"bagaimana jika aku tak berhasil menemukan seseorang yang mencintaiku dengan tulus setelah 40 hari? " tanya tay.
"kau harus mengucapkan selamat tinggal pada jasad mu tay"
seorang pria berusia hampir 30 tahun terbaring koma, sementara rohnya berkel...
Malam ini Tay sengaja menyewa satu bar ternama untuk para karyawannya sebagai hadiah penyambutan dirinya sebagai CEO baru
"Ayoo new ikut" rengek gun pada new. "Ihh Lo kan tau kalo gue gak suka ikut gituan, Lo aja gih" tolak new.
"Ihh Lo mah jahat banget sama temen Lo yang gemes ini,ayoo new plisss sekali aja ya ya ya" ucap gun dengan rengekan bak anak kecil, bukan new namanya jika tega dengan teman kesayangan nya.
"Yaudahlah iya,ini demi Lo yak" jelas new. "Yeee makasih monyet,kaulah sahabat terbaik ku" ledek gun "GAK JADI GUE, DOSA APA GUE PUNYA TEMEN MODELAN ANAK DAKJAL BEGINI" teriak new. Gun hanya tertawa melihat kemarahan new.
* * * * * Semua orang sudah berkumpul di bar tersebut,tentu ada Tay Tawan juga sebagai tuan rumah.
Tay menyuguhkan berbagai macam desert dan minuman mulai dari yang ringan hingga alkohol dengan kadar yang tinggi.
Dentuman musik bergema di seluruh ruangan,beberapa dari mereka menari mengikuti alunan lagu.
New hanya duduk di pojokan sambil mengunyah beberapa cemilan yang tersedia,new sendiri tak terlalu suka dengan minuman alkohol karna toleransinya terhadap alkohol sangat rendah.
"Minum dong new,masa party gak minum" ucap salah satu wanita yang juga ikut bergabung di pesta.
New hanya tersenyum,dan beberapa dari mereka ikut menyuraki new agar ikut bergabung dengan mereka.
"ihh jangan ganggu temen gue" omel gun namun sudah terlambat,new sudah menenggak segelas kecil wine di tangan nya.
"uuu yeee gitu dong,lagi new" tanpa sadar mereka semua menikmati pestanya bersama.
Malam semakin larut,beberapa dari mereka sudah ada yang pergi meninggalkan pesta.
"maaf pak tay,biar new saya yang antar pulang" ucap off pada tay. "gak usah off,kamu urus pacar kamu aja,kamu pasti repot ngurusin dua orang yang lagi mabok begini,udah nanti new biar saya yang urus" Off hanya mengangguk dan pergi meninggalkan tay dan new. New masih tergeletak di meja bar.
"aku kangen kamu" rancau new Tay menghampiri new dan berjongkok di hadapan new yang sedang memejam kan mata
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"new kamu bisa jalan gak? Ayo kita pulang" tay membangun kan new namun new tak bergeming sedikit pun.
"new,masa aku gendong si? New bangun dulu nanti tidur lagi" tay masih berusaha membangun kan new tapi new tidak juga bergerak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mau tak mau tay pun menggendong new. "new kamu makan apa sih? Berat banget" ledek tay.
"tay? Itu kamu? Kamu gak jadi mati?" rancau new di sela-sela setengah sadarnya.
"siapa yang mati?" timpal tay. "rumah kami dimana? Tadi aku lupa tanya off lagi" tanya tay yang ternyata new sudah terlelap kembali.
* * * * * New meregangkan tubuhnya,membuka matanya lalu kemudian memejamkan nya kembali. New lalu membuka matanya setelah sadar ini bukan kamarnya. "weh dimana ini?" new terlihat panik dan membuka selimut yang dia kenakan. Mata new seketika melotot saat melihat pakaiannya sudah berganti.
"mampus,kenapa baju gue? Gue gak ngapa-ngapain kan? Gue gak perawan? " new mengacak rambut nya frustasi.
Sementara tay keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan towel hotel. "pak tay?" teriak new kaget dan segera menutup tubuhnya dengan handuk.
"pagi new,kamu udah sadar?" tanya tay dengan enteng nya. "ngapain di tutup? Saya udah liat kali" ledek tay.
"pak gak usah bercanda,kita gak ngapa-ngapain kan semalem?" tanya new panik. "hahaha kenapa muka kamu pucet banget? Setiap ngeliat saya kenapa muka kamu kaya gitu?" tay tertawa melihat new yang kelihatan sangat panik.
"lagian kita udah dewasa new,emang aneh kalo kita ngapa-ngapain?" tay masih meledek new. "PAK IHHH, kenapa saya bisa saya disini" tanya new yang sudah pasrah dengan kejahilan tay. Entah kenapa new yakin jika tay hanya bercanda,karna new tak merasakan tubuh nya berubah.
"kamu semalem mabuk,kamu saya gendong malah muntah" "saya bingung mau nganter kemana jadi saya bawa kehotel" jelas tay.
"terus baju saya?" tanya new. "ya saya gantiin lah,tapi gak saya apa-apain buktinya pantat kamu gak sakit kan?" tanya tay dengan santai.
New melempar bantal kepada tay, "ihh pak,kenapa bapak yang gantiin? Apa jaminan nya saya gak di apa-apain?" tanya new.
"ko saya di lempar bantal? Harusnya kamu makasih gak saya biarin tergeletak di bar,untung gak di bawa orang aneh trus di jual ke luar negri" "badan saya nih pada sakit karna gendong kamu yang berat" tay pura-pura memijat pundak nya untuk menggoda Tay.
"Ya makasih tapi kan aahhh tau ahhh" new semakin terlihat frustasi.
"PAK" teriak new. "Kenapa? Emng kamu gak mau di tanggung jawabin sama orang ganteng kaya saya?" Ucap Tay.
"Astaga,bisa-bisa nya kemarin gue galauin orang model begini" ucap new pelan.
"Apa new?" Tanya Tay yang mendengar new mengomel tapi tak jelas apa yang di ucap. "Gada,baju saya mana? Saya mau mandi trus pulang " bentak new.
"Itu baju kamu udah bersih, marah-marah Mulu,yaudah mandi trus kita sarapan baru saya anter pulang" jelas Tay.
"Gak usah,saya pulang sendiri aja" bantah new. "Saya yang bawa kamu kesini,jadi saya yang anter " jawab Tay pelan namun mampu membuat new terintimidasi.
"Issshh yaudah terserah " New kemudian berjalan ke kamar mandi dan menutup pintu dengan sedikit membanting nya.
Tay hanya tertawa melihat new yang marah,menggoda new ternyata menyenangkan.
* * * * * * Setelah selesai sarapan Tay mengantar new pulang ke apartemen nya. Tay memarkirkan mobil nya di basemen.
"Gimana bapak tau rumah saya? Padahal bapak gak nanya tadi?" New curiga pada Tay yang ternyata tau alamat rumah new sementara new tak memberi tau apapun.
"Ehh - semalem saya nanya trus kamu ngomong setengah-setengah" jawab Tay sedikit gugup.
New menyipitkan matanya. "kalo tau kenapa gak nganter saya kesini?" Tanya new.
"Kan saya bilang setengah doang kamu ngomong nya,trus tadi pagi saya minta anak buah saya cari data kamu di kantor" jelas Tay.
New hanya mengangguk mencoba mempercayai Tay. "Yaudah pokonya makasih udah bantuin saya dan anterin saya, kalo di hp bapak ada foto bugil saya tolong di hapus dan jangan di sebar luaskan" new masih mencoba ber nego dengan Tay.
"Emang muka saya kaya orang mesum? Tega banget mikir saya begitu" omel Tay. New hanya memanyunkan bibir nya kemudian keluar dari mobil.
"Saya gak di suruh masuk dulu?" Tanya Tay "Gak,saya mau istirahat" ucap new lalu segera masuk kedalam apartemen nya. Tay lagi-lagi hanya tersenyum dan segera melajukan mobilnya meninggalkan new.