Hari pelantikan OSIS yang tahun baru dilaksanakan hari ini. Dimana semua anggota OSIS mempersiapkan diri untuk melepas masa jabatan mereka di OSIS.
Setelah pembacaan surat keputusan dan pengucapan janji, sekarang Gata dan anggota lainnya yang dulu menjadi OSIS sudah menyerahkan jabatannya.
Dengan kesaksian guru‐guru dan para siswa‐siswi masa jabatan itu diserahkan. Mulai hari ini, anggota OSIS telah tergantikan dengan yang tahun baru.
<><><><><><>
Gata, Gani, Valen, dan Liam sedang berada di kantin dijam istirahat pertama. Mengisi perut mereka setelah upacara dilaksanakan.
"Oh iya. Gue enggak ikut studytour yak? Tinggal 2 hari lagi kan?"ucap Valen sembari menyuapkan bakso yang ia pesan tadi.
"2 in bang"ucap Gani menganggukan kepalanya.
"Heh! Ngapain ke gue sih ngomongnya? Gue bukan lagi Ketosnya. Omonglah tuh sama si Cakra"seru Gata.
"Ye si anjir. Gue memberitahukan ye babi. Ngerti kali gue harus ngomong ma siape!"kesal Valen.
Gata manggut-manggut. "Ya udah kalo tau"
"Udah. Lanjutin makannya. Bel bentar lagi bunyi"ucap Liam menatap mereka jengah.
<><><><><><>
"Gue duluan ya Ta, Ni, Yam. Gue buru-buru. Mama gue sakit. Gue pulang duluan. Dadah"
Valen terburu-buru untuk pulang ketika mendengar kabar ibunya sakit. Untung saja ia mendapat kabar itu ketika jam sekolah sudah selesai.
"Hati-hati Len!!"ucap mereka.
Valen yang sudah menaiki motornya dan ingin melaju hanya mengangkat jempolnya sebagai jawaban.
Akhirnya mereka pulang masing-masing.
Sesampainya Gata dan Gani di rumah. Mereka sudah disambut oleh Giovany di depan pintu. "Gani, masuk kamar dan kunci kamarmu. Jangan keluar sampai mama menyuruh."
Gani bergeming, ia tak mau. Giovany yang melihat anaknya tidak bergerak dari tempatnya dan tidak mengikuti apa yang ia suruh sudah merasa marah.
"GANI!! Kamu dengar mama kan? Masuk kamar, kunci kamarmu dan jangan keluar sampai mama menyuruhmu Gani. Cepat!"
Gani menatap mata Giovany sang mama dengan tatapan marah, lalu mendekatinya. "Dengan suatu syarat ma, jangan sakiti kak Gata dengan tangan mama. Jangan berani-beraninya mama nyakitin kak Gata!"
Plak
"Gani!!"teriak Gata khawatir.
Wajah Gani menoleh kesamping, mamanya menamparnya? Ia menyentuh pipinya yang terasa kebas dan memerah.
Gani kembali menatap Giovany. "Kamu sudah berani durhaka sama mama Gani! Siapa yang ngajarin seperti itu?! Hah?! Jawab mama Gani!! Apa anak ini?!"teriak Giovany di depan wajah Gani sembari menunjuk wajah Gata.
Gata hanya terdiam, ia khawatir terhadap Gani. Ia tak memperdulikan ibu tirinya yang sedang memojokannya.
"MAMA BERTANYA KAN SIAPA YANG NGAJARIN GANI? IYA?! ITU MAMA SENDIRI! Bukan kak Gata. Mama yang ngajarin Gani. Tamparan mama ini sudah cukup meyakinkan Gani jika tangan mama sangatlah enting."
"Buktinya, tangan mama ini sudah menyentuh pipi Gani dengan kerasnya. Sekarang butuh bukti apa lagi ma?! APA?!"
Giovany menatap Gani marah. Gani menarik tangan Gata agar ikut dengannya, namun tarikan Gani terhenti karena Gata juga ditarik oleh Giovany.
![](https://img.wattpad.com/cover/340805048-288-k900427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA YANG MATI || Completed
Roman pour AdolescentsGata Adiwidya-anak hasil perselingkuhan seorang wanita bersama lelaki yang sudah mempunyai keluarga. Setelah anak itu lahir ke dunia, lelaki itu menitipkan anak dari hasil perselingkuhannya kepada istri sahnya, kemudian ia dan ibu kandung dari anak...