21] Maaf dan Janjinya

110 7 0
                                    

Akhirnya mapel terakhir selesai. Gata beserta Valen dan Liam ingin pulang. Tetapi ketika mereka sampai di parkiran, ia melihat Gani adiknya.

Duduk bermain ponsel dibawah pohon yang rindang di dekat parkiran.

Valen menyipitkan matanya.
"Ngapain tu bocah ada di sini?"

Gata menatap adiknya dengan tatapan yang sulit diartikan.

<><><><><>

Gani sudah membaik sore ini, ia berniat menyusul sang kakak ke sekolah. Pemuda itu sudah bersiap.

"Bi! Bi!"

"Iya den? Kenapa?"

"Gani pergi ke sekolah buat jemput kak Gata. Kalo mama pulang, bilang Gani lagi beli apa gitu di minimarket"jelas Gani panjang lebar.

"Loh emang den Gani udah enakan?"tanya bi Atun menyentuh dahi Gani pelan.

"Udah bi, udah. Ya udah Gani berangkat. Assalamualaikum!"

Gani hilang dibalik pintu besar rumahnya. Bi Atun menggelengkan kepalanya pelan.

"Waalaikumsalam den"

Bi Atun lanjut melakukan tugasnya.

<><><><><>

Gani sudah sampai di sekolah, masih ada satu jam untuk bel berbunyi.

Pemuda itu duduk di bawah pohon rindang sembari memainkan ponselnya.

<><><><><>

"Ngapain lo di sini?"

Gani mendongakan kepalanya ke atas, mendengar suara yang tidak asing masuk ke dalam indra pendengarannya.

Setelah tau siapa dia, ia berdiri dari duduknya. Berdiri tepat di depannya.

"Eh bang, gue nunggu kakak. Kok enggak bareng kalian?"tanya Gani bingung melihat ke belakang Valen dan Liam.

"Gata pulang duluan tadi. Eh gue sama Liam ngeliat lo, gue samperin deh"ucap Valen

Gani menunduk pelan. Dan ber-oh ria. "Ya udah, gue pulang lagi aja deh. Makasih ya bang"

"Iye"

Gani pergi dari hadapan Valen dan Liam. Dengan sedih Valen menatapnya.

"Yam...gue salah enggak sih bohong sama dia?"ucap Valen.

"Gue nggak tau"

"Lagi ngapa sih Gata nih?! Kesel gua! Pake acara nyuruh gue bohong segala"kesal Valen sembari menendang batu di depannya.

"Udah si! Lo juga udah ngelakuinnya. Dah ah cabut"Liam dengan entengnya menarik seragam Valen.

Dilain tempat, Gata memandang Valen dan Liam yang sedang menghampiri sang adik.

Ia sengaja menyuruh Valen dan Liam untuk mengatakan bahwa dirinya sudah pulang duluan kepada adiknya.

Dirinya bisa melihat raut wajah Gani yang terlihat kecewa, dan melihat Valen menyalahkan dirinya.

Ia keluar dari persembunyiannya, menjalankan motornya ke arah taman kincir angin yang baru ia temukan kemarin.

Menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum bertemu dengan adiknya dan juga ibu tirinya yang nanti akan pulang.

<><><><><><>

"Kamu dari mana, Gani"ucap Giovany kepada anaknya yang baru saja tiba.

"Gani tadi ke minimarket ma"jawab Gani menatap ibunya.

"Selarut ini? Oh ya, mana anak sialan itu. Mama ingin bertemu dengannya"

JIWA YANG MATI || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang