Bab 24

9.4K 575 20
                                    

Dengan pelan kedua tatapan tajam milik Kafano terbuka. Pikirannya mengarah pada pembicaraan Gio semalam, tentang pemuda itu yang akan meninggalkan dirinya jika ia masih belum mencintai pemuda itu dan juga tentanh Gio yang merasa sangat bahagia bersama dengannya.

Entah kenapa setiap kali mendengar perkataan dari bibir pemuda itu, ia merasa aneh dan juga tak suka secara bersamaan, karena Gio pasti akan membahas tentang perpisahan ataupun sesuatu yang membuatnya merasa sangat aneh, apa lagi sekarang ia dalam proses untuk membentuk pribadi yang baru, akan sangat menyakitkan jika saat ia sadar akan semuanya, Gio malah pergi nanti.

Kafano mulai mendudukan dirinya, sebelum terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dengan Gio keluar dari sana. Pemuda itu terlihat tersenyum kecil kearahnya, sebelum mengambil satu handuk yang ada dan memberikan handuk itu padanya.

"Mandi. Mas Fano akan kerja kan?"ujar Gio dengan duduk disalah satu kursi untuk mengeringkan rambutnya, membuat Kafano terdiam beberapa saat, setelah kejadian tadi malam ia merasa jika untuk hari ini ia tak akan pergi ke kantor untuk menemani Gio dirumah, karena besok kedua orang tuanya akan pulang, jadi ia bisa meninggalkan pemuda itu dengan tenang dirumah besok tanpa perlu merasa aneh karena takut pemuda itu akan pergi.

Ia merasa seperti anak kecil yang tengah kebingungan ingin membeli mainan apa, karena sekarang ia bingung dengan dirinya sendiri. Disisi lain ia merasa jika memang belum bisa mencintai Gio, dan disisi yang berbeda ia tak rela jika pemuda itu pergi dari hidupnya.

"Saya tak kerja dulu hari ini. Mau istirahat saja dirumah."ujar Kafano yang sekarang mulai turun dari atas tempat tidur membuat Gio langsung menatap kearah suaminya itu.

Dengan cepat ia berlari kearah Kafano sebelum menatap pria itu dengan kedua mata mengerjab dengan pelan, ia tak salah dengarkan? Suaminya itu mengambil cuti hari ini? Ibu mertuanya pernah bilang jika Kafano, pria yang gila akan pekerjaan. Pria itu pasti akan merasa gelisah saat tak kerja namun sekarang ia mendengar secara langsung jika pria itu tak ingin bekerja hari ini!

Gio berjinjit sebelum meletakan punggung tangannya di dahi Kafano, memeriksa apakah suaminya itu tengah sakit karena mengatakan itu semua.

"Nggak panas kok,"ujar Gio saat tak merasakan panas apapun dahi suaminya itu, yang artinya sekarang suaminya tak sakit.

"Kau kenapa?"ujar Kafano dengan membalas tatapan yang Gio berikan, dengan tangan yang menahan tubuh pemuda itu yang tengah berjinjit sekarang, kenapa dengan sangat tiba-tiba pemuda itu seperti tengah memeriksa dirinya sekarang?

"Hehehe, aku kira mas tengah sakit karena mengatakan itu semua sekarang. Ibu pernah bilang kalau mas Fano gila kerja, maka dari itu saat mendengar mas mengatakan itu semua, aku kira mas sakit,"tutur Gio dengan sangat jujur, membuat Kafano langsung menarik pemuda itu sehingga sekarang tubuh mereka sangat dekat, bahkan Gio sampai menginjak kakinya karena tak ssmpai dan juga terkejut.

Tatapan mereka bertemu, tatapan tajam Kafano dan juga kedua mata bulat Gio yang tengah melotot sekarang.

"Saya tak sakit sama sekali. Saya hanya tak ingin kau kesepian dirumah maka dari itu saya mengambil cuti hari ini, karena besok ibu dan juga ayah akan pulang jadi saya akan kerja besok."ujar Kafano sebelum melepaskan tahanan tangan miliknya ditubuh Gio, dengan santai seperti tak terjadi hal apapun.

Ia berjalan dengan santai masuk kedalam kamar mandi, membuat Gio hanya bisa terdiam melihat apa yang tengah suaminya lakukan tadi. Kenapa dengan sangat tiba-tiba suaminya itu mau bersentuhan fisik dengannya? Apa sekarang Kafano sudah mau menerimanya dengan baik?

Kedua pipi itu langsung memerah saat mengingat apa yang suaminya lakukan tadi. Ugh kenapa setiap perlakukan suaminya itu selalu membuatnya semakin jatuh dalam pesona yang dia berikan? Ia merasa semakin cinta sama suaminya itu sekarang. Pasti sangat susah jika ia pergi nanti semuanya tak sesuai dengan harapannya.

***

Gio terdiam menatap kearah Kafano yang tengah sibuk dengan laptop miliknya. Walaupun tadi suaminya mengatakan ingin istirahat dan juga menemani dirinya, namun tetap saja sekarang suaminya itu terlihat sangat sibuk dengan urusannya sendiri sehingga sekarang ia hampir mati karena terlalu bosan.

Sejak tadi ia hanya diam dengan memperhatikan apa yang tengah suaminya itu lakukan, terlihat sangat membosankan.

Gio terdiam saat menyadari satu hal, jika sekarang ia mengajak Kafano keluar, apakah suaminya itu akan mau ikut dengannya? Ia hanya ingin keluar atau melakukan hal yang tak membuat bosan, karena demi apapun diam saja tanpa melakukan hal apapun itu sangatlah bosan.

"Mas?"

Tak ada jawaban apapun membuat Gio langsung membaringkan tubuhnya keatas tempat tidur, suaminya sedang tak ingin diganggu sekarang tapi ia merasa sangat bosan.

"Kenapa?"ujar Kafano setelah terdiam beberapa saat karena tadi ia tengah sangat fokus membahas tentang masalah yang terjadi disalah satu kantor miliknya, jadi tak berbicara atau menanggapi perkataan yang Gio berikan tadi.

Terlihat Gio langsung mendudukan dirinya saat mendengar jawaban yang Kafano berikan, dengan senyuman mengembang miliknya Gio berjalan turun dari tempat tidur sebelum menatap kearah suaminya itu.

"Mas sedang sibuk sekarang?"ujar Gio dengan senyuman yang selalu hadir bersama dirinya, tadinya ia sempat badmood dan ingin tidur saja walaupun sulit namun nyatanya suaminya itu mau menjawab pertanyaannya, membuat semua rencananya tadi gagal total.

Kafano terdiam, ah ia baru sadar jika tadi pagi ia mengatakan jika akan diam dirumah dan menemani Gio, namun ia malah mengerjakan tugas kantornya sekarang, pasti sejak tadi pemuda itu merasa bosan.

"Tidak."ujar Kafano dengan meletakan laptop miiknya, membuat Gio semakin tersenyum karena itu semua, artinya ia punya peluang untuk mengajak suaminya itu keluarkan?

"Mas mau keluar sama aku nggak? Kita jalan-jalan pakai mobil biar nggak bosen."ucap Gio secara langsung, ia lebih baik diajak berputar-putar kota saja dari pada harus diam saja dirumah tanpa melakukan hal apapun.

Kafano menaikan sebelah alisnya, memikirkan apa yang bisa mereka lakukan agar pemuda itu tak merasa bosan, karena ia sendiri tengah tak ingim keluar sekarang.

"Lakukan hal yang lain. Saya sedang tak ada niatan untuk pergi keluar sekarang."ujar Kafano, membuat Gio menunduk. Ia ingin sekali pergi keluar sekarang karena merasa bosan dirumah, sudah pasti jika mereka tetap berada dirumah maka suaminya itu akan kembali bekerja!

"Baiklah, mari keluar."ujar Kafano pada akhirnya, wajah murung itu sama sekali tak ia sukai.

Gio senyum sehingga secara langsung memberikan ciuman dipipi suaminya itu, sebelum berlari kearah luar sana.

Bersambung...

Votmen_

#maafin gue nggak update kemarin, lagi sibuk cari pembeli buat book mas duda, i love you sama alexander, kurang 16 orang lagi.😓

Kafano Nathaner {Tersedia Pdf}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang