Aran berjalan santai menuju pasrkiran sekolahnya. Beruntung saat hari pertama masuk kesekolah barunya, pihak sekolah mengadakan rapat dadakan.
Hal itu membuat sekolah SMA Andromeda pulang lebih cepat.
"Langsung pulang ran?"
Aran menolehkan pandanganya menuju teman barunya yang berjalan beriringan di samping kananya.
"Iya, emang kenapa?"
"Gw sama ollan mau bgajakin lo nongkrong dulu, mau?"
"Boleh deh, bosen juga di rumah"ucap aran menerima ajakan teman barunya.
"Asek, nambah circel beneran nih kita do"ujar ollan.
Sedikit perkenalan dengan kedua teman baru aran, nama mereka aldo dan ollan. Kedua manusia yang bersikap random, memiliki ide apa saja yang bisa membuat kelas mereka menjadi ramai.
Itu yang dapat aran simpulkan selama menganal mereka berdua beberapa jam yang lalu.
"Ya udah kuy barangkat"ujar ollan.
Mereka bertiga menaiki motor mereka masing masing.
***
Aran menatap layar handphonenya, pukul sudah menunjukan jam dua sore. Aran menatap kedua teman barunya yang masih asik memainkan game online nya.
Pikiran aran mendadak menuju chika. Gadis polos itu pasti sudah pulang sekarang.
Apa dia ada yang menjemput?.
Aran menghela nafasnya, ia menggendong tas ranselnya."gw balik duluan ya"
"Lah kenapa?"tanya aldo mengalihkan pandanganya ke arah aran yang sudah berdiri dari duduknya.
"Gw mau jemput adek gw, kapan kapan lagi kita nongki"ujar aran berlaku pergi.
"Yah elah, main pulang aja si curut"ujar ollan.
"Udah lah, kasian juga kalau adeknya kagak ada yang jemput"ujar aldo.
***
Aran menghentikan motornya tepat di depan sekolah chika. Ia membuka helemnya, matanya menatap kesana kemari mencari sosok chika.
"Kak aran"
Aran terlonjak kaget, ia mengelus dadanya menatap tajam ke arah gadis yang berada di hadapannya.
"Bisa gak kalau dateng itu kasih salam dulu, nagetin orang aja"cerocos aran.
"Hehe, maaf ya kak aran. Chika gak bermaksud kok buat naggetin kak aran"
"Hm"dehem aran.
"Kakak aran ngepain ke sekolah chika. Mau jemput chika ya?"
"PD banget lagi, tapi bener juga"ucap aran.
"Jadi bener doang kak aran jemput chika"senang chika.
"Iya, gw kasian aja lo gak ada yang jemput"ujar aran.
"Ada kok, cuman mama lagi di jalan aja"ucap chika polos.
"Owh, ya udah kalau gitu gw pulang aja"ucap aran memasang kembali helemnya.
"Eh! Chika ikut kak aran!"
"Tadi lo bilang mama lo udah di jalan"
"Ya udah kan chika maunya sama kak aran"ujar chika memanyunkan bibirnya.
"Ribet bocil! Udah buruan naik!"ketus aran.
"Bantuin makanya biar naik!"kesal chika juga.
"Ngelunjak lama lama gw liat"gumam aran dengan terpaksa ia mengulurkan tanganya untuk membantu chika naik ke atas motornya.
Aran tersentak saat chika memeluk erat pinggangnya."ngepain lo meluk meluk gw?"
"Kan tadi pagi kak aran bilanga peluk pinggang kak aran aja, ya udah chika peluk sekarang. Giamana sihhh"dumel chika.
"Sialan, nih bicah makin lama makin ngelunjak"batin aran.
"Ayo jalan, kenapa diem kak aran?"
"Iya iya sabar, bawel banget lo"
Aran menghidupkan mesin motornya, setelahnya ia menjalankan motormya meninggalakan area pekaranag sekolah chika.
***
Beberapa menit kemudian, kini aran dan chika sudah sampai di rumah. Chika turun dari motor aran.
Aran melepaskan helemnya lalu menatap ke arah chika yang menatap dirinya sembari tersenyum manis.
"Kenapa lo, kesambet?"
Chika menggelengkan kepalanya."enggak, chika cuma mau bilang makasih aja sama kak aran. Makasi udah mau jadi kakak aku"
"Kakak?"
Chika menganggukan kepalanya."iya, makasih juga kak aran udah mau jadi temenya chika. Chika seneng banget akhirnya bisa punya temen"
"Emang lo gak punya temen di sekolah?"tanya aran.
Chika menggelengkan kepalanya sedih. Aran yang melihat itu mendadak kembali merasa kasihan kepada chika.
"Kenapa lo gak punya temen?"
"Kan kak aran udah tau kalau chika di bully"sahut chika.
"Ya lo di bully kan gak sama satu sekolah"
"Iya emang enggak sama satu sekolah, tapi gara gara mereka berempat gak ada yang berani temenan sama aku, mereka semua takut di bully juga sama kayak aku"ujar chika sedih.
Aran turun dari motornya, ia berjalan lalu memeluk tubuh kecil chika.
"Jangan sedih, lo kan udah punya temen sekarang. Gw bakalan jadi temenn lo kok"ujar aran merasa iba kepada gadis yang ia dekap.
Chika menganggukan kepalanya, ia merasa sangat senang sekarang ia memiliki teman sekaligus bisa menjadi kakaknya.
"Udah sekarang lo pulang, entar mama lo nyariin lagi"ucap aran melepaskan pelukannya pada chika.
Chika menganggukan kepalanya,"ya udah kalau gitu chika pulang ya kak"
Aran menganggukan kepalanya, ia menatap chika keluar dari area pekarangan rumahnya.
Masih belum seru, tapi nanti di pertengahan bakalan seru kok. Emwehehe😁
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love
Teen FictionMenyukai seseorang yang sudah menganggap mu sebagai abangnya, aran selalu membuang jauh jauh rasa sukanya terhadap Chika. Namun sialnya, perasaan konyol itu semakin bertumbuh besar. [SLOW UPDATE]