Commitment 23 : Memori

535 82 5
                                    

Story by : HinataLight8

Rate : M

Genre: Hurt, Family, Healing, Friendship & Romance.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto.

This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If you dislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian's words, Be Nice for critic, Typo and others. Thank you.

_________________________________________

---***---

Mau tak mau, terpaksa dan tidak. Hinata memilih mengabulkan permintaan Sarra. Ia menyajikan satu cup sup kacang merah dan satu piring kecil takoyaki untuk pria itu.

"Terimakasih." Ucapan Naruto hanya dibalas anggukan kepala oleh Hinata.

Sementara Hinata selalu mengabaikan, Naruto menatap rindu pada gadisnya. Rindu-nya ini curang, selalu bertambah tanpa tahu bagaimana caranya agar berkurang.

Naruto membaui aroma sup kacang merah. Ini dia, salah satu aroma yang sudah lama hilang dari penciumannya.

Menyuap sup sesuap demi sesuap, Naruto terus memandangi Hinata yang tak sudi menoleh barang sedikitpun kearahnya.

Pikiran Naruto dipenuhi oleh andai-andai,

Satu suapan... Andai kita tak terpisah. Kelezatan sup kacang merah ini dapat Aku nikmati setiap saat.

Tetapi Hinata, bukankah perpisahan memang dibuat untuk menjadikan pertemuan kita kembali terasa lebih indah ?

Dua suapan... Andai aku tidak melakukan dosa malam itu. Kesalahan telah membuatmu tidak sudi melihat dan tidak percaya pada cinta dari hatiku yang terdalam.

Kumohon, cobalah sekali saja Hinata, cukup sekali. Letakkan tanganmu didadaku, maka kau akan merasakannya.

Tiga suapan... Andai aku bisa kembali kemasa itu, masa dimana cintamu seutuhnya adalah milikku.

Aku memang pria tak tau malu, tapi setidaknya biarkan aku terus mencintaimu. Kau tidak berhak melarangku, Hinata.

Memori 'itu' aku ingin mengulangnya satu demi satu, dimulai dari Sup kacang merah ini.

Flashback On.

"Naruto-kun, hentikan...."

Sepulangnya dari pekerjaan diluar kota Naruto langsung 'menculik' Hinata dari kediaman Hyuga menuju kerumah Nimbus. Ia ingin bermanja seharian untuk melepaskan rindu yang terbendung setelah seminggu tidak bertemu.

Sudah beberapakali Hinata mengomeli kekasihnya karna terus menggangu pekerjaannya didapur. Sentuhan-sentuhan dan pelukan-pelukan manja Naruto benar-benar menghambat aktivitas memasaknya.

Padahal pria ini yang sedari tadi mengeluh lapar dan meminta Sup kacang merah sebagai menu utama makan malamnya.

"Duduk disana, atau aku tidak akan memasak."

"Cihh, gadis kejam." Tak rela, namun Naruto menuruti perintah kekasihnya. Sebenarnya perutnya memang sudah berteriak kelaparan, tapi keinginan bermanja ternyata lebih mendominasi.

Surai yang panjang cukup menggangu kegiatan memasak, oleh sebab itu mencepol adalah langkah penanggulangan Hinata saat memasak.
Lama-kelamaan mencepol surai menjadi kebiasaan unik yang tak pernah Hinata tinggalkan ketika memasak didapur.

COMMITMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang