Beberapa Bulan Kemudian
"Baik banget punya suami, tau istri lagi nyidam di beliin badak purba buat peliharaan gini hihi asyiikk" celoteh Jaemin, goleran di atas hamparan rumput jepang di temani suami nya yang tengah membawa mangkuk berisi sarapan pagi."Itu bukan badak, itu kelinci sayang" Jeno nunjuk dua anak kelinci putih itu, namun hanya tatapan maut yang ia dapatkan. Sebenarnya dia sudah lelah harus menjelaskan.
Jaemin tidak terima dengan usul Jeno , bagaimana pun juga namanya tetep badak purba.
"Iya iya maafin mass, yaudah aaaaa buka mulutnya. Mass suapin lagi"
Pokoknya kesibukan Jeno bertambah di pagi hari, nyuapin Jaemin sebelum berangkat kerja. Simulasi jadi ayah, ia terapkan pada si pakmil sejak dini.
Jangan heran kalau Jeno selalu telat, atau mengundur jam rapat. Ya semua karena Jaemin, menguji kesabaran Jeno yang tebalnya seperti selembar tissu berak di bagi lima.
"Lauknya kok dikit, nasinya banyak perasaan"
"Nggak usah protes, serasa nyuapin bayi gede! Kunyah langsung telan apa susahnya?? Ini lauk semua, kamu mana doyan makan nasi di pagi hari?!"
Sumpah ya, kehadiran Jaemin merubah segalanya. Tetapi walau tiap hari Jeno di buat repot, Jeno tetep cinta.
"Cepet di habisin makannya, apa perlu mas ambil sekop pasir buat nyuapin kamu biat cepet tuntas? Mass mau kerja loh??" Jeno sedikit membentak, namun si manis malah cengengesan.
"Mass Jeno kalo marah makin ganteng, Jemin makin cinta hihi"
Jeno salah tingkah, di lihatnya si manis yang duduk bersila di atas rumput jepang itu tampak meremas dasternya.
Jangan lupakan pipi Jaemin yang memerah, seperti seorang kekasih yang baru pertama kali bertemu dan mendapat bonus rayuan gombal.
"Ya harus cinta orangnya, masa cuma duitnya doang. Cepet buka mulutnya manis, dikit lagi habis" jeno memperlihatkan isi mangkuknya yang mulai tandas.
Ikan bandeng goreng beserta lima lembar telur dadar untuk mengisi perut Jaemin pagi ini. Dan itu pun Jeno yang rela bangun jam 04 pagi setiap hari untuk masakin.
Dua jam lamanya Jeno harus ikut goleran di atas rumput jepang.
"Horeee,, Nana pintar makan hihi" cicit Jaemin.
Bunyi tepuk tangan pun menggema, Jeno tidak tahan dengan polah menggemaskan suami yang tengah hamil 5 bulan tersebut. Sedang bertepuk tangan, merayakan kemenangannya yang telah menghabiskan makan paginya.
"Di rumah jangan nakal ya, mass kerja dulu. Nanti malam mau nitip sesuatu nggak?"
"Mass,," Jaemin meraih dua lutut Jeno dengan tangannya.
Menatap Jeno di atasnya yang akan berdiri dengan tatapan melas.
"Apa sayang?? Kok cemberut gitu??"
KAMU SEDANG MEMBACA
BINAL 03 || NOMIN END
RomanceBinal vers 01 dan 02 'cek di work saya' And welcome to BINAL NOMIN VERS 03 🐶🐰🤍 (Semua ff dengan judul BINAL di acc saya, beda alur dan jalan ceritanya!) Ini Mpreg FANFICTION Homophobic DNI Cerita Jaemin yang rela ngangkang di depan CEOnya demi d...