Bab 25

9.9K 541 5
                                    

Kafano terdiam beberapa saat karena mendapat ciuman mendadak dari pemuda yang sekarang sudah berlari keluar dari kamar mereka. Ia merasa semakin hari Gio, semakin berani mencium dirinya, dan juga memeluknya, mungkin jika ia masih Kafano yang dulu, bisa dipastikan jika Gio akan langsung ia kasari, namun entah kenapa ia malah merasa suka dengan semuanya sekarang saat mulai berubah.

Ada rasa tersendiri yang muncul saat mendapatakan ini semua entah apa, karena Kafano tahu sendiri bagaimana cinta itu dan ia sama sekali belum mencintai pemuda itu, lalu perasaan macam apa ini? Kenapa tiba-tiba hadir didalam dirinya tanpa bisa dihindari?

Kafano menatap kearah pintu kamar yang sekarang terbuka kembali dengan Gio berasa disana, pemuda itu masih tersenyum dengan senang membuat ia lagi dan lagi merasa aneh karena ini semua.

"Mas nggak jadi perginya? Aku udah nungguin lama loh tadi."ujar Gio dengan menatap suaminya itu, huh! Ia sudah menunggu dibawah karena merasa sangat malu dengan prilaku tiba-tibanya yang langsung mencium suaminya itu, namun saat ia masih merasa malu seperti itu suaminya malah tak datang ke lantai bawah, membuatnya mau tak mau kembali ke kamar ini untuk menunjukan ke kesalannya pada suaminya itu.

Kafano tersentak sebelum berjalan mendekat kearah pemuda yang sekarang mulai cemberut kearahnya.

"Jadi. Mari kita keluar sekarang."ujar Kafano dengan menarik pergelangan tangan Gio dengan lembut untuk mengikuti langkah lebar miliknya.

Ia belum tahu ingin kemana hari ini, karena semuanya terkesan tiba-tiba, ia tak bisa memesan tempat mereka menghabiskan waktu bersama sekarang. Untuk berkeliling kota saja ia merasa itu akan tambah membosankan ditambah suasana tengah sedikit macet sekarang.

***

Kafano terdiam saat mereka tengah berada dilampu merah sekarang. Sudah tiga puluh menit berlalu mereka berada diluar namun Gio tak menunjukan tanda-tanda jika pemuda itu bosan, sedangkan Kafano yang sekarang tengah merasa sangat bosan, mungkin jika seperti ini jadinya ia memilih kerja saja sekarang, mereka terlihat sangat bertolak belakang sekarang, ia tahu itu semua.

"Kau pernah pergi ke pantai?"tanya Kafano saat ia tak sengaja melihat papan yang ada dijalan, yang mengatakan jika pantai yang ada di kota A tengah dibuka sekarang.

Ia pikir tak ada salahnya mereka datang kesana jika Gio mau dari pada harus menahan rasa bosan dengan berkeliling kota saja, sungguh itu sangat-sangat membosankan.

Gio langsung menatap kearah suaminya itu saat mendengar pertanyaan itu sekarang, sejak tadi ia sibuk melihat apa saja yang ada diluar sekarang dan juga mengingatnya sebisa mungkin apa yang sudah ia lihat agar bisa menceritkan semuanya pada Regy. Anak kecil itu sangat ingin keluar dari panti dan melihat dunia luar namun peraturan panti membuat mereka semua tak bisa keluar, Gio saja bisa keluar karena sudah cukup dewasa dan juga bisa membantu, karena saat masih kecil dulu ia juga sering diam dipasti terus tanpa keluar juga.

Dan sekarang suaminya itu bertanya apa ia pernah pergi ke pantai? Sungguh keluar panti saja jarang apa lagi pergi ke pantai atau tempat yang lainnya. Ia hanya pernah melihat disebuah foto yang ada pantainya itu saja tak lebih selama ini, lalu Kafano bertanya padanya tentang ini semua.

Mungkin jika ada kesempatan ia ingin sekali pergi ke pantai, setidaknya sekali seumur hidupnya.

"Aku belum pernah pergi ke pantai sama sekali selama ini. Karena mas tahu sendiri kan kalau aku tinggal dipanti asuhan, disana kami nggak bisa bebas ingin pergi kemana atau meminta pergi ke suatu tempat. Makanya selama ini aku belum pernah kepantai, bahkan mengelilingi kota seperti ini aku tak pernah, maka dari itu sekarang aku sangat senang saat mas ajak berkeliling kota."ujar Gio dengan mengatakan apa yang memang terjadi selama ini, membuat Kafano terdiam.

Semakin dekat ia dengan pemuda itu, maka semakin banyak rahasia yang akan ia ketahui. Ternyata kehidupan Gio memang sangatlah sedih selama ini, pantas saja saat bersama dengannya pemuda itu merasa sangat senang.

"Kalau kau mau, kita bisa pergi ke pantai hari ini karena kebetulan hari ini kita sama-sama tak ada kerjaan kan?"

Gio langsung menatap suaminya itu, sebelum menganguk dengan semangat karena ia sangat ingin pergi kepantai sekarang walaupun hanya sebentar.

"Baiklah kita akan langsung berangkat kesana sekarang."ujar Kafano dengan menjalankan mobil kearah dimana pantai itu berada, mungkin akan ada banyak orang disana nanti namun ia tak peduli itu semua. Jika ada yang tak senang, mereka bisa bicara langsung denganya nanti, jadi tak ada yang perlu dipikirkan untuk masalah itu.

Saat sampai ditempat yang tadi sempat Kafano katakan, pria itu langsung memarkirkan mobil miliknya ditempat uang sudah ditentukan, sebelum keluar dari dalam mobil diikuti Gio yang melakukan hal yang sama.

"Sebelum masuk kita harus membeli tiket masuk dan juga membayar biaya parkir, mungkin nanti saat sampai didalam kita akan membeli pakaian karena kita datang kesini tanpa persiapan apapun."ujar Kafano dengan menggenggam tangan Gio dengan pelan, ia tak ingin sampai pemuda itu menghilang disini. Pasti akan sulit menemukan dimana pemuda itu, apa lagi Gio tak tahu arah pulang, akan sangat jauh lebih beresiko jika pemuda itu menghilang dari pandangannya.

Sedangkan Gio sendiri hanya diam, dengan terus mengikuti apa yang suaminya itu lakukan karena ia tak ada pengalaman sama sekali tentang semua ini. Maka dari itu dari pada banyak bertanya, lebih baik ia menyimak dengan baik agar bisa tahu langkah apa saja yang perlu mereka lakukan jika ingin masuk ke area pantai yang ada.

"Tiket masuk dua orang. Kami aja keluar setelah melihat matahari tenggelam nantinya. Bisa totalkan semua biaya termasuk area parkir dan juga pakaian untuk kami berdua."ujar Kafano saat sampai ditempat pemesanan.

"Dua tiket, area parkir untuk mobil dan juga pakaian. Baiklah, semua totalnya 600 ribu."

Kafano langsung membayar semua itu dengan kartu miliknya, mengambil pakaian serta tiket yang ada, sebelum kembali menggenggam tangan Gio agar mengikutinya berganti pakaian didalam sana nantinya. Untuk makanan ia tahu pasti mudah menemukannya didalam sini, jadi ia tak perlu merasa susah kalau nanti merasa haus.

"Kau ganti pakaianmu disana, dan saya akan berganti pakaian disini."ujar Kafano dengan menunjuk toilet disampingnya membuat Gio menganguk sebelum masuk kedalam sana untuk berganti pakaian.

Setelah ini ia akan bisa menikmati bagaimana rasanya bermain dipantai yang dulu hanya bisa ia lihat lewat foto saja.

Bersambung...

Votmen_

Kafano Nathaner {Tersedia Pdf}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang