Napas Gata tercekik. Mengingat masa lalu kelamnya. Mimpi buruk itu terulang lagi ketika ia menutup matanya untuk tidur."Hah, nggak, no. Pergi dong, pergi!!"teriak Gata sembari menarik rambutnya sendiri.
"Hiks~Jangan sekarang"lirihnya.
Ia bersandar, menghela nafas. Dan mengambil minum untuk menenangkan dirinya.
"Oke, gue harus tenang"perlahan‐lahan mata itu kembali menutup karena mengantuk.
<><><><><>
"Bi Atun mana ya?"tanyanya pada dirinya sendiri.
Pagi ini dirinya sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Mengurus kegiatan sekolah dan lainnya.
"Mana enggak ada sarapan. Apa Bi Atun ke pasar belum siapin sarapan ya?"
"Ya udah, sarapan di kantin sekolah aja"sambungnya.
Ia berjalan ke luar pergi ke sekolah pagi ini, padahal baru jam 6 tapi dirinya sudah mau berangkat apalagi kalau bukan urusan OSIS?
Sesampainya di sekolah.
Di sana masih sepi, belum banyak orang yang datang. Ia bawa langkah kakinya ke arah kantin.
"Bu, nasi gorengnya udah ada kan ya bu, 1 deh bu, enggak pedes ya"pesan Gata pada ibu kantin.
"Wah siap mas Gata, ditunggu"balas ibu kantin.
Gata mengangguk, berjalan ke arah meja dan mendudukan dirinya disalah satu kursi di sana.
Sembari menunggu ia membuka buku yang biasa ia baca. Tiba-tiba...
"Ta!"
"Hah!"kaget Gata, ia reflek melempar bukunya ke atas.
Duk
Buku itu jatuh ke kolong meja.
"Lo ngapa si? Ganggu bet. Tuh buku gua jatoh. Belegug lu"omel Gata sembari mengambil bukunya kembali.
Valen cengengesan.
"Sorry dah, Ta. Eh iya, lo belom sarapan ape? Tumben pagi makan di kantin""Iya. Gue belom sarapan, tadi. Bi Atun enggak nyiapin"ucap Gata.
Valen mengernyitkan dahinya. Memang kemana bi Atun, biasanya saja pagi-pagi sudah siap semua.
"Aneh bet ya tapinye. Biasanya aja dah siap tuh sarapan lengkap pula"
Gata mengedikan bahunya tanda acuh.
"Ya udah si, paling ke pasar kan"tenang Gata sembari membaca bukunya kembali."Ini mas, pesanannya" ibu kantin datang dengan sepiring nasi goreng kecap yang ia pesan tadi.
Gata menoleh.
"Makasih bu""Iya"
Gata menutup bukunya. Dan menyimpannya ke dalam tas kembali. Dan memulai memakan pesanannya tadi.
"Eh, Ta. Lo tau kan, sekarang kan udah mulai masuk pemilihan OSIS baru!"seru Valen.
"Ngerti gue"jawab Gata melirik malas sahabatnya itu.
"Gue kira kagak, berarti lo ngunpul dong?"tanyanya
"Iya, gue ngumpul."ucap Gata sembari mengunyah nasi gorengnya.
"Oh ya, paling besok study tournya diurus sama OSIS baru, Len"sambung Gata.
"Oh ya?! Bagus deh kalo gitu"ucap Galen tersenyum.
"Dih, surupan lo pagi-pagi gini cengar cengir? Ganggu gue makan lo ah"
"Ehehehe. Ya dah gue mau piket dulu. Bye bye ayang!!"teriak Valen pada Gata.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA YANG MATI || Completed
Teen FictionGata Adiwidya-anak hasil perselingkuhan seorang wanita bersama lelaki yang sudah mempunyai keluarga. Setelah anak itu lahir ke dunia, lelaki itu menitipkan anak dari hasil perselingkuhannya kepada istri sahnya, kemudian ia dan ibu kandung dari anak...