"bagaimana jika aku tak berhasil menemukan seseorang yang mencintaiku dengan tulus setelah 40 hari? " tanya tay.
"kau harus mengucapkan selamat tinggal pada jasad mu tay"
seorang pria berusia hampir 30 tahun terbaring koma, sementara rohnya berkel...
"kamu inget tempat ini?" Tanya new. Tay mematung sesaat lalu menoleh ke arah new.
"Kamu inget? Kamu kenal aku kan?" Tanya new lagi. Tay berjalan ke arah new namun new sedikit memundurkan dirinya. "New" panggil Tay. "Stop pura-pura Tay,stop bohongin aku,kamu gak tau gimana rasanya jadi aku? Kamu gak tau rasanya nunggu kabar kamu selama berbulan-bulan dan bahkan ngira kamu mati tapi setelah ketemu kamu bahkan seolah gak kenal aku?" Ucap new kesal dengan air mata membasahi pipinya.
Tay meraih tubuh new dan memeluknya, "New dengerin aku,aku minta maaf,aku gak berniat kaya gini" Tay mencoba menenangkan new. New beberapa kali berusaha berontak dari pelukan Tay namun dekapan Tay sungguh kuat.
"Plis dengerin aku dulu,denger penjelasan aku" ucap Tay.
New hanya diam,Tay membawa new untuk duduk di sofa sementara Tay memilih duduk di lantai sambil memeluk lutut new.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku bangun dan ketika aku sadar ternyata aku udah di luar negri,keluarga ku bawa aku untuk pengobatan disana" "Jujur aku sempet gak inget sama kamu,tapi entah kenapa tiba-tiba semua nya terbayang di kepala aku,aku coba cari kamu tapi anehnya kenapa cuma aku yang kenal kamu" "Selang beberapa bulan aku fikir semua yang arm bilang terjadi,bahwa kita gak akan saling kenal,sampe suatu hari aku liat daftar nama kamu di salah satu kantor anak cabang sebagai karyawan terbaik"
"Maka nya aku minta sama papah buat ngurus perusahaan ini,setelah aku yakin itu kamu aku coba buat nyari tau kamu dari anak buah aku,tapi apa gak aneh kalo tiba-tiba aku bilang kita saling kenal sementara kamu lupa sama aku" Tay menjelaskan panjang lebar.
"Tapi aku waktu itu ngejar kamu" ucap new. "Iya,aku seneng banget waktu kamu manggil aku untuk pertama kali,aku yakin kalo kamu kenal aku tapi aku bingung gimana memulainya" "Makanya dari itu aku mulai ngedeketin kamu dan ngeganggu kamu,maaf kalo cara aku salah" sambung Tay.
New masih sesegukan mendengar ucapan Tay,entah new harus senang atau marah. Tay memeluk new dan menenangkan new dengan mengusap pundak new yang sedang menangis.
"Maaf new,maafin aku,aku juga rindu kamu,kamu gak tau kan gimana rasanya nahan diri biar gak meluk kamu?" Ucap Tay.
New melepas pelukan Tay dan menatapnya lalu memukul pundak Tay untuk meluapkan kekesalan nya.
"Kamu jahat banget,aku kesel,aku nyariin kamu,aku kira kamu mati" ucap new masih dengan air matanya.
"Gak segampang itu new,kamu udah ngorbanin diri kamu,masa aku pergi gitu aja" balas Tay dengan tersenyum.
"Terus kenapa bi Lin pun seakan menghilang? Aku pikir kamu selama ini cuma bagian dari imajinasi aku aja,karna seolah semua nya lenyap" tanya new "Kalo itu aku juga gak tau,yang pasti aku seneng sekarang semua nya udah baik-baik aja,new boleh kita mulai semua nya dari awal?" Pinta Tay.
New tak mengerti maksud Tay,namun yang new tau dia bahagia karna ternyata Tay nya masih hidup.
* * * * * New bersandar pada sofa nya sementara Tay sudah merebahkan kepalanya di paha new, menenggelamkan wajahnya ke perut new. Hangat,harum,bahkan setelah sekian lama Tay masih mengingat wangi tubuh new,wangi yang selalu bisa menenangkan dirinya.
"Aku tau sejak awal kalo itu kamu,tapi tatapan matamu beda makanya aku kira aku salah orang" ucap new. "Maaf yaa, aku seneng waktu kamu orang pertama yang ngenalin aku,rasanya aku pengen meluk kamu saat itu juga,tapi aku takut" balas Tay.
New dan Tay diam sejenak,sibuk dengan pikirannya masing-masing. "Tay,kamu tidur?" Ucap new saat merasakan tak ada tanda-tanda Tay masih bangun. Benar saja ternyata Tay sudah terlelap di pangkuan new,sementara new yang tak ingin membangun kan Tay pun ikut tertidur dengan posisi masih duduk memangku Tay.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * * * * Tay bangun sekitar jam satu dini hari,perutnya terasa lapar,Tay kaget saat ternyata dia tidur di pangkuan new. "New bangun,pindah ya,pasti kaki kamu sakit" ucap Tay. Namun new tak bergeming dia hanya menggeliat sedikit.
Tay menggendong tubuh new untuk pindah ke kamar namun tiba-tiba Duk Tay tak sengaja membuat kepala new terbentur pinggiran pintu new yang kaget melompat dan membuat mereka berdua terjatuh ke lantai.
"Auuuu,sakit" teriak new. "New maaf maaf,aku gak sengaja" Tay mengelus kepala new.
"Kamu ngapain sih Tay?" Tanya new dengan nada kesal. "Aku niat nya mau mindahin kamu ke kamar biar kaya di TV-TV gitu,eh malah kepentok hehe" Tay menjelaskan sambil meringis.
New menatap Tay kesal namun detik kemudian dia tertawa,Tay pun ikut tertawa melihat new.
"Besok-besok gak usah sok-sokan, kamu bilang aku berat kan?" Omel new. "Gak seberat itu sih,cuma pintunya aja yang kekecilan" sahut Tay.
"Kamu lagi ngapain bangun jam segini?" Tanya new yang melihat ke arah jam dinding di rumahnya. "Aku laper" jawab Tay.
"Kebiasaan,gak jadi hantu gak jadi manusia demen banget nyusahin" ucap new sambil mengomel namun masih tetap membuatkan makanan untuk Tay. New dan Tay menikmati makan di tengah malam sambil bercerita kesana kemari