Aran dan floran menjadi panitia pemimpin MPLS, ada beberap dari anak kelas lain juga ikut menjadi panitia.
Anak didik baru dibarikan di lapangan sekolah. Mereka satu perstau memperkenalkan namnya masing masing.
Setelah selesai, mereka menjelaskan tata tertib sekolah. Setelah selesai menjalani kegiatan MPLS, semu murid dibubarkan untuk beristirahat sebentar seama lima belas menit lalu setelahnya mereka memasuki kelasnya masing masing.
Aran berjlan enghampiri chika yang tengah mengobrol dengan beberapa teman barunya.
Di tangan aran sudah ada sebotol air minral dingin.
"Chik"pnggil aran.
Chika menoleh mentap ke arah aran. Aran menyondorkan air mineral dingin itu pada chika.
"Nih buat lo"ucap aran.
Chika menerima air mi mineral itu, ia tersnyum menatp ke arah aran."maksih kak aran"
Aran mnganggukan kepalanya."kalau gitu gw ke kantin duluan ya. Nanti lo nyusul aja ke sana"
Chika menganggukan kepalanya mengerti.
"Chik, itu kak aran ya?"tanya salah satu teman barunya.
Chika menganggukkan kepalanya."iya kenapa shel?"
"Gilak, lo kok bisa kenal sama kak aran?"tanya gadis itu yang bernama ashel.
"Iya, mana akrab banget gw liat liat"ujar eli.
Mereka berdua adalah teman baru chika. Mereka berkenalan saat mereka mencari kelas mereka bersama.
"Gw udah kenal lama sama kak aran, dia tetangga rumah gw. Udah gw anggap sebagai abang gw sendiri"ucap chika menjelaskan.
Ashel dan eli menganggukan kepalanya mengerti.
"Pantes aja deket banget. Kenalin gw dong ke kak aran"ucap ashel menaik turunkan alisnya.
"Ngepain?"
"Ya elah chik kayak gak tau aja lu"ujar eli terkekeh kecil.
"Gak gak. Kak aran cuman punya gw. Gak boleh ada yang lain!"ujar chika.
Ashel mendengus."elah pelit banget lo"
"Biarin, dah ah gw mau ke kantin"
"Lo pada mau ikut gak?"tanya chika.
"Eh, ikut lah!"ucap eli dan ashel.
***
Chika mengedarkan pandanganya mencari sesosok aran. Ia mengembangkan senyumanya saat melihat aran yang ada di meja pojok kantin bersama teman temanya.
"Yuk ke sana"ucap chika menunjuk ke arah meja kantin yang berisi aran dan para sahabtanya.
"Eh buset chika masa kita di ajak ke geng Famor, gak gak. Gw masih mau hidup aman"ujar ashel.
"Apaan sih, udah ayo. Gw jamin gak ada yang bagalan bully kalian"ujar chika mengajak kedua teman barunya itu.
Dengan terpaksa ashel dan eli berjlan mengikut chika.
"Hai!"sapa chika, ia mendudukan dirinya di samping aran.
Sedangkan eli dan ashel hanya diam berdia, mereka berdua sangat gugup meliaht wajah geng inti famor yang sangat tampan.
"Kalin berdua mau tetep berdiri di situ aja?"tanya ollan.
"Eh, anu kak~"
"Duduk di sini"ujar aldo.
"Eh, gak papa kak?"tanya ashel.
"Gak papa, emang gw gigit?"tanya aldo terkekeh kecil.
Ashel menggelengkan kepalanya sembari menggaruk tengkuk lehernya yabg tak gatal.
"Udah duduk aja, ribet jadi cewek"ujar floran.
"Eh buset, diem aja lo kutub!"ujar deo.
"Duduk neng cantik, mau abang pesini makan juga gak?"ucap deo dengan mode buayanya.
Ollan meraup wajah deo."eleh nih buaya gak bisa ya liat yang bening dikit"
Deo berdecak, ia tak memperdulikan ucapan dari ollan.
"Duduk aja di situ, kita makan bareng bareng"ucap aran menyuruh ashel dan eli duduk.
Dengan sedikit rasa gugup mereka berdua duduk semeja dengan geng famor.
Chika menyandarkan kepalanya di bahu aran, ia menatap ke ara layar handphone aran. Pria itu tengah memain game online nya.
"Main game mulu"
"Iya bentar, dikit lagi selesai"ucap aran.
Chika memanyunkan bibirnya, ia sangat tak suka saat aran sudah fokus bermain game onlinenya.
"Kak chika laperrr"rengek chika sedikit mengoyangkan lengan aran.
Aran langsung mematikan handphonenya, hal itu menbuat chika tersenyum penuh kemenangan.
"Mau makan apa, biar gw pesenin?"tanya aran.
"Em, chika mau mie ayam. Boleh?"tanya chika.
Aran menganggukkan kepalanya."ya udah gw pesen dulu ya"
Chika menganggukkan kepalanya, ia menatap punggung aran yang menjauh dari tatapannya.
Eli dan ashel saling bertatapan melihat adegan romantis antara chika dan aran.
"Yakin lo chika sama kak aran gak ada hubungan apa apa?"bisik ashel.
"Gak sih, soswite banget"sahut eli berbisik juga.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love
Teen FictionMenyukai seseorang yang sudah menganggap mu sebagai abangnya, aran selalu membuang jauh jauh rasa sukanya terhadap Chika. Namun sialnya, perasaan konyol itu semakin bertumbuh besar. [SLOW UPDATE]