Commitment 18 : Pandora

512 85 22
                                    

Story by : HinataLight8

Rate : M

Genre: Hurt, Family, Healing, Friendship & Romance.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto.

This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If youdislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian'swords, Be Nice for critic, Typo and others. Thank you.


_________________________________________


---****---


Tak terasa genap satu semester Hinata menetap di Jerman, beberapa perubahan dalam hidupnya menunjukkan kearah yang lebih positif, terutama pada pola pikir terhadap diri dan lingkungan.

Jika dulu Hinata selalu berfikir bahwa cukup menjadi orang baik adalah benar, sekarang tidak lagi.

Baginya saat ini pola pikir yang benar adalah menganalisa diri dan bijak disetiap tindakan, agar segala konsekuensi dari keputusan yang Ia ambil dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelum malam naas itu terjadi, Hyuga Hinata hidup dalam zona nyamannya. Berupaya memperlakuan orang lain dengan baik dan tulus dengan selalu memberi maaf disetiap kesalahan yang berulang.

Bodohnya, baru sekarang, dikehidupan barunya Hinata menyadari bahwa kesalahan dan permintaan maaf yang dilakukan secara berulang adalah bentuk 'ketidakpedulian' pria itu terhadap dirinya.

Siapa yang bisa Hinata salahkan ketika malam itu calon mempelai pria meninggalkan dirinya dipelaminan ?

Naruto, Pria itu kah ?

Sahabat pria itu, Sasuke atau Sakura kah ?

Tidak, tidak satupun dari mereka.

Yang patut disalahkan tak lain dan tak bukan hanya Hyuga Hinata seorang. Ia salah karna terlambat menyadari betapa 'ketidakpedulian' pria itu adalah wujud dari diri dan cintanya yang tidak berharga.

Dan malam itu adalah konsekuensi dari semua pola pikir naif Hinata yang berjuang demi cinta.

Tuhan selalu menghadirkan pelangi selepas hujan badai, bukan ?

Kabar baiknya, Hyuga Hinata dengan segala pola pikir naifnya dimasa lampau telah terkubur bersamaan dengan rasa cintanya.

Hinata telah berhasil menghilangkan dan melupakan semuanya. Entah itu rasa cinta, rasa amarah, rasa kecewa ataupun rasa benci, bahkan terhadap rasa dendam sekalipun.

Tak akan lagi ditemukan Hyuga Hinata yang dulu pernah begitu tulus dan bodoh ketika mencintai seseorang. Segalanya, tentang seseorang dimasa lalunya sekarang tidak berarti. Selesai.

.

.

.

Asrama Mahasiswa Ludwig Maximilians University Munich, Jerman.

"Kau benar-benar tidak bisa ikut dengan kami Hinata ?"

"Aku ingin senpai, tapi maaf akhir pekan ini aku harus menjaga Sarra. Toneri-san meminta bantuanku karna ada pekerjaan penting yang harus Ia urus di Frankfurt."

Tiga hari sudah Temari menginap diasrama Hinata. Sejak mengetahui penyakit Sarra, pandangan Temari berubah 180 derajat tehadap gadis itu. Siapa yang menyangka Sarra yang sangat aktif, ceria dan enerjik nyatanya sedang memainkan lakon dengan sangat baik.

COMMITMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang