11. New Life

6.1K 366 68
                                    

SEBULAN KEMUDIAN
( mami ngebut maaf ya? )
Mami cuma ingin fiksi ini cepet selesai sebelum mami ujian nanti



Biarkan Jeno merutuki nasibnya saat ini, setelah Jaemin pergi,—kehampaan menimpa dirinya. Hatinya telah kosong, aura sangarnya hilang begitu saja. Seperti sebuah buku diary yang sudah usang dan dimakan rayap, tinggal membuangnya saja ke tong sampah.

Naeun, tidak mengetahui sebab musabab yang menimpa suaminya. Jeno menjadi pendiam, wajahnya tidak terawat,—banyak jambang halus tumbuh di sekitar dagu.

Kumis tipis yang selalu di pangkas habis setiap minggunya, kini di biarkan tumbuh oleh empunya yang saat ini sedang menatap kosong pada jendela luar kamarnya.

"Dad,,"

"Daddy, apa kau tidak mengantuk??"

"Daddhh—"

"DIAM!!" Jeno melempar rokok elektriknya, mengenai kepala Naeun.

Ada darah mengalir dari pelipis Naeun, Jeno acuh langsung melenggang keluar kamar.

Rintihan Naeun yang saat itu memegangi kepalanya dan melihat ada darah mengalir lewat sela-sela jari lentiknya,—membuatnya mengutuk Jeno dalam hati.

Entah apa kutukan itu, yang jelas Naeun menangis keras saat ini.

Jeno dengan mimik berantakan, menuju ruang tamu dan memilih duduk sendirian. Mina yang saat itu akan membereskan mainan masak-masakan bubu pun mengurungkan niatnya. Sudah sebulan ini, Mina mendapati tuan mudanya berubah.

Tidak ada kekehan dan bercandanya pada bubu, sepertinya semua itu telah hilang di sapu kenyataan yang begitu pahit.

"Minah, aku mau keluar kamar minah!"

"Astaga nyonya bubu, masuk kamar! Jangan kau keluar dengan masker hijau di wajahmu seperti ini, setan pun akan takut dengan wajahmu"

Bubu mendecih kesal, ia berjalan dengan mempoutkan bibirnya. Merebah di atas kasur dengan perasaan dongkol!

Jeno tidak berhenti mengusak wajah kasarnya, di ambilnya ponsel yang selalu ia bawa kemana-mana.

Membuka galeri , sebuah foto Nana yang ia ambil ketika di kantor. Jeno mengambil foto Jaemin setelah interview dengannya berakhir.

 Jeno mengambil foto Jaemin setelah interview dengannya berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na, kamu dimana??"

"Sudah makan??"

Hampa, hanya hembusan angin malam yang menjawab keluh kesah Jeno saat ini dan suara tangis bayi Chenle yang tiba-tiba menggema. Anak itu pasti terbangun, dan tidak nyaman berada di dekat Naeun.

🐰🐰


🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BINAL 03 || NOMIN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang