bab 21

432 46 3
                                    

Berbulan-bulan setelah kepulangan new dari rumah sakit new mencoba mencari tau informasi tentang seorang tay tawan,namun semua nya tak membuahkan hasil.

Bahkan lin tak dapat di temukan,percakapan new dan lin di handphone new juga ikut menghilang bagai di telan bumi.

Tak jarang new berfikir bahwan sebenarnya tay adalah imajinasinya atau karakter buatan di alam bawah sadar new ketika koma.

New mencoba mencari jawaban dengan logika nya namun hasil nya zonk.
*
*
*
*
"newwie,liat deh " gun menunjukan jari manisnya pada new,terdapat sebuat cincin dengan mas putih asli bermatakan berlian kecil nan cantik.

"gun? Lo serius?? " mata new tak kala berbinar melihat senyum di wajah gun.

"Selamat ya gunnie ku,hmm gue harus di traktir sih ini" ucap new.

"Tenang,gak usah galau gak usah sedih,pokonya malam ini kita party yeeee,tapi berdua aja hehehe" gun.

"Yee itu mah bukan party,mana ada orang party berdua doang? Eh tapi gapapa deh ayok" ucap new.

"Yaudah ke bar biasa ya,pulang kerja kita langsung kesana" jelas gun.
New hanya mengangguk dan kemudian kembali menyelesaikan pekerjaan nya.

*
*
*
*
*
"Gila perasaan gue bar ini makin hari makin rame aja" ucap gun sambil meneguk minuman kesukaan nya.

"Ehh terus Lo kapan mau naik altar nya?" Tanya new.
"Hmm gak tau,gue masih mau nikmatin status baru gue sebagai tunangan papi dulu hehe" gun.

"Jangan banyak-banyak minum nya new,Lo kaya orang banyak beban tau gak?" Ledek gun.
New hanya tersenyum dan mereka berdua menikmati malam ini dengan alkohol.

Gun dan new sudah sama-sama hampir tak sadarkan diri,beruntung pemilik bar sudah mengenal mereka dengan baik.

Off datang setelah mendapat telfon dari pemilik bar,ini bukan yang pertama kali new dan gun seperti ini.

"Lo gue anter juga ayok" ucap off pada new.

"Gak usah off gapapa,Lo anter gun aja gue masih mau nyari udara segar" ucap new di sela-sela setengah sadarnya.

Off mengangguk,untuk menghargai keinginan new,mungkin new ingin sendiri.

New dan gun berpisah di depan bar,gun masuk kedalam mobil off sementara new memilih berjalan-jalan di sekitar taman kota dekat bar.

New berjalan setengah berjuntai,udara dingin tak terasa di tubuhnya.

Tanpa sadar new menabrak seseorang namun new hanya membungkuk sebagai permintaan maaf.

"Maaf saya gak liat" ucap new.
Orang tersebut tak bersuara sedikitpun dan kemudian pergi begitu saja.

New menoleh kesana kemari karna mencium aroma yang sangat familiar di hidung nya,aroma yang selalu membuat new nyaman dan selalu ingin cepat pulang dulu,aroma yang new rindukan.

Namun tak ada siapa pun disana,kosong,hanya dirinya di tengah kegelapan malam.

New duduk di sebuah kursi yang sengaja di letakan di taman.
New menerawang ke langit-langit untuk sekedar menetralisir pengaruh alkohol di tubuh nya.

Tanpa terasa air mata new lolos begitu saja,rasa sesak di dadanya karna merindukan seseorang yang bahkan new tak tau keberadaan nya.

"Aku merindukan mu Tay, aku rindu dirimu yang selalu meminta ku untuk membuat makanan, aku rindu kamu yang selalu menggangguku,aku rindu kamu yang selalu marah jika aku abaikan,aku rindu Tay"

"Benar kah kau tak nyata? Benarkah kamu bagian dari imajinasi ku? Kenapa semua jejakmu hilang baikan asap Tay?" New merindukan Tay.

Rindu yang entah bagaimana,karna terasa sesak setiap new mengingat Tay,new hanya ingin tau keadaan nya setidaknya untuk terakhir kali nya.

Mata new menerawang jauh entah kemana,tubuhnya diam di tempat sementara hati dan pikiran nya tak tau berada dimana.

New memejamkan mata dan menghirup udara sebanyak mungkin untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya,lagi-lagi tercium aroma yang new rindukan.

Seorang pria yang duduk di sebrang new sambil menatap dirinya dengan iba.

"Hahaha apa aku terlihat menyedihkan?" Tanya new .

Pria tersebut tak menjawab hanya melihatnya,kemudian dia kembali berlalu meninggalkan new.

"Apa semua orang memakai parfum yang sama dengan nya? Apa semua orang bahkan terlihat mirip dengan nya?" New masih saja berbicara sendiri.

New berjalan menuju apartemen nya,aroma Tay keluar begitu new membuka pintu.

Sekelibat terlintas bayang -bayangan Tay yang memenuhi rumahnya,setiap sudut memiliki kenangan sendiri.

"Ternyata seperti ini mencintai orang lain? Sesakit ini merindukan nya?" Ucap new yang sudah berada di atas tempat tidur nya.

New perlahan menutup matanya,mencoba menghilangkan bayangan Tay.
New mendekap guling yang biasa tay gunakan

Tidur lah new,semoga ketikq kau membuka mata esok hari semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya,berbahagia lah new

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidur lah new,semoga ketikq kau membuka mata esok hari semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya,berbahagia lah new.

New membuka matanya,ini tak seperti mimpi,new yakin mendengar suara seseorang,ini bukan isi di kepalanya.

New terdiam sebentar kemudian menyadari bahwa dirinya masih berada di bawah pemgaruh alkohol.

"ini mimpi new" ucap new lalu kemudian menutup kembali matanya

40 day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang