CHAPTER 1/21: On the Cruise Ship.

293 34 2
                                    

Sebuah mobil lamborghini veneno hitam melaju dengan kecepatan di atas rata-rata di jalanan Queens menuju Brooklyn. Di dalam sana, Bryan dengan wajah serius menyetir sembari melihat layar handphone yang sedang menampilkan map menuju Linette Club and Casino.

"Apa yang sedang mereka lakukan? Nick dan Jabez di sekap? Aku tak percaya aku harus meninggalkan malam bersantaiku dengan tequila untuk ikut dalam kisah anak muda seperti ini" gumamnya.

Di sisi lain, di dalam gudang, Nick dan Jabez hanya bisa pasrah dengan keadaan mereka yang semakin memburuk, di sebabkan mereka mulai kekurangan oksigen di tempat tanpa celah itu. Nick terus melihat layar handphonenya yang tergeletak di lantai, menunggu siapapun memberi kabar. Sementara kedua tangannya tampak lecet dan berbekas akibat ia terus berusaha untuk bisa melepaskan diri.

Nick menggerakkan bola matanya, ia melirik ke celah pintu. Di sana, sebuah bayangan baru saja muncul. Tak lama kemudian, pintu terbuka, di ambang pintu Garnet berdiri dengan wajah tanpa ekspresinya. Dia masuk ke dalam, dan berdiri mendekati Nick.

"Aku memang tak suka dengan Earl, tapi tak ingin dia dalam bahaya" ucapnya, kemudian dia mengagetkan Nick dan Jabez karena mengeluarkan sebuah kunci dan membebaskan Nick.

"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Nick sembari merenggangkan kedua tangannya ke samping.

Garnet pun membuka borgol Jabez, "Aku juga tidak mengerti, namun Earl seharusnya punya kehidupan yang lebih layak. Jika dia sampai berakhir di kapal pesiar itu, aku tak bisa membayangkan bagaimana sengsaranya dia" ucapnya dengan nada pelan, ia menunjukkan bahwa dia benar-benar menyesal.

"Tunggu, Pearl sudah pergi?" Tanya Nick.

"Dia sudah pergi sekitar 20 menit yang lalu, aku baru bisa melepaskan kalian karena Tuan Don baru saja menyusul."

Nick dan Jabez saling pandang satu sama lain, seakan mengerti, merekapun langsung lari keluar. Tapi, Nick berhenti dan berbalik melihat Garnet, "Apa kau tak ingin pergi dari sini?" Tanyanya, karena Garnet hanya berdiri saja.

Dia menggeleng dan tersenyum, "Aku memilih untuk di sini, karena ni tempatku. Aku sudah nyaman. Lagipula, jika terjadi sesuatu pada Tuan Don, aku ingin mengelola tempat ini dan mengubahnya menjadi tempat yang lebih baik."

"Kalau begitu, terimakasih" ucapnya, kemudian pergi menyusuk Jabez. Saat mereka berhasil keluar dari tempat itu, mereka dikejutkan dengan kedatangan mobil lamborghini veneno hitam yang menhalangi jalan mereka 

Ketika kaca turun, mereka berdua terkejut mendapati Bryan, teman mereka, di dalam sana, "Bryan? Bagaimana bisa?" Tanya Nick.

"Well, aku tak mengerti apa yang sedang menimpa kalian semua. Tapi, Wilson dan Jack memintaku untuk menyelamatkan kalian dan membawa kalian ke dermaga di Staten Island. Jadi, kalian berhutang penjelasan padaku, what the hell just happened?"

"Nanti saja penjelasannya, sekarang bawa kami ke sana" kata Nick yang langsung masuk ke dalam mobil. Begitu saja Bryan kembali menginjak gas dan menuju ke tempat di mana Wilson serta Jack berada.

















Di sisi lain, di dermaga, Wilson dan Jack yang memantau dari jauh di kejutkan dengan ketibaan Don serta orang-orangnya. Don lebih dulu naik ke kapal pesiar, dia menyuruh pada para belly dancer yang masih berdiri di sana untuk menutupi kepala mereka dengan kain putih. Setelahnya, mereka di tarik, di paksa untuk ikut naik ke kapal pesiar.

"Kau sudah menghubungi polisi seperti yang aku suruh kan?" Tanya Wilson kepada Jack yang terlihat tak sabar untuk ikut masuk ke dalam sana.

Jack mengangguk cepat, "Sudah, mereka akan datang. Ayo, kita masuk ke dalam sana!"

The Belly Dancer is Sexier Than My Money (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang