Part 17

719 105 1
                                    

"Lo beneran mau nunggu kak aran aja?"

"Bareng kita aja lah chik"

Chika mengglengkan kepalanya, tadi aran sudah berpesan padanya untuk pulang bersama pria itu.

Kedua orang tua chika kini berada di luar kota, hari ini hingga besok chika akan tinggal di rumah aran. Yang pasti ia akan tidur sekamar dengan freya.

"Enggak, lo pada duluan aja"

"Ya udah deh kalau gitu, gw sama eli duluan ya"ucap ashel yang di balas anggukkan dari chika.

Setelah kedua sahabtnya pergi, chika membuka handphonenya memainkan game pou sembari menunggu aran yang di panggil oleh pelatih basket tadi.

"Hai, ketemu lagi"

Chika mendongakkan kepalanya, ia menatap ke arah pria yang berjalan mendekatinya. Pria sama yang ia temui di ruang ukas tadi pagi.

Pria itu mendudukkan dirinya di samping chika.

"Lo kok belum pulang?"tanya pria itu.

"Gw lagi nungguin kakak gw"sahut chika.

Chika menoleh kesana kemari, sekolah sudah sepi, aran juga lama sekali.

"Eh, kita belum kenalan"

"Kenalin nama gue Zeefan Abyan Andra, lo bisa panggil gw zee. Anak kelas 11 Ipa"ujar pria itu mengulurkan tanganya pada chika.

Chika menatap sebentar uluran tangan zee, lalu setelahnya ia membalas uluran tangan itu.

"Achika Atmaja. Panggil aja chika"

"Lo kelas berapa?"tanya zee

"10 ipa"sahut chika.

"Owh adek kelas"ujar zee menganggukkan kepalanya.

Chika tersenyum canggung. Pasalnya dari awal mereka ketemu, chika tidak memanggil zee dengan embel embel kakak.

"Maaf ya, kalau sebelumnya gw gak sopan. Seharusnya gw manggil lo kakak"jelas chika tak enak.

Zee tersenyum tipis mendengar ucapan dari chika."gak papa, itu wajar karena kita baru kenal"

Mereka berdua terdiam beberapa saat, zee menoleh menatap wajah samping chika. Ia tersenyum, gadis yang berada di sampingnya sangat cantik sekali.

Apakah dia sudah mempunyai kekasih?.

Zee berharap gadis ini belum memiliki kekasih.

"Kakak lo kelas berapa?"tanya zee basa basi.

"Kelas 12"

Zee menganggukkan kepalanya."kakak lo masih lama lagi ya?"

Chika menggelengkan kepalanya tidak tahu."tadi sih bilangnya sebentar, cuman ada urusan sama pelatih basket aja"

Zee menganggukkan kepalanya, ia menyimpulkan kalau kakaknya chika adalah pemain basket di sekolah.

"Kalau kakak lo lama lagi, lo pulang bareng gw aja"ujar zee.

Chika menggelengkan kepalanya cepat."gak usah kak, gw nunggu kakak gw aja"tolak chika.

Zee hanya menganggukkan kepalanya."ya udah kalau gitu gw duluan ya"

"Sampai jumpa besok chika"ujar zee.

Chika menganggukkan kepalanya saja, ia menatap punggung zee yang mulai menjauh.

"Chik"

"Eh"kaget chika.

Ia menatap ke arah aran yang sudah berdiri di sampingnya.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang