CHAPTER 1/9 : Through The Thin Layer.

546 56 4
                                    

Acara meriah itu diselesaikan tepat tengah malam. Para tamu yang tadinya tinggal di sana memilih untuk pamit, begitu juga dengan teman-teman Nick yang lebih dulu meninggalkan tempat itu. Yang tersisa hanyalah Nick, Wilson, para kru acara, para staf hotel, dan Don beserta bawaannya. Saat ini, Wilson tengah berbincang-bincang dengan Don, juga mengenai pembayaran para belly dancer dan pekerjanya. Tentu saja dengan harga yang fantastis, buat Don tergiur untuk terus melakukan bisnis dengan orang dari kelas atas.

Sementara para belly dancer tengah berjalan untuk meninggalkan tempat itu, dilihat punya kesempatan, Nick langsung menghampiri mereka, ia dengan berani menghentikan salah satu dari belly dancer yang sedari tadi diperhatikan olehnya. Earl yang kaget pun terus menatapi Nick, ia menunggu pria itu untuk berbicara.

"Bisakah kita bicara sebentar, sebelum kau pergi?" Tanya Nick.

"Ah... Aku tak tau-"

"Silahkan, Tuan Adonov. Kalau begitu, kami tunggu di mobil ya" ucap Veronica yang seperti mengerti kondisi dan keinginan Nick sendiri, dia tak bisa menolak, dan begitu saja mereka meninggalkan Earl bersama Nick berdua.

"Tuan Nick...?" Earl kembali menunggu, dia begitu penasaran apa yang ingin dibicarakan oleh Nick kepadanya.

"Pearl, aku begitu speechless saat melihatmu di atas panggung tadi. Maksudku, aku tak menyangka kau si belly dancer yang di undang untuk tampil itu" jujur Nick. Dia terus mengira kalau Earl adalah seorang artis, sebelum ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau sebenarnya Earl adalah seorang belly dancer.

"A-aku minta maaf... Seharusnya aku menjelaskannya lebih rinci kepadamu..."

"Tidak, tak masalah. Aku hanya salah mengira saja. Jadi maksudmu.. Kau bekerja itu..."

Earl mengangguk seperti anak kecil yang mencoba meyakini orang, "Ya! Aku menari dan aku mendapatkan uang."

"Di mana tempat kerjamu?"

"Di Linette Club and Casino, di sana aku tinggal dan bekerja selama ini."

Nick mencoba mengaktifkan sistem navigasi di dalam otaknya, hingga akhirnya ia tau dimana letak tempat itu, "Oh, tempat itu?" Dia tau, kalau tempat itu berada di gang-gang sempit, tempat terpencil untuk masyarakat kalangan bawah. Dari situ dia juga tau, kalau Earl bukanlah seorang artis yang ia pikirkan tadi. Dia telah salah menilai Earl sejak awal.

Namun hal itu lah yang membuat Nick semakin bersemangat, "Boleh, lain kali aku datang ke sana?"

"Eh?! Tuan mau datang ke sana? Tempat itu tak cocok untuk orang berkelas sepertimu, Tuan... Tempat itu di sisi lain kota yang kumuh dan kotor...."

Nick terkekeh, "Apa yang kau katakan, Pearl? Aku 'kan datang untuk menonton pertunjukanmu, bukan untuk menilai tempat itu."

Earl yang merasa tak enak hati pun tanpa sadar cemberut, "Tapi..."

"Pokoknya aku akan datang, besok atau lusa, kapan aku ada waktu" Nick bersikeras.

Dengan tatapan yang terus menerus terjadi, membuat Nick ingin sekali menyibakkan cadar transparan yang mengganggu kenyamanan penglihatannya. Saat dia mengangkat tangannya untuk melakukan aksi itu, tiba-tiba saja Earl menghalangi tangan Nick.

"Tuan?"

"Aku ingin sekali melihat wajahmu..."

Mendengar hal itu, buat laki-laki berpakaian pernak-pernik di depannya terkaget sebentar. Dia tak pernah berpikir ada orang yang ingin melihat wajahnya, tak sekalipun seumur hidupnya para penonton peduli dengan wajah Earl. Mereka lebih memilih untuk melihat bentuk tubuh Earl yang berisi namun begitu ramping, gundukan-gundukan indahnya, atau gerakan berulang itu yang mampu meningkatkan hasrat penglihatnya.

The Belly Dancer is Sexier Than My Money (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang