Pagi hari ini aran tidak pergi kesekolah bareng dengan chika. Semalam chika memberikan pesan pada dirinya kalau besok dia akan berakat dengan papanya.
Aran sudah sampai di sekolah dengan lebih awal dari pada ke empat temanya. Ia mendudukan dirinya di kursi depan kelasnya.
Aran memainkan handphonenya mensecrol video tiktok.
"Aran"
Aran mendongakkan kepalanya, ia tersenyum saat marsha sedikit berlari menghampirinya.
"Tuben cepet dateng. Biasanya lima menit sebelum bell"ujar marsha, gadis itu mendudukan dirinya di samping aran.
"Lagi kerasukan jin baik"celutuk aran.
Marsha terkekeh mendengar ucapan ngelantur aran.
"Eh iya, semalam gw buat Cookies sama mama, lo mau?"tanya marsha.
"Boleh, kalau di tawarin mah"
Matsha tersenyum mendengarnya, ia mengeluarakan tupperware dari dalam tasnya.
"Nihh aaaa"ucap marsha menyondorkan satu kue Cookise di depan mulut aran.
Tanpa ragu aran menerima suapan dari marsha. Enak, itu yang aran rasakan, kue cookise buatan marsha sangat enak sekali.
"Gimana, enak?"tanya marsha.
Aran menganggukkan kepalanya."enak kok, lo pinter banget ya buat kue"
Marsha tersenyum malu mendengar pujian dari aran.
"Nih lagi"ucap marsha menyondorkan kue cookise itu kedalm mulut aran.
Chika mendengus melihat marsha yang tengah menyuapi aran. Ashel dan eli menatap bingung ke arah chika.
Melihat aran sama marsha itu sangatlah cocok, marsha seorang gadis cantik, baik dan sangat ramah, tak jarang temen temen sekelas aran menjodoh jodohkan aran dnegan marsah si gadis imut dan cantik di dekolah SMA Andromeda ini.
"Kenapa sih chik, kesel banget lo kalau kak aran deket sama kak marsha"ujar ashel bingung.
Chika tak menjawab, ia masih menatap tak suka ke arah aran dan marsha.
"Atau jangan jangan lo beneran suka ya sama kak aran"ujar eli.
"Apaan sih lo, ya kali gw suka sama kak aran"
"Gw kan udah pernah bilang sama kalian kalau gw itu udah anggap kak aran itu seperti abang kandung gw sendiri"ujar chika tak terima.
"Syukur deh klau gitu"gumam ashel.
"Maksud lo?"tanya chika sedikit ngegas.
"Enggak, gak ada. Udah ah yuk masuk kelas, malah liat orang lagi pdk-an"ujar eli.
Chika melotot tak terima dengan ucapan eli.
"Ga usah melotot gitu, gw gak takut ye sama lo"ujar eli laku mendorong tubuh chika untuk berjalan menuju kelas mereka.
***
Aran menatap heran ke arah chika yang sedari tadi memeluk erat lenganya, gadis itu juga celingak celinguk metap kesana kemari.
"Aneh ber adek si aran"ujar ollan menatap heran ke arah chika yang memeluk lengan aran sangat erat, seakan takut kalau pelukkanya terlepas nanti aran akan hilang.
"Takut kali aran di ambil sama marsha"sahut aldo.
"Iya kali ya"ucap deo.
Floran hanya diam tak berniat untuk ikut nibrung. Mereka berempat berjalan di belakang aran dan chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love
Teen FictionMenyukai seseorang yang sudah menganggap mu sebagai abangnya, aran selalu membuang jauh jauh rasa sukanya terhadap Chika. Namun sialnya, perasaan konyol itu semakin bertumbuh besar. [SLOW UPDATE]