Kekecewaan Arka

137 14 15
                                    

Sesampainya di rumah Arka segera masuk rumah dan mencari keberadaan bunda nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah Arka segera masuk rumah dan mencari keberadaan bunda nya.

"Bunda, bund dimana?" teriak Arka sambil ke sana kemari mencari bunda nya.

Bunda yang berada ditaman belakang menghampiri Arka. Bunda heran dengan anak semata wayangnya. Mengapa jam segini kok sudah pulang, apakah sekolahnya memulangkan muridnya lebih awal.

"Tumben sekali kamu pulang jam segini Ka?" tanya Bunda.

Bukanya menjawab Arka malah langsung menanyakan kebenaran tentang apa yang ia dengar tadi dari Elena.

"Bund aku mau tanya tolong dijawab dengan jujur."

Bunda bingung akan apa yang akan ditanyakan oleh anaknya ini, dari ekspresi nya mengatakan ada sesuatu serius yang telah terjadi.

"Iya, bunda jawab jujur. Memangnya kamu mau tanya apa? Sepertinya serius banget," balasnya pada Arka.

"Aku mau tanya. Apakah benar jika Naya sudah meninggal dunia?" Langsung to the point Arka tanya pada bundanya.

Bunda yang ditanyakan mengenai Naya wajahnya langsung memucat. Bahkan untuk menjawab pertanyaan Arka rasanya sangat berat mulutnya untuk dibuka. Seakan terkunci rapat tak mau dibuka.

Arka yang tidak segera mendapatkan jawaban dari bundanya merasa kesal. Ia goyangkan pelan tangan bunda agar tersadar dari lamunannya.

Bunda terkejut akibat dari perlakuan Arka. "Ehh, maaf bunda jadi melamun."

"Jadi, apa yang aku tanyakan itu benar atau tidak bund," sekali lagi Arka bertanya.

"Huft, sayang. Bunda mau tanya, kamu dengar dari siapa kalau Naya sudah meninggal hum."

"Tidak penting dari mana aku tahu. Yang aku mau adalah jawaban dari bunda?"

Bunda menarik Arka ke dalam pelukannya. Sambil berbisik bunda mengelus pelan punggung anaknya.
"Nak, bunda harap kamu bisa ikhlaskan Naya ya. Dia sudah tenang diatas sana."

DEG. Walau sudah tau dari Elena, tetap saja Arka merasa terkejut dengan fakta yang ia ketahui baru saja. Ia pikir tadi Elena hanyalah bercandaa, tak disangka ternyata memang benar.

"J-adi na-aya udah ga ada bund?" dengan suara bergetar menahan tangis, Arka menanyakan sekali lagi.

Bunda merespon dengan anggukan kepala pelan. "Ga, ga mungkin Naya ninggalin aku kan Bund?!" Arka memberontak dari pelukan bundanya.

Dia menatap nyalang bundanya. Dia bahkan sudah tak peduli jika orang yang didepannya merupakan ibu kandungnya. Rasa kecewa dan emosi bersatu yang dirasakan oleh Arka.

"KENAPA BUNDA DAN LAINNYA MENUTUP-NUTUPI SEMUA INI DARI AKU?!"

Sama hal nya dengan Arka. Bunda juga menangis melihat anaknya yang begitu rapuh mengetahui fakta jika kekasih yang disayanginya telah meninggalkan selama-lamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Virtual Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang