18. Wedding Day

4.4K 291 39
                                    

Tolonglah Jeno yang saat ini sedang bingung!! Karena udah sering nikah kali ya, jadi lancar banget ngucap janji suci. Tanpa belibet, tanpa gerogi dan yang sudah pasti,—bahagia hidup dan mati. Jiakh, bisa aja mami yang satu ini.

Naeun datang, saat ini sedang menggendong Chenle di dapur gereja.

"Wah, bentar lagi kamu punya buna baru loh Nak" ucap Naeun, Mina di sampingnya sampai terharu.

Siapa sih, sosok yang bisa melunakkan hati sekeras besi damaskus milik Naeun.

"Nanti kalau kamu udah gede, main ke rumah mama ya" ucapnya lagi.

Ada bibi Dahyun yang malah menangis haru. Ya memang bukan Naeun yang melahirkan Chenle, tapi yang namanya mantan istri,—sudah pasti memiliki rasa sayang walau itu secuil. Kepada Chenle tentunya.

Anak itu duduk di meja presmanan, tangan kecilnya menyomot potongan kue bekas gigitannya sendiri.

"Naeun teh, udah ikhlas sama semuanya??" tanya Bi Mina.

"Udah kok bi, jagain Chenle ya"

"Tenang aja atuh, bibi mah bakal berusaha untuk selalu ada buat keluarga nyonya Taeyong"

Mina tersenyum, pada saat itu standing party sedang berlangsung. Suara Jeno merdu, apakah mantan suaminya itu sedang menyanyi??

 Suara Jeno merdu, apakah mantan suaminya itu sedang menyanyi??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, Nana memang cantik ya?"

Tetapi, belum lama Naeun mengagumi penampilan mereka,—kedua matanya telah menangkap pada sosok wanita yang berdiri melipat kedua tangannya.

Wanita itu tampak memberi tatapan dalam pada kedua mempelai yang saat itu sedang berbahagia di atas panggung.

"Bukankah itu Somi??"

Naeun langsung memanggil beberapa bodyguard yang berjaga di dalam gereja itu.

"Hongjoong!"

"Iya nyonya Naeun, ada apa?"

"Tetaplah berjaga, saya tidak mau acara pernikahan ini ada petaka"

Hongjoong menyapu pandangnya. Melihat sosok Somi yang saat itu sedang menikmati sebuah wine pada meja bundar.

Tamu undangan cukup banyak, sangat sulit untuk mengetahui bahwa mereka benar-benar ada pada list undangan atau tidak.

"Baik nyonya"

Mereka seakan berpatroli, berjaga di dekat Somi tanpa memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan.

"Mass, kita udah sah" bisik Jaemin, girang.

"Hmm, habis ini mau apa? Kamu nggak boleh capek loh yang"

"Hehe, mahar nya banyak banget. Sama kado pernikahan juga banyak banget buset" meja kaca yang berjajar di sepanjang ruangan itu memang berisi kado pernikahan untuk mereka.

BINAL 03 || NOMIN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang