Part 4

906 125 3
                                    

Tok tok!

Chika membuka kan pintu rumahnya dengan wajah bantalnya.

"Aaa!"kaget chika saat ia melihat wajah aran yang tepat di depan mukanya.

"Ck ck, pantang tau anak perempun jam segini masih tidur"ucap aran ia menatap jam tangan yang melingkar di lengannya.

Pukul sudah menunjukkan jam 6 sore. Ia menatap ke atah chika, wajah polos saat bangun tidur sangat lucu sekali.

"Kak aran mau ngepain ke sini?"tanya chika.

"Mau ngajak lo jalan jalan nanti malem"ucap aran.

"Ajak jalan jalan?"

Aran menganggukan kepalanya."he'em, kenapa, lo gak mau?"

Chika menganggukan kepalanya semangat, gimana bisa dirinya menolak ajakan aran. Ini kali pertamanya ada seseorang yang menjakanya untuk jalan bersama.

"Mau mau mau!"

Aran terkekeh kecil."ya udah kalau gitu lo harus udah siap jam 8 malam nanti"

"Oke kak aran"

Aran menganggukan kepalanya."ya udah, gw balik dulu, bye bocil"

Aran melangkahkan kakinya keluar dari area pekarangan rumah aran. Sedangkan chika memanyunkan binirnya saat aran memanggilnya dengan sebutan bocil.

"Aku gak bocil, tahun depan aku SMA"ujar chika kesal.

***

"Abang mau kemana?"tanya freya menatap aran dari ruang tv.

Aran yang baru saja turun dari lantai dua berjalan menghampiri freya dan juga mamanya yang berada di ruang tv.

"Bang aran mau main keluar ya?"tanya freya lagi.

Aran menganggukan kepalanya."iya, mau main sama temen abang"

"Temen yang mana bang?"tanya shanju.

"Tuh... samping rumah"ucap aran.

Shanju menganggukan kepalanya mengerti."cepet banget ya deketnya, tadi sore udah main peluk pelukan aja di depan rumah"

Aran yang mendengar itu terbatuk, ia menjadi salah tingkah."y-ya kan cuman peluk doang, kasian dia lagi sedih"

"Sedih kenapa?"tanya shanju.

"Dia di bully di sekolah, gak punya temen"

"Kasian banget, kapan kapan kamu ajak main ke rumah ya"

"Iya iya, kalau gitu aran pamit ya"ucap aran yang di balas anggukan oleh mamanya.

Aran berjalan menuju garasi rumahnya, ia mengeluarkan motornya. Ia mendorong motornya menuju rumah chika yang berada di sebelah rumahnya.

Sesampai di depan rumah chika, aran memarkirkan motornya di depan rumah gadis itu. Aran berjalan menuju pintu rumah chika.

Tok tok

Tak berpa lama pintu rumah itu terbuka menampilkan sosok chika di sana.

"Malam kak aran"

Aran tersenyum tipis."malam juga"

"Mau pergi sekarang?"tanya chika yang di balas anggukan oleh aran.

"Ya udah ayo!"

"Eh tunggu"ucap aran membuat langkah chika terhenti.

"Sini dulu"

Chika kembali mendekatkan dirinya dengan aran. Aran menyuruh chika duduk di kursi teras.

"Ini kenapa selalu di kepang dua sih"tanya aran memegang rambut chika yang di kepang.

"Emangnya kenapa? Jelek ya?"tanya chika.

"Banget"sahut aran singkat, namun dapat membuat chika memanyunkan bibirnya.

"Gw lepas ya, lo kayaknya lebih cocok di gerai deh rambutnya"jelas aran.

Chika hanya diam, ia membiarkan aran melepas kepangan rambutnya.

Setelah selesai melepas kepangan rambut chika. Aran menyisir pelan rambut gadis itu dengan jari jari tangannya.

"Dah rapi, coba hadap ke gw"ucap aran.

Chika membalikan tubuhnya menghadap aran. Aran sedikit tersedak saat melihat wajah cantik chika saat rambut gadis itu di gerai.

"Buset, ini mah spek bidadari"batin aran.

"Kenapa kak?"tanya chika polos.

Aran menggelengkan kepalanya cepat."g-gak papa, udah yok pergi sekarang"

Chika menganggukan kepalanya, chika mengandeng tangan aran sembari berlompat lompat kecil.

Aran yang melihat itu hanya tersenyum tipis, sangat menggemaskan sekali gadis ini.

***

Aran terkekeh gemas memperhatikan chika yang kesal karena bola basket yang ia lempar tidak pernah masuk kedalam ring.

"Aaaaa gak mau main ini. Susah!"kesal chika memanyunkan bibirnya.

Aran berjalan mendekati chika, ia mengambil satu bolabasket lalu meleparkanya kedalam ring.

"Gampang"ucap aran.

"Itu kan kakak, kalau chika susa"kesal chika.

"Yaudah, main yang lain aja. Mau main apa?"tanya aran pada chika.

"Gak mau main lagi, capek"ucap chika.

Aran merangkul tubuh chika mendekatkan gadis itu pada dirinya.

"Terus mau ngepain lagi?"tanya aran mengajak chika keluar dari area time zone.

"Em.... Makan, chika belum makan malam"ucap chika memanyunkan bibirnya.

"Yau dah kalau gitu kita pergi makan. Lo mau makan apa?"tanya aran.

Chika terdiam sejenak."sushi!"jawabnya girang.

Aran terkekeh gemas, ia mengacak pelan rambut chika."ya udah ayo kita makan sushi"

Mereka berdua berjalan menuju lantai dua mall, memasuki restoran suhi yang berada di sana.

Chika memakan sushi sembari mengoyang pelan kepalanya kekanan dan kekiri.

"Kak aran mau coba punya chika?"tawar chika menyondorkan satu sushi ke mulut aran.

Aran membuka mulutnya menerima suapan dari chika.

"Enak?"

Aran menganggukan kepalanya,"enak kok"

Chika tersenyum mendengar ucapan dari aran. Ia melanjutkan memakan sisa sushinya.

Sedangkan aran mengambil handphonenya lalu memotret chika yang sedang sibuk mengunyah sushi yang berada di dalam mulut gadis itu.

Aran melihat hasil jepretannya, ia tersenyum melihat wajah menggemaskan chika. Pipi tembam yang berisi sushi membuat aran ingin sekali mencubit pipi gadis itu.

Sabar ya ngab, masih perkenalan, konflik di pertengan nanti. Jangan bosen bosen ya baca cerita gw🙂








Tbc

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang