Commitment 36 : Deja Vu

724 116 46
                                    

Story by : HinataLight8

Rate : M

Genre: Hurt, Family, Healing, Friendship & Romance.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto.

This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If you dislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian's words, Be Nice for critic, Typo and others. Thank you.


_________________________________________



Rumah Sakit Senju, Konoha.

Sakura menatap marah pada selembar kertas bertuliskan 'Wedding Invitation' yang tergeletak di meja kerjanya.

Kertas undangan disodorkan oleh Matsuri selepas Sakura kembali bekerja di Rumah Sakit Senju. Matsuri bilang kemarin ada seorang pria tinggi berjas hitam yang mengantarkan undangan ini untuknya.

Jujur saja Sakura tak mau membacanya. Lebih tepatnya malas membacanya, karena sudah tau isi dari undangan itu akan menyakiti hatinya.

Sakura masih belum bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi, padahal sebulan yang lalu jelas Hinata adalah calon istri dari Sabaku Gaara.

Jadi, bagaimana mungkin sekembalinya Sakura dari Myamar justru Ia mendapati undangan pernikahan wanita itu dengan Naruto. Apa yang sebenarnya terjadi ?

Tsunade sensei telah menjelaskan duduk perkara dan meminta maaf padanya karena tak mampu mencegah pernikahan bisnis antara Naruto dan Hinata.

Sakura mengerti hanya dirinya yang paling memahami Naruto, karenanya Ia begitu yakin Naruto terpaksa melakukan pernikahan bisnis ini hanya untuk menyelamatkan Hyuga dari kehancuran.

Tak ada sedikitpun keraguan bagi Sakura bahwa Naruto menikahi Hinata hanya sekedar menebus rasa bersalahnya.

Satu hal yang membuat Sakura tak habis pikir adalah, begitu rendahnya nilai seorang Hyuga Hinata. Wanita itu dengan jahatnya memanfaatkan rasa bersalah Naruto untuk keuntungannya semata.

Apa begini nilai seorang yang dikatakan sebagai putri baik dari keluarga terpandang? Benar-benar memuakkan.

Beberapa saat hanya menatap surat undangan, Sakura akhirnya memutuskan membuka dan membacanya singkat tanggal dan tempat acara.

Sesaat membaca undangan itu Sakura tersenyum. Benarkan dugaannya bahwa Naruto hanya terpaksa menikahi Hinata.

Terbukti, 'Wedding Invitation' tidak mencantumkan tanggal dan tempat pemberkatan pernikahan.

Undangan itu hanya mencantumkan tanggal dan tempat resepsi pernikahan yang akan digelar di NamiUzu Hotel and Convention Center tiga hari dari sekarang.

Namun demikian Sakura tetap sedikit kecewa pada Naruto.

Jangankan menyambangi sekembali dari Myanmar, ratusan kali Sakura menghubungi pria itu, tak satu pun sambungan terjawab. Begitu juga dengan puluhan pesan yang Ia kirimkan tak kunjung mendapat balasan.

Mencoba berfikir positif tentang mengapa Naruto belum menemui dan menghubunginya pasti karena pria itu merasa bersalah padanya.

Sakura mengerti sampai detik ini Naruto belum mampu melepaskan diri dari jeratan rasa bersalah yang diciptakan Hinata.

Itulah sebabnya hati Sakura begitu sakit membayangkan, sekali lagi, Naruto harus mengorbankan cinta untuknya hanya karena wanita rendahan itu.

Sejujurnya Sakura tidak bisa dan tak mau membayangkan bagaimana beratnya rasa bersalah yang akan mendera Naruto jika mengetahui Hinata pernah mencoba membunuh dirinya malam itu.

COMMITMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang