teriak new saat melihat Tay berdiri di depan pintunya .
"Bapak ngagetin aja sih" omel new.

"Kenapa kamu? Kaya abis liat hantu pucet banget" ucap Tay yang kemudian menyentuh dahi new.
New menepis tangan Tay

"Kamu sakit?" Tanya Tay
"Pulang aja kalo sakit" Tay.

"Eee-enggak ko,saya sehat"
"Duh dia denger gak ya" gerutu new.
"Ehh saya permisi pak" new mempercepat langkahnya meninggalkan Tay yang kebingungan.

Tay tersenyum melihat tingkah aneh new, sementara new gemetar takut Tay mendengar ucapannya

"Dia denger gak sih? Tapi tadi pelan ko suara gue, dia ngapain disitu sih?"

"Ahh ealah,gak jadi hantu,gak jdi manusia demen banget bikin gue jantungan tuh orang" new menggerutu seorang diri sambil terus melihat kebelakang takut Tay mengikuti nya

"Ahh ealah,gak jadi hantu,gak jdi manusia demen banget bikin gue jantungan tuh orang" new menggerutu seorang diri sambil terus melihat kebelakang takut Tay mengikuti nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dengan wajah kesalnya,new mengelus dadanya saat melihat tay tak mengikutinya.

"dia hidup,bisa-bisa gue yang mati" kesal new.

*
*
*
*
*
*
*
Masih nungguin kan??? Maaf ya aku lagi repot banget jadi mungkin 2 hari sekali baru sempet up,makasih buat yang masih stay

40 day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang