20

718 96 4
                                    

"Lo mau makan apa sha?"tanya aran sembari membolak balikan buku menu makanan.

"Em, aku shusi aja deh"

"Minumnya?"

"Jus jeruk aja"

Aran menganggukkan kepalanya mengerti, ia memanggil peayan lalu memesan makan.

Marsha tersenyum menperhatikan aran yang fokus pada layar handphonenya. Kenapa ada orang setampan ini, itu yang ada di fikiran marsha.

"Tante shanju ngidam apa sih sampai anaknya ganteng banget gini"batin marsha.

"Sha"

"Em, iya kenapa?"

"Besok pergi kesekolah bareng gw ya"ajak aran.

"Bareng lo?. Gak ngerepotin emangnya?"tanya marsha tak enak.

Aran menggelengkan kepalanya."enggak. Mau ya?"

"Ya udah kalau lo maksa mah"ujar marsha sedikit terkekeh.

***

Keesokan paginya, aran benar benar menjemput marsha. Marsha sangat senang karena semakin lama dirinya berusaha mendekati aran, semakin banyak kemajuan yang ia dapat.

Aran menghentikan motornya tepat di parkiran sekolah. Para sahabatnya heboh saat aran datang dengan marsah.

"Anjay, babang aran lagi pdkt'an nih ceritanya sama neneng marsha"ujar deo.

"Gak usah heboh kayak orang gila bisa gak?"tanya floran sinis.

"Ya udah sih, gw kan cuman seneng sahabat gw punya gebetan"ujar deo.

Marsha yang mendengar itu hanya tersenyum malu.

"Diem, jangan godain anak orang bisa gak?"ucap aran.

Ia berjalan mendekati marsha, lalu tanganya melepas tautan helem yang marsha kenakan.

"Makasih"ucap marsha malu malu.

Aran menganggukan kepalanya saja, tanpa sengaja tatapan mata aran bertemu dengan chika yang berada di samping aldo.

Gadis itu tengah melipada kedua tangannya menatap sinis ke arahnya. Aldo menoleh ke arah samping menatap chika yang tengah menatap tajam ke arah aran.

"Aduh, adeknya cemburu nih kayak nya"batin aldo.

"Ehekm, em anu... gw mau kekelas duluan ya, lupa kalau hari ini ada pr"ujar aldo berlari meninggalkan mereka.

"Lah emang kita ada pr?"tanya ollan bingung.

"Gak tau, tapi gw mau nyusul aldo juga lah. Gw belum siap, tau aja kagak"ujar deo berlari.

"Gw juga lah anjir!"ujar ollan juga ikut berlari.

Aran menatap heran teman temannya yang berlari memasuki kelas mereka.

"Lo gak ikutan flo?"tanya aran.

"Enggak"

"Udah siap?"

"Siap apaan, orang gak ada pr juga"ujar floran, setelah mengatakan itu, floran berjalan santai menuju kelas.

"Lah?"bingung aran.

Aran menatap ke arah marsha."ada atau enggak, gw belum ngerjain juga"

"Enggak ada, bohong mereka mah"sahut marsha.

Chika berjalan mendekati aran, ia menarik aran untuk pergi dari sana.

"Eh eh, chika... jangan narik narik"ujar aran yang tersentak kaget.

Marsha menatap bingung, ia menjadi penasaran, ada hubungan apa aran dengan chika.

"Berat nih saingan gw"batin marsha.

***

"Duduk! Siapa yang nyuru lo berdiri!!"

Aran mendudukan dirinya kembali di branka uks. Aran menundukkan kepalanya, ia takut menatap wajah marah chika.

"Tau gak salahnya di mana?"tanya chika berdecak pinggang di hadapan aran.

Aran menggelengkan kepalanya pelan. Jujur ia juga bingung kenapa chika marah marah padanya.

"Dasar gak peka"ucap chika berdecih.

"Y-ya salah gw apa chika?"tanya aran pelan.

"Banyak!"

"Dari lo gak jemput gw ke sekolah"

"Kedua, bisa bisa nya lo pergi bareng dia!"ujar chika marah.

"Y-ya kenapa kalau gw pergi bareng marsha?"tanya aran.

"Ya gak boleh!"ujar chika kesal.

"Alesannya apa?"tanya aran bingung.

"Ya gw bhilang ga boleh ya gak boleh!"

Aran menghela nafasnya frustasi."ya udah, gw minta maaf ya udah bikin lo marah"ujar aran mengalah.

"Ck, tau ah!"ujar chika lalu pergi meninggalkan aran di uks.

Aran mengacak rambutnya frustasi."ya allah salah gw ap coba?!"

***

Ashe dan eli menutup kuping mereka berdua. Sedari tadi chika mengomel ngomel tak jelas, gadis itu menyumpah serapahi aran karena dekat dengan marsha.

"Ahk! Diem elah chik, sumpah dengung kuping gw dengerin lo ngomel mulu!"pekik eli frustasi.

"Tau... kalau pun kak aran ada apa apa sama marsha ya gak papa lah. Cocok kok mereka"sahut ashel.

Chika menatap tajam ke arah ashel, ia tak terima dengan ucapan gadis itu.

"Cocok?! Cocok apanya coba?!"

"Ya emang cocok chika, lo liat aja. Kak marsha cantik imut, macem anime. Kak aran ganteng manis, keren, kapten basket anak geng motor famor, beh kalau kak marsha sama kak aran jadian apa gak melda~~"

"GAK!!!"

Ashel dan eli tersentak kaget, mereka berdua menatap keseliling kantin. Murid murid yang berada di sana mentap ke arah chika heran.

"Jangan teriak teriak ege!"ujar ashel.

"Bodo amat! Pokoknya kak aran gak boleh deket sama marsha marsha itu!"ujar chika tak terima.

"Dih! Emangnya lo siapa ngatur ngatur kak aran"kekeh eli pelan.

"Lo ngajak gw berante ya!"ujar chika ingin menjabak eli.

Dengan cepat ashel menghalanginya."udah udah!!!"

Ashel mendorong pelan tubuh chika agar gadis itu tidek menyerang eli.

"Malah jadi berantem, heran gw"ujar ashel.

"Dia duluan tuh!"ujar chika menjuk ke arah eli.

Eli hanya berdecih tidak memperdulikan. Ashe menghela nafasnya frustasi.

"Bener loh kata eli, kak aran bebas deket sama siapa aja. Kak aran punya kehidupan sediri kali chik. Ya gw tau, lo sama kak aran udah kayak kakak adek, tapi gak seharunya lo larang ini itu ke kak aran"jelas ashel.

"Peduli gw, kalau gw bilang gak boleh ya gak boleh"ujar chika kekeh.

Ashel menghela nafasnya frustasi."terserah lah. Pusing gw"


Gak enak banget ya pacaran beda agama.

Bisa gak sih di kasih restu sama orang tua. Anj! Gw galau semaleman gara gara emak gw gak ngebolehin pacaran sama doi😭.

"Mau dia masuk islam, mama tetep gak bakalan mau kamu sama dia"

"Sya, cowok yang seagama itu banyak, jangan aneh aneh"

"Tapi yang dapet beda agama makkkk. Gimana dong😭"

Kasih saran weh, biar di restuin gimana🙂




Tbc

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang