Ketauan Arka

101 12 1
                                    

Setelah beberapa hari di rumah sakit, akhirnya Arka  bisa kembali masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, akhirnya Arka  bisa kembali masuk sekolah. Teman-teman kelasnya menyambut kembalinya Arka. Lihatlah didalam ruang kelas dihias sedemikian rupa, tak lupa tulisan "Welcome Back Arka" terpampang jelas di papan tulis.

Saat pertama kalinya membuka pintu kelas, Arka terkejut melihat kelasnya seperti itu. Ia tak menyangka jika kedatangannya akan disambut.

"WELLCOME BACK ARKA!!" teriak teman-temannya kompak.

"Ka–alian."

Reza menghampiri sahabatnya yang terlihat ling lung itu. Ditarik pelan tangannya.
"Udah broo, jangan diem didepan pintu kaya gitu pamali," ucap Reza seraya membawa Arka ke dalam kelas.

"Ini idenya siapa? Sumpah gue ngga nyangka banget bakal disambut kaya gini. Jujur gue terharu," tanya Arka pada mereka.

Levi selaku ketua kelas mewakili teman-temannya menjawab pertanyaan Arka.
" Jadi, sebenarnya ini idenya Evan Ar. Terus dia usul sama kita-kita, kebetulan mereka juga pada mau bantuin buat menghias kaya gini," jelas Levi.

Arka manggut-manggut. "Owhh, gitu. Btw thanks ya buat semua atas sambutannya."

"Yoii Ar," sahut mereka semua.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Para siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. Begitu pula dengan Arka, dia juga duduk ditempatnya bersama Gavin selaku teman sebangkunya.

Pelajaran pun dimulai. Siswa siswi memperhatikan guru yang sedang mengajar didepan. Tetapi yang namanya anak sekolah, tidak semuanya serius memperhatikan guru. Pasti ada beberapa orang yang asik dengan dunianya sendiri, ketimbang menyimak pelajaran.

Contohnya Reza dan Evan, yang asik bercerita sendiri dibelakang. Kebetulan tempat duduk mereka dipojok belakang sendiri, jadi tak begitu terekspos dari depan. Gavin yang merasa terganggu dengan suara mereka melirik tajam ke belakang dimana Reza dan Evan duduk.

Seketika nyali mereka menciut. Walaupun hanya lewat lirikan, tetapi mereka tahu bahwa Gavin sedang menahan emosi. Jadi Reza dan Evan langsung kicep, dan tak lagi berbicara. Selesai sudah pelajaran pagi ini, saatnya istirahat. Para siswa berhamburan keluar kelas.

Begitu pula dengan Arka dan teman-temannya yang pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Dentingan sendok dan garpu terdengar, mereka sedang menikmati mie ayam yang dipesan di kantin.

Kalau soal makan paling cepat Evan jagoannya. Disaat teman-temannya masih menyedokkan makanannya ke dalam mulut, mangkok Evan telah kosong. Mie ayam yang dia pesan sudah tertelan habis.

Di sela-sela makan nya Arka menyelutuk. "Buset dah Van, cepet banget makan nya."

"Kaya ngga tau Evan aja lo Ka," sahut Reza.

Sementara Gavin hanya mendengarkan percakapan temannya tanpa ikut menimbrung.

Evan yang jadi tersangka nya malah cengengesan ngga jelas. " Hehehehe maklum belum sarapan tadi pagi."

Virtual Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang