Nggak Ngevote dosa ❗️
Apa mami taruh trakteer??
Biar uangnya bisa buat beli kondom?Perjalanan pulang, Jaemin memilih diam. Haechan mengemudi dengan kecepatan pelan. Saat itu hujan deras, Hyunjin pun molor di jok belakang.
Mobil mereka berhenti di kostan, haechan turun dengan menggebal kepala Hyunjin dengan ransel berisi makanan.
Lumayan lah, buat stok kulkas. Berterimakasihlah pada Jaemin, sosok yang mereka jadikan sumber pesugihan. Atm berjalan lah kalo kata anak muda.
"Chan, pinjem kamarnya"
"Elah, ngapain pake ijin si? Pake aja Na, mau lama pun silahkan!"
Jaemin tersenyum tipis, karena berkat duitnya lah dua temannya ini sudah tidak perlu memikirkan biaya kostan.
Jaemin mau mengganti pakaian, bertemu kembali dengan Jeno. Namun kali ini, cukup menantang. Jaemin akan datang ke kantor, menemui Jeno dan meminta apa yang harus ia dapatkan.
Hanya dua menit lamanya, Jaemin sudah mengganti pakaiannya. Memakai pakaian formal, dan tidak lupa sepatu hitamnya.
"Gue pamit, jangan ngarep kita bakal ketemu lagi dalam waktu cepat"
"Na, gue harap lo bisa hati-hati. Jangan mudah terpancing hawa nafsu, ya??" Hyunjin menepuk pundak Jaemin.
"Hmm,, makasih udah jadi temen baik Nana. Nana sayang kalian"
Setelah Jaemin pergi, Haechan merangkul pundak Hyunjin. "Hey, kok kita malah ngelesby??" protes Hyunjin.
"Gue mau ngomong sama Lo!"
Mereka duduk di atas ranjang kecil. "Gue kasihan sama Nana sumpah, berita kematian seorang pria yang mencuri beras itu,—pernah masuk tv anjir. Pada saat itu umur gue sekitar sepuluh tahun. Sampai bokap gue bilang gini, jangan sampai kamu keluar rumah ya! Nanti di makan sama pembunuh itu"
Hyunjin mendengarkan penuturan haechan dengan seksama. "Ya ngeri anjir, nyuri beras aja sampai di bunuh"
"Lebih ngeri nya lagi, konon ehh amit-amit jabang bayi ya njin! Yang ngebunuh itu juga demen sama suami nya yang di bunuh itu, jangan-jangan itu mami nya Nana"
Hyunjin mengusap lengannya sendiri, bulu roma seakan berdiri.
"Lo tau siapa pelakunya??"
Haechan memandang foto kedua papahnya di atas nakas kamar. "Bokap gue pasti tau, sayangnya mereka jauh di USA. Mungkin kalau gue ada waktu, gue bakal cari tau"
Pembicaraan mereka berhenti, masih teringat paras melas kakek Luhan yang menangis di setiap perbincangan mengenai putra semata wayangnya.
❗️❗️
Jaemin melangkah menuju ruangan Jeno, tanpa ragu walaupun sosok Naeun ada di sana.
Kedua mata legam Jeno menatap langkah tegak Jaemin dengan perasaan berdebar hebat. Masalahnya, Jaemin tidak memberi tau akan kedatangannya.
"Selamat siang pak Jeno, saya membawa berkas keuangan yang tertinggal di meja kerja saya"
Naeun yang saat itu asik melihat isi majalah, berjalan mendekat ke arah Jaemin. "Bisa saya lihat??"
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAL 03 || NOMIN END
RomanceBinal vers 01 dan 02 'cek di work saya' And welcome to BINAL NOMIN VERS 03 🐶🐰🤍 (Semua ff dengan judul BINAL di acc saya, beda alur dan jalan ceritanya!) Ini Mpreg FANFICTION Homophobic DNI Cerita Jaemin yang rela ngangkang di depan CEOnya demi d...