Nick POV
Pearl, anak yang malang. Anak itu sejak awal tidak tau, bahwa dia dibawa dan diasuh di kehidupan buruk sisi lain Kota New York. Sampai hari ini, ketika para kepolisian membuka sebuah pintu secara paksa, ketika mereka mengamankan banyak pria muda maupun yang sudah berumur di dalam sana, ketika aku menemukan Pearl yang tidak sadarkan diri di atas kasur dengan kondisi yang benar-benar buruk.
Pada saat untuk pertama kalinya aku bertemu Pearl, dia adalah anak laki-laki yang indah. Tak ada satupun bekas luka di antar permukaan kulitnya yang putih berseri dan penuh dengan kilapan-kilapan itu. Seperti puisi kuno, dia benar-benar menyerupai mutiara yang berkilau. Namun, mutiara itu tanpa sadar terombang-ambing di lautan lepas yang karam. Hingga sekarang, mutiara itu tenggelam, dia tidak sanggup untuk bertahan dan memilih untuk menyerah.
Ketika aku memeluk tubuhnya, sekujur tubuhnya terasa panas dan sedikit bergetar. Melihat wajahnya yang pucat karena kelelahan, dan ada banyak sekali bekas memar di pipi dan di sekitar lehernya. Bahkan hal yang paling membuatku tak bisa terus diam memandanginya adalah darah yang terus menetes keluar dari anusnya.
Bagaimana bisa, di kehidupan tenang yang dimiliki orang-orang, terselip nasib anak-anak malang seperti Pearl dan teman-temannya? Bagaimana bisa tidak ada satupun di dunia ini yang menyadari sisi lain kehidupan yang cukup menyedihkan ini. Para maniak anak, yang menjijikkan, melakukan apa saja demi uang, bahkan untuk itu memperjual belikan anak-anak untuk hal-hal semacam ini.
Pearl, kau adalah mutiara yang telah dikotori oleh tangan-tangan menjijikkan itu, dan aku datang untuk membawamu kembali ke cangkang kerangmu, dimana seharusnya kau berada, dikehidupan yang lebih layak. Aku tau kau akan marah seperti waktu itu, kau akan membela hidupmu yang kau syukuri selama ini, namun saat ini ku mohon, biarkan aku yang bicara.
"Tuan Adonov, terimaksih telah melapor masalah ini pada kami. Tidak hanya anak yang bernama Pearl dan teman-temannya saja yang ada di kapal pesiar itu, kami menemukan lebih banyak aktifitas penyelundupan wanita dan anak-anak sekaligus."
Aku tidak bergerak melihat kepergian ambulan dari dermaga di Staten Island, yang di dalamnya membawa Pearl dan teman-temannya yang lain. Hingga ambulan itu menghilang di kegelapan malam.
Ku lihat ke bagian dermaga, banyak orang-orang yang telah diamankan oleh pihak berwajib, termasuk orang yang saat ku lihat di dalam ruangan itu tengah menyentuh Pearl dengan penis kotornya, "Orang-orang itu, akan diapakan?" Tanyaku kepada kepala polisi yang sedang berdiri di depanku.
"Dibawa ke pengadilan, tentu saja."
"Bagaimana dengan club itu, apa sudah diamankan juga?" Tanyaku.
"Kami menemukan Tuan Don yang bersembunyi di sana, dan mengevakuasi beberapa orang. Tempat itu akan ditutup untuk sementara waktu" ucap kepala polisi itu, "Kalau begitu, selamat malam, tuan-tuan" kemudian dia pergi meninggalkan kami.
"Ha! Kalian semua harus mengapresiasi aku dan Wiliam! Kami mengalahkan banyak bodyguard tangan kosong!" Jack mencoba untuk mencairkan suasana, tapi aku sendiri sudah bisa menebak apa yang telah dua orang itu lakukan.
"Oh! Biar ku tebak, kalian menyuap dan membeli kesetiaan mereka?" Tebak Jabez.
"Hahaha! Lebih dari itu! Kami menyuap orang lain untuk membereskannya!" Jawab Jabez.
"Kau bayangkan saja Jack hendak menggunakan kungfu yang ia lihat dari video game payah itu?" Wiliam tampak sudah menyerah, bahkan ia memijit pelipisnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Belly Dancer is Sexier Than My Money (BXB)
RomanceUang memang dapat mengendalikan berbagai macam hal, dan itulah yang menjadi kekuatan terbesar Nikolai sebagai seorang milioner, pemilik perusahaan saham terkemuka dunia. Sayangnya, dia harus ditolak mentah-mentah oleh seorang belly dancer yang diken...