Perjodohan

151 41 2
                                    

"Terkadang ucapan orang lebih menakutkan daripada setan, apalagi ucapan orang tua."
-Naya Hafiza Ameira-

Pagi yang cerah, matahari mulai menampakkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah, matahari mulai menampakkan dirinya. Seperti biasa Arka sedang sarapan bersama. Suara dentingan sendok dan piring beradu. Usai sarapan ayah dan juga Arka bersiap untuk pergi ke kantor dan juga sekolah.

"Yah,bund aku berangkat dulu" ucap Arka sambil menyalami tangan ayah dan juga bundanya.

"Iya hati-hati ya nak, jangan ngebut naik motornya."

"Tuh dengerin kata bunda, jangan ngebut, ujar ayah mengingatkan."

"Iyaaa ayahh Arka udah dengar."

Setelah itu ia pun mengendarai motornya menuju sekolah. Sesampainya di sekolah teman-temannya sudah menunggunya di parkiran, seperti biasa mereka akan saling menunggu jika ada yang belum datang.

"Baru sampai lo Ar?"

"Pertanyaan lo kurang bermutu van, udah tau orangnya disini masih aja nanya, kesal Reza."

"Lo mah ngga bisa diajak basa basi Za."

Arka yang melihat Reza dan Evan berdebat hanya menggelengkan kepalanya, sudah lelah menghadapi tingkah laku mereka yang selalu ribut mulu. Gavin sendiri hanya menyimak apa yang teman-temannya lakukan. Tak mau berlama-lama diluar, dia pun mengajak teman-temannya untuk ke kelas.

"Masuk!" ucapnya sambil berjalan meninggalkan teman-temannya.

Reza yang melihat Gavin berjalan duluan berteriak,

"WOY VIN TUNGGUIN", teriaknya sambil berlari mengejar Gavin.

Arka berjalan santai bersama Evan disampingnya, "lo ngga mau nyusul mereka berdua Van?"

Evan menoleh pada Arka, ngapain? Buang-buang tenaga aja, mending tenaganya buat kencan sama Cantika aja. Ya ngga Can? ucapnya pada Cantika seorang siswi kelas 10 yang sedang berada dikoridor. Ia mengedipkan sebelah matanya pada Cantika.

Cantika dibuat salting sama kakak kelasnya itu, ia terlihat malu-malu kucing. Arka yang melihatnya hanya memutar bola malas, otak lo isinya cewe semua Van.

"Buat apa wajah ganteng kalau ngga dipergunakan dengan baik, ucapnya pada Arka."

"Serah lo deh."

Sampainya dikelas, mereka duduk di kursi masing-masing. Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi pelajaran pun dimulai.

Di kediaman Naya.

Saat ini mereka sedang sarapan bersama, ada orang tuanya, nenek, Bila,dan juga Nisa. Usai sarapan selesai, Bila bersiap untuk berangkat ke sekolah. Saat ia akan beranjak dari meja makan bapaknya berkata,

"Nay nanti malam jangan kemana-mana."

"Memangnya Naya pernah keluar malam?"

Bapaknya terdiam, benar juga Naya kan ngga pernah keluar pada malam hari. Tak seperti anaknya yang ke-dua, Bila dia sering izin keluar padanya dengan alasan mau pergi kencan dengan pacarnya.

Virtual Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang