Tekan bintangnya sayang !!! ❗️
Jangan nangis 🔥Jeno di larikan pada ruangan khusus dimana pengunjung di larang untuk ikut masuk. Seorang dokter berdarah Aussie menggantikkan peran dokter Haruto.
Renjun, tidak ada hentinya menangis. Di temani oleh San yang saat ini sibuk menghubungi Naeun, tapi panggilan itu selalu di tolak.
"Gue punya nomor Bi Mina" ucap Renjun.
"Goblok, kalo kita telepon Bi Mina otomatis bubu bakalan tau kalau anaknya lagi kenapa-napa! Gue takut bubu nambah sinting!"
Mereka berdua pasrah, dokter yang mereka percayai pun tampak berjalan tergesa ke arah mereka.
"Pasien di nyatakan kritis, obat yang harusnya di konsumsi,— nyatanya tidak dia minum. Saya mendapati infeksi pada ginjal pasien. Hanya Tuhan yang bisa menjadi panutan kita, saya harap kalian bisa tabah"
"Dok, panggil kita kalau pasien memerlukan sesuatu. Kita siap membantu" bibir Renjun bergetar, ia langsung mengambil ponselnya di dalam saku.
Begitu juga San, mencari tempat yang bisa di ajak bercengkerama dengan ego nya yang tidak baik-baik saja.
"Mengapa kau berniat membunuh dirimu sendiri Tuan?? Apakah di dunia ini, kau memiliki masalah yang begitu besar?" San mengusak wajahnya kasar.
Boss besar yang paling ia segani, harus bertarung melawan antara hidup dan mati.
❗️❗️
Jaemin tepar, setelah menghabiskan dua mangkuk mie ayam di ruang tamunya. Mau jalan saja susah, perutnya buncit,—bukan karena Janinnya. Melainkan, banyaknya makanan yang sudah masuk ke dalam lambungnya.
"Aduhh nak, buna kok ingin jus jambu ya?? Kita ke supermall yuk, temenin buna ya??"
Jaemin ngajak bayi di dalam perutnya bicara, emang sih Jaemin bakalan ngebawa janinnya kemanapun dia pergi. Yakali di tinggal, ngaco deh.
Hujan badai bukan halangan bagi Jaemin yang sudah seret luar dalam. Pake acara lupa segala, padahal gerobak mi ayam kan tidak jauh dari supermall itu. Dengan hati-hati, kakinya menyambar sandal spons warna pink yang tingginya lima centi.
Jaemin membuka payung hitamnya, menyebrangi jalanan pedesaan yang saat itu sepi karena hujan.
"Andaikan ada papah, pasti kamu nggak bakal kehujanan sayang" ah, Jaemin memang seperti itu.
Jujur saja, rasa sesak masih ia rasakan. Perihal perlakuan Jeno yang semena-mena. Jaemin mana bisa sabar, Jeno aja doyan yakan?
Jaemin tersenyum lebar seraya menutup payungnya, suasana terang kembali ia nikmati tatkala kedua netra golden brown-nya memandang interior supermall itu.
"Mang pangsit! Nitip payungnya ya" jaemin berkata pada abang mie ayam yang baru saja ia borong dua porsi.
"Siap nona manis!!"
Tas selempang motif kelinci Jaemin berayun seiring langkahnya. Di dalam sana, Jaemin tidak hanya membeli jus jambu melainkan beberapa snack untuk mengganjal perutnya kapan saja.
Namun, seorang lelaki yang berdiri dari radius lima belas meter dari tempatnya berdiri sukses menginterupsi langkah nya.
"Hyunjin!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAL 03 || NOMIN END
RomanceBinal vers 01 dan 02 'cek di work saya' And welcome to BINAL NOMIN VERS 03 🐶🐰🤍 (Semua ff dengan judul BINAL di acc saya, beda alur dan jalan ceritanya!) Ini Mpreg FANFICTION Homophobic DNI Cerita Jaemin yang rela ngangkang di depan CEOnya demi d...