⚠️ litte bit rated (18+)
mark dan haechan kini berada di depan kamar mark yang artinya mereka juga berada didepan kamar haechan dan renjun. haechan mulai takut karena hanya ada mereka berdua disini, pikiran aneh mulai menyeruak di dalam otaknya saat mark tergesa membuka pintu kamar hotel.
"tunggu disini sebentar," titah mark pada haechan. ada sedikit kelegaan di dalam diri haechan tapi ia kemudian teringat, kalau kunci kamarnya pun ada bersamanya yang mana bisa saja mark mengambil sesuatu di kamarnya lalu menuntun haechan agar haechan membuka pintu kamarnya untuk mereka berdua.
haechan menggelengkan kepalanya cukup kencang berusaha membuang semua rasa takut dan khawatirnya terhadap mark yang baru saja berkenalan dengan dirinya.
kaki jenjang itu terus bergerak gelisah, kuku tangannya ia gigit perlahan mengurangi rasa grogi, hingga mark keluar dari kamar, dan kembali menguncinya.
mark mendekat ke arah haechan, lalu mengulurkan tangannya, "ini. gelang lo jatuh pas habis ngurus gue yang ngerepotin ini di bus tadi."
kaki haechan lemas karena merasa terlalu lega, kalau saja ia tidak menahannya, maka ia akan terjatuh bersimpuh di depan mark tapi untungnya tidak terjadi hal se-dramatis itu. haechan sendiri baru sadar gelang talinya hilang. memang gelang biasa, tapi haechan suka pakai.
haechan memperhatikan gelangnya dan memakainya lagi, tanpa sadar kalau mark didepannya tersenyum kecil, rasa gemas ingin cubit pipi berisi milik haechan.
"maaf ya chan, gue belum berterima kasih secara proper. gue berterima kasih karena lo bersedia bantu gue pas gue sakit tiba-tiba di bus. makasih banyak ya mau ngurusin gue yang super ngerepotin dua bus, hahaha—"
mark mengutarakan semua yang ingin ia utarakan sedari tadi mereka duduk di bangku yang sama, namun terhalang karena malu mengungkapkan di depan hendery dan renjun. yang ada ia hanya akan dapat ledekan dari hendery.
"—gue juga mau makasih karena gelang lo jatuh. jadi gue bisa ajak lo kesini buat bilang makasih banyak."
haechan melihat wajah mark yang tersipu dan tersenyum, hah gila ganteng banget.
"iya kak sama-sama, gak apa-apa juga sih. gak ada yang tahu siapa dan siapa yang bakal sakit diperjalanan, yang penting lo habis ini minum obat dan langsung tidur, sama ini makasih juga udah ngembaliin gelang gue."
mark mengangguk dan tersenyum makin lebar mendengar kalimat haechan. haechan hanya berusaha mengingatkan, tapi hati mark berdesir dan perutnya penuh oleh kupu-kupu.
ini betul kan yang ia lihat di busnya tadi?
bayang-bayang haechan yang bukan lagi terhalang kaca, namun saat haechan terlelap pun terekam jelas di mata mark.
mark pikir ia tengah bermimpi saat ia sekelibat terbangun dari tidurnya, namun saat hendery ceritakan semua kejadian di dalam bus yang menyebabkan kreatur indah ini harus memangku kepalanya selama lebih kurang satu jam dan ternyata itu semua kenyataan.
"oh iya, paha lo. sakit gak? kepala gue keras banget soalnya, sorry gue juga bikin lo ketahan di bus kelas gue dan paha lo jadi bantal buat gue." kata mark tiba-tiba dan haechan terkejut akan pengakuan mark, haechan tak berpikir bahwa mark akan membahas sejauh itu.
haechan lalu tertawa gugup, "hah? oh itu... hahaha, gak apa-apa, pegel sedikit, makasih udah khawatirin gue yang sebenarnya kondisi lo yang harus lebih dikhawatirin."
"gue udah baikan dan sangat baik kok. kalau paha lo ada rasa kesemutan atau pegel banget bilang sama gue ya, nanti gue coba cariin koyo atau salep panas buat kaku-kaku gitu."
disini bukan hanya mark yang punya kupu-kupu diperutnya, tapi haechan adalah sama dengan.
kalau mark adalah pacarnya, ia pasti sudah memukul dada pria itu karena gombalan mautnya, terlalu berlebihan, tidak baik untuk konsumsi jantungnya.
"iya kak, kalem aja. eh, balik yuk kak ke area makan. kita belum makan dessert-nya nih," ajak haechan.
mark lantas mengangguk dan berjalan beriringan dengan haechan.
udah jalan beriringan gini, harusnya cuma tinggal gandengan atau rangkulan aja gak sih?
kalimat ini pengakuan siapa ya?
- the beautiful creatures -
KAMU SEDANG MEMBACA
the beautiful creatures | markhyuck
Hayran Kurgusetiap kali mark lihat haechan, hanya satu yang selalu ia ucap dalam batinnya "cantik." saat haechan juga ikut tahu eksistensi mark, maka batinnya juga sebut "indah". cw // bxb, harshwords, lowercase, stranger to lover, campus life, love at first si...