19] Jadi??

79 6 0
                                    

Sesuatu pun terjadi....

Tangan kecil Sena bergerak mengusap tangan Gata pelan. Sena membuka kelopak matanya perlahan. Menatap seorang pemuda disampingnya.

"A-abang?"lirih Sena

Gata menganguk cepat.
"Iya, ini abang, ini abang Gata!"semangat Gata mengatakan itu pada Sena.

Sena tersenyum kecil. Bertemu kembali dengan Gata untuk ke-dua kalinya.

"Sena kangen sama abang..."ucap Sena menatap wajah Gata yang kelihatan lelah(?)

"Abang juga kangen sama Sena. Iya abang lupa buat manggilin dokter!"ucapnya lupa.

"Eh! Enggak usah bang. Sena enggakpapa kok"larang Sena ketika Gata ingin menekan tombol nurse.

"Beneran? Ya udah deh"

Sena tersenyum.
"Bang. Sena mau minta peluk sama abang boleh?"tanya Sena.

"Boleh Sena, boleh" Gata langsung memeluk tubuh kecil nan ringkih Sena.

"Kamu kurus Sena, kamu jarang makan ya? Makan yuk, abang suapin"tawar pemuda itu pada Sena.

"Sebenernya Sena enggak nafsu bang. Tapi boleh deh kalo yang nyuapin abang Gata, hehe"

"Oke. Aaa~~"Gata menyuapkan satu sendok bubur diatas nakas ke dalam mulut kecil Sena.

Sena-pun menerima suapan itu. Satu demi satu suapan yang Gata berikan pada Sena sampai bubur itu habis tak bersisa.

"Nah sekarang Sena udah kenyang kan? Kalo belum mau buah?"tawar Gata.

Sena menggeleng cepat.
"Sena udah kenyang bang, makasih yah udah mau nyuapin Sena makan. Abang Gata baik. Abang Sena paling baik pokoknya"

Gata tersenyum, bisa saja anak kecil didepannya ini memuji dirinya. Ia menjadi teringat adiknya Gani.

"Hehe. Iya"

<><><><><><>

Di tempat lain, dimana Gani berada. Sedang duduk dipinggir ranjangnya yang mengarah kejendela sembari sesekali melihat ponselnya.

"Gue kangen kakak. Dia kemana sih belom pulang jam segini? Apa gue telfon aja ya? Iya deh gue telfon aja. Gue juga mau ngabarin kalo gue udah nyampe rumah dengan selamat sentosa"ucapnya ragu.

'Nomor ini tidak aktif, coba lagi nanti'

"Yah, mana enggak aktif lagi hape kakak. Telfon bang Valen aja dah"

'Nomor ini tidak aktif, coba lagi nanti'

"Shit! Enggak aktif juga. Bang Liam satu-satunya harapan gue"

Gani menatap penuh harap pada ponselnya, berharap Liam mengangkat telefonnya.

"Halo"

"Nah! Halo bang, gua mau tanya. Kak Gata kemana bang? Hapenya kagak aktif gue telfon. Gue udah pulang nih, dia kemana?"tanya Gani ketika Liam mengangkat telfonnya.

"Gata pergi ke RS-"

"Ngapain ke RS?! Kakak drop?!?!?!"teriak Gani tiba-tiba.

"Gue belom selesai, Gani. Kakak lo itu ke RS buat nengokin anak yang namanya Sena di RS itu. RS deket rumah lo, gue yakin dia ada di sana"

"Ah! Oke bang, makasih yak! Gue langsung meluncur nih"

"Ya"

Telefon dimatikan sepihak oleh Gani. Tak sabar ia ingin pergi ke sana. Penasaran juga, siapa Sena itu? Kok bisa kenal kakaknya?

JIWA YANG MATI || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang